SELANCAR-OMBAK-4-e1726124418826
AcehSumut

Hari Ke-2 Selancar Ombak Bertanding Hadirkan Babak Eliminasi Pertama dan Aksi dari Kategori Aerial

Cabang Olahraga Selancar Ombak memasuki hari ke dua pertandingan, hari ke dua ini merupakan hari penentuan bagi sejumlah atlet yang berada di Round-2, dan menjadi bagian dari elimination round yang harus dilalui para atlet setelah tersisih pada Round-1. penentuan tersebut dilakukan pada Rabu 11September 2024, di Pantai Riting Lhoknga, Aceh Besar.

Pertandingan dimulai dengan babak eliminasi pertama, dimana para peraih posisi 3 dan 4 dari Round-1 kemarin bertanding hari ini untuk mendapatkan tempat di babak selanjutnya, dengan harapan melanjutkan kesempatan menuju medali emas. Atlet yang tereliminasi akan mendukung rekan tim mereka saat kompetisi berlanjut.

Para peraih posisi 1 dan 2 dari Round-1 kemarin tidak dipertandingkan pada hari ini namun akan kembali beraksi saat kompetisi dilanjutkan besok.

Terompet pertandingan dibunyikan untuk memulai hari ini, dengan para atlet Shortboard Putri yang pertama Paddle Out keluar di ombak berukuran 2-3 kaki dengan kondisi air yang tenang.

Lidia Kato atlet asal Bali menunjukkan penampilan terbaik dan mencetak skor ombak tunggal tertinggi sebesar 6,17 (dari total 10 poin), dan skor heat gabungan tertinggi sebesar 11,67 (dari total 20) di Heat 4.

Lidia Kato berkomentar tentang pertandingannya di babak eliminasi hari ini, “Saya sangat senang bisa melaju ke babak berikutnya dengan kondisi ombak yang sangat kecil, saya harus selalu menjaga kondisi badan tetap fit untuk menghadapi babak selanjutnya. Dan saya harus selalu fokus cari ombak terbaik supaya bisa menang,” kata Lidia.

Di kategori Shortboard Putra, dari 8 atlet, 6 diantaranya lolos ke babak selanjutnya. Pito Wardana (Jawa Barat) dalam penampilan Aerial yang spektakuler dengan rekan daerahnya dan juara ISC (Indonesian Surfing Championship) sebelumnya, Dede Suryana (Jawa Barat).

Penampilan Pito Wardana begitu luar biasa dengan melakukan beberapa manuver udara, yang terbaik dan mendapatkan skor 8,0 (dari total 10) dari panel juri, dan total skor heat tertinggi 14,50, dengan manuver Arial kedua tertingginya mencetak 6,50.

“Hari ini ombaknya lebih kecil, tapi ada beberapa set yang bagus, ada set datang waktu aku dapat priority, aku pikir ohh kayaknya aku harus bikin air reverse dan aku dapat 8 point.” ujar Pito

Pada kategori Longboard Putri, Ficka Dirgantari (Bali) dan Safira Den Hoedt (Lampung) melaju ke Round-3, sementara di kategori Longboard Putra, Setiawan Rian Pratama (Jatim), M Yudi Satriawan (NTB), Dede Gilang (Banten), dan Ridho Saputra (Lampung) juga lolos.

Kondisi angin yang terus bertambah kencang dan awan yang semakin tebal, diputuskan untuk membiarkan para pesaing kategori Aerial memanfaatkan kondisi yang menguntungkan. Berbeda dengan format kemajuan 50% seperti biasanya, kategori Aerial dilakukan dengan format papan peringkat (leaderboard), di mana hanya 6 atlet yang mencetak poin tertinggi yang akan maju ke 2 heat selanjutnya di babak semifinal yang masing-masing terdiri dari 3 peserta, yang kemudian akan menyisakan 4 peserta terbaik bertarung untuk memperebutkan medali.

Dhanny Widianto (Aceh) menjadi atlet yang unggul dan berpotensi meraih medali emas dalam kategori Aerial,  dibuktikan oleh penampilannya dalam dua hari terakhir dengan skor 7,5 jauh lebih tinggi dibandingkan rival terdekatnya, Raja Sena Seran (NTT) yang mencetak 4,73.

“Saya hanya berusaha sebaik mungkin untuk mencari skor besar dan melakukan yg terbaik.” kata Dhanny.

Pertandingan hari kedua Selancar Ombak bertepatan dengan kondisi yang sudah mulai tidak kondusif seperti angin kencang.

Dijadwalkan pada hari ke-3 akan lebih banyak eliminasi saat para atlet Longboard Putri dan Putra, Shortboard Putri dan Putra melanjutkan pertandingan dengan hanya peraih tempat 1 dan 2 di setiap heat yang akan maju ke babak berikutnya.

IMG-20240911-WA0066-2896682109
AcehBeritaSumut

DKI Jakarta Tebar Ancaman, Melesat Ke Posisi Kedua Perolehan Medali Bayangi Jatim

Kontingen DKI Jakarta mulai menunjukkan performa mengesankan di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 dengan berhasil menambah 12 medali emas pada Selasa, 10 September 2024. Raihan medali ini menempatkan Jakarta pada posisi kedua klasemen sementara perolehan medali, dengan total 23 emas, 29 perak, dan 12 perunggu, setelah sebelumnya sempat berada di posisi kelima.

Jakarta mencatat pencapaian bersejarah di cabang olahraga bola basket 5×5, baik putra maupun putri, dengan meraih medali emas setelah mengalahkan Jawa Timur di partai final. Ini merupakan kemenangan yang dinanti selama 20 tahun terakhir.

Dengan hasil ini, Jakarta berhasil melewati Jawa Barat, serta dua tuan rumah Aceh dan Sumut, dan kini berada di belakang Jawa Timur yang masih memimpin dengan 29 emas, 17 perak, dan 21 perunggu.

Komandan Posko Kontingen DKI Jakarta, Wilbertus Sihotang, menyatakan, “Perjalanan Jakarta masih sesuai dengan harapan. Memang sebelumnya kita sempat agak goyang namun hari ini kita mulai merebut emas demi emas. Lihat saja kita bisa menambah 12 emas.”

Wilbertus menambahkan bahwa Kontingen Jakarta tidak menghadapi kendala berarti dan semua berjalan dengan baik selama PON kali ini. “Kita dari Posko akan terus memberikan pelayanan yang maksimal untuk mendukung perjuang para atlet di lapangan. Perjalanan masih panjang dan persaingan makin ketat. Jakarta, Jabar, dan Jatim akan terus bersaing ketat,” katanya.

Di Sumut, Jakarta menambah medali emas dari cabang renang artistik solo, loncat indah, dan dansa, sementara di Aceh emas tambahan diperoleh dari bola basket putra dan putri. Atlet renang artistik Hilda Tri Julyandra menyumbangkan emas di nomor solo dengan total nilai 136,20, mengalahkan Mutiara Nur Azisah dari Sulawesi Selatan yang meraih perak dengan nilai 13,09, dan Maharani Sekar dari Jawa Barat yang meraih perunggu dengan nilai 128,21.

Usai pertandingan, Hilda mengatakan, “Pastinya senang banget dan bangga sama diri sendiri juga karena kerja keras latihan selama ini terbayarkan.”

Atlet loncat indah Jakarta, Tri Anggoro Priambodo, juga meraih emas di nomor perseorangan papan 1 meter putra dengan nilai 330,25, mengalahkan M. Ridho Akbar yang meraih perak dengan 297,90, dan Aldinsyah Putra Rafi dari Jawa Timur yang meraih perunggu dengan 291,05.

Rizki juniansyah
AcehBeritaSumut

Aceh Juara Umum Angkat Besi, 11 Rekor Pecah di PON XXI 2024 Ini Daftar Lengkapnya

Oleh : Suryansyah

Cabang olahraga angkat besi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut telah merampungkan perlombaan, Selasa (10/9). Cabor ini mempertandingkan 20 nomor: 10 untuk puutra dan 10 putri.

Tuan rumah Aceh keluar sebagai juara umum cabor angkat besi PON XXI Aceh-Sumut 2024. Total kontingen Serambi Mekkah itu meraup 4 medali emas dari 20 medali yang diperebutkan.

Lifter Nurul Akmal menjadi peraih emas terakhir Aceh di kelas +87 kilogram. Tampil di GOR Seramoe, Banda Aceh, Selasa (10/9), dia sukses mengangkat beban dengan total angkatan 248 kilogram dengan rincian: snacht 105kg dan clean and jerk 143 kg.

Sebelumnya, Aceh telah mendapatkan sumbangan tiga medali emas, masing-masing dari Bambang Wijaya di kelas 81 kilogram putra, Muhammad Zul Ilmi di kelas 96 kilogram putra, dan Dimas Setiya Darma di kelas 102 kilogram putra.

Selain itu, juga tercatat 11 pemecahan rekor dari 20 nomor yang dilombakan. Sebanyak 6 dari kategori putra dan 5 putri.

Diawali oleh Muhammad Husni dari Lampung yang turun di kelas 55 kg putra. Dia memecahkan rekor baru dengan total angkatan 269 kg. Rekor lama 254 kg atas namanya sendiri.

Kemudian, Ricko Saputra (Papua) di kelas 61 kg yang memecahkan rekor Halim Setiawan dari 284 kg menjadi 292 kg.

Rahmat Erwin Adulllah (Sulawesi Selatan) yang beraksi di kelas 73 kg putra yang memecahkan rekor Rizki Juniansyah dari 343 kg menjadi 345 kg.

Dua atlet Jambi, Ripqy Ramadhan kelas +109 kg putra dan Juliana Klarisa kelas 55 kg putri juga berhasil memecahkan rekor atas namanya sendiri.

Lifter putri Papua, Natasya Beteyob mengukir memecahkan rekor milik Nelly di kelas 59 kg dari total angkatan 195 kg menjadi 214 kg.

Pemecahan rekor juga diukir oleh Rizky Juniansyah yang tampil di kelas 89 kg putra. Peraih emas Olimpiade Paris 2024 memecahkan rekor Muhammad Zul Ilmi. Lifter asal Banten ini mampu mengangkat barbel seberat 360 kg.

Atlet banten lainnya Alyamaulida Kartika Pertiwi juga tak mau ketinggalkan. Tampil di kelas 81 kg putri, dia mengangkat barbel seberat 201 kg sekaligus memecahkan rkoe Sukma Apriani (188 kg).

Atlet Aceh, Dimas Setiya Darma kelas 102 kg putra memecahkan rekor Iqbal Tawakal dari 314 kg menjadi 325 kg.

Pemecahkan rekor juga berhasil dilakukan lifter Kalimantan Timur Firda Kahirunnisa (kelas 87 kg putri). Dia mampu mengangkat barbel total 212 kg, pecahkan rekor PON milik Maharani (207 kg).

Terakhir, Imam Jamaludin dari Jawa Barat yang memecahkan rekor Iqbal Tawakal dari 322 kg menjadi 338 kg di kelas 109 kg putra.

Pemecahan rekor cabor angkat besi PON XXI Aceh-Sumut 2024.

_MG_2456
AcehBeritaSumut

Jadwal Pertandingan PON XXI Wilayah Sumatera Utara Rabu 11 September 2024

Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI akan menyajikan pertandingan dari 23 cabang olahraga di wilayah Sumatera Utara. Kegiatan ini akan berlangsung di 10 kabupaten/kota di provinsi tersebut, menandai hari yang penuh dengan kompetisi dan semangat olahraga.

Pertandingan pada beberapa cabang olahraga masih berada dalam tahap penyisihan, menaikan suhu kompetisi para atlet dan penonton pendukungnya.

Pertandingan kali ini akan melibatkan 7 cabang olahraga yang akan dipertandingkan di Kota Medan, yaitu Biliar, Binaraga, Dance Sport, Loncat Indah, Pencak Silat, Renang Artistik, dan Tenis Meja.

Sementara di Deli Serdang, 9 cabang olahraga akan dipertandingkan, termasuk Voli Indoor, Boling, Cricket, Bulu Tangkis, Drum Band, Hockey Indoor, Hockey Outdoor, Kabaddi, dan Squash. Selain itu, beberapa cabang olahraga akan dilaksanakan di berbagai daerah, dengan 1 cabang di Karo (Catur), 2 cabang di Serdang Bedagai (Balap Sepeda dan Berkuda), 1 cabang di Pematang Siantar (Tinju), 1 cabang di Simalungun (Renang Terbuka), 1 cabang di Toba (Ski Air), dan 1 cabang di Samosir (Voli Pasir).

Berikut ini adalah jadwal pertandingan lengkap untuk hari tersebut:

  1. Biliar – Pardede Hall

09.00:

Carom – Three Cushion Single Putra (Penyisihan)

Snooker – Double Putra (Perempat Final)

POOL A – 9 Ball Double Putra (Semi Final)

POOL B – 10 Ball Double Putra (Penyisihan)

English Billiard – Point Double Putra (Perempat Final)

12.00: Pool – 9 Ball Single Putri

2. Binaraga – Four Points Hottel

14.30: Body Building

3. Dance Sport – Santika Dyandra Hotel

11.30 – 13.30:

Pre Amateur Latin Campuran (Perempat Final)

Line Dancesport Cha Cha, Jive Terbuka (Semi Final)

Line Dancesport Rumnba, samba terbuka (Semi Final)

Rising Standart Campuran (Final)

14.00:

FFA Waltz Campuran (Final)

FFA Slowfoxtrot Campuran (Final)

FFA Tango Campuran (Final)

FFFA Quickstep Sampuran (Final)

Amateur Standart Campuran

Line Dancesport Rumba, Samba Terbuka

Rising Standart Campuran

4. Loncat Indah – Kolam Renang Selayang Disporasu

13.00 – 14.15: Papan 1 M Putri (Final)

14.30 – 16.00: Papan 3 M Putra (Final)

5. Pencak Silat – Gor Veteran Disporasu

09.00 – 12.00:

Kelas F +70 s/d 75 Kg Putri

Kelas D +60 s/d 65 Kg Putri

Kelas C +55 s/d 60 Kg Putri

Kelas B +50 s/d 55 Kg Putri

Kelas F +70 s/d 75 Kg Putra

Kelas G +75 s/d 80 Kg Putra

Kelas I +80 s/d 85 Kg Putra

Kelas J +90 s/d 95 Kg Putra

Kelas E +65 Kg s/d 70 Kg Putri

16.00 – 18.00:

Seni – Ganda Putra

Seni – Ganda Putri

Seni – Tunggal Putra

Seni – Tunggal Putri

Seni – Regu Putra

Seni – Regu Putri

6. Renang Artistik – Kolam Renang Selayang

18.15: Duet Putri (Final)

7. Tenis Meja – Gor Angsapura

09.00: – Penyisihan
Beregu Putri

Beregu Putra

13. 00: – Perempat Final
Beregu Putri

Beregu Putra

8. Volli Indoor – GOR Bola Voli Indoor Sumut Sport Center

11.00: Beregu Puri

17.00: Beregu Putra

9. Boling – Gedung Bowling Disporasu

10.00:

Double Putri (Semi Final)

Double Putra (Semi Final)

12.30:

Double Putri (Final)

Double Putra (Final)

10. Bulutangkis – GOR PBSI Sumut

10.00: Beregu Putri

14.00: Beregu Putra

11. Cricket – Lapangan Cerdas Lubuk Pakam

07.30 – 11.00:

Super Eight Putra Semi Final

Super Eight Putri Semi Final

15.30 – 17.00:

Super Eight Putra Final

Super Eight Putri Final

12. Drumband – Gor Futsal Disporasu

08.00 – 17.00:

LBB Campuran

LUG Campuran

13. Hockey Indoor – GOR Serbaguna Unimed

09.00: Putri (Final)

11.00: Putra (final)

14. Hockey Outdoor – Lapangan Serbaguna Unimed

09.00 – 17.20: Putri Pool X

15. Kabaddi – GOR Lubuk Pakam

09.00 – 10.00: National Style Putri

10.00 – 11.00: National Style Putra

14.00 – 17.50: National Style Putri

16. Squash – Arena Squash Disporasu

09.00: Single Putri & Single Putra

10.00: Double Campuran

16.00: Single Putri & Single Putra

17. Catur – Sibayak Brastagi Hotel

14.00 – 17.00: Catur Kilat Putra/Putri

18. Balap Sepeda Road Race – Jalan Lintas Serdang Bedagai – Parapat

10.00 – 12.00: Team Trial 20 Km Putri

14.00 – 16.00: Team Trial 40 Km Putra

19. Berkuda – Jerycho Stable

06.00 – 09.00:

Ketahanan – Individual Fei Cen 60K

Ketahanan – Beregu Fei Cen 60K

20. Tinju – Auditorium Universitas HKBP Nommensen

13.00 – 18.00:

Kelas 48 – 50 Kg Putri

Kelas 50 – 52 Kg Putri

Kelas 63 – 66 Kg Putri

Kelas 46 – 48 Kg Putra

Kelas 54 – 57 Kg Putra

Kelas 67 – 71 Kg Putra

21. Renang Perairan Terbuka – Danau Toba Parapat

08.00 – 08.55: 3000M Putri

08.05 – 09.05: 3000M Putra

22. Ski Air – Danau Toba Balige

06.30: Trick Putra & Trick Putri

23. Volli Pasir – Pantai Situngkir Samosir

09.00: Putri

09.40: Putra

10.20: Putri

11.00: Putra

14.00: Putra

15.20: Putri

Klasemen 11-9
AcehBeritaSumut

Klasemen Sementara Medali PON XXI Aceh-Sumut 2024: Jawa Timur Masih Bertengger di Puncak

Oleh : Suryansyah

Kontingen Jawa Timur masih bertengger di puncak klasemen perolehan medali. Hingga Selasa (10/9) pukul 23.30 WIB, Jawa Timur memimpin dengan raihan 29 medali emas, 16 perak dan 19 perunggu.

Hari ini Jawa Timur memperoleh tambahan tiga emas dari cabor loncat indah, road race putra dan putri, 4 perak dan 2 perunggu.

Medali emas digalih dari cabor road race induvidual time trial 20 km dipersembahkan oleh Dewika Mulya Sova. Atlet berusia 21 tahun ini mencatat skor 00.029.15,826. Sedangkan emas Road Race Putra diraih Muhammad Andy Royan di kelas Individual Time Trial 30km.

Sementara itu, satu emas lagi disambar dari Loncah Indah atas nama Gladis Lariesa Garina lewat Menara 10 meter.

Jawa Timur juga mendapat tambahan 4 perak, masing-masing dari Bola Basket 5×5 Putra dan Putri, Angkat Besi Kelas +109kh Putra dan Loncat Indah Menara 10 meter putri.

Sementara itu tambahan dua perunggu dibukukan dari Judo Kelas 48-52kg Putri dan Loncat Indah Papan 1 Meter Putra.

Kontingen DKI Jakarta melonjak ke posisi kedua dengan raihan 57 medali. Rinciannya: 20 emas, 27 perak dan 10 perunggu.

Melonjaknya DKI Jakarta setelah meraup 9 medali emas. Pundi tersebut diraih dua dari cabor basket 5×5 putra dan putri, loncat indah papan 1 meter putra, renang artistik solo putri, sepatu roda sprint 500 M+D putri.

Sumbangan medali emas terbanyak hari ini dipersembahkan dari cabor yudo yang meraup 4 emas, yakni kelas -55kg putra, kelas -45kg putri, kelas 45-48kg putri dan kelas 48-52kg putri.

Sedangkan Jawa Barat menempel di tempat ketiga dengan tambahan 4 emas. Di antaranya dua dari judo (kelas 55-60kg putra dan kelas 60-66kg putra), sepetu roda kategori sprint 500 M+D putra dan angkat besi kelas 109kg putra.

Total kontingen Jawa Barat menabung 18 medali emas, 27 perak dan 24 perunggu.

Tempat keempat dan kelima ditongkrongi tuan rumah Aceh dan Sumatera Utara yang sama-sama koleksi 14 medali emas. Tapi, Aceh unggul dengan raihan 10 perak dan Sumut 4.

Kemudian menyusul Lampung di tangga keenam dengan 8 emas, 5 perak, 7 perunggu. Lalu Riau membayangi di tempat ketujuh membawa 6 emas, 5 perak, 6 perunggu

Posisi kedelapan ada DI Yogyakarta yang donasikan 5 emas, 6 perak dan 7 perunggu. Bali dan Banten mengunci posisi 9-10 besar dengan akumulasi 4 emas dan 2 perak.

Berikut Klasemen sementara perolehan medali hingga Selasa (10/9) Pukul 23.30 WIB:

basket-putri-143034009
AcehBeritaSumut

Penantian 20 Tahun Basket 5×5 Putri DKI Jakarta Berakhir dengan Emas

Tim bola basket 5×5 putri DKI Jakarta akhirnya mengakhiri penantian panjang untuk meraih medali emas di Banda Aceh setelah mengalahkan tim putri Jawa Timur dalam pertandingan ulang. Pertandingan perebutan medali emas ini berlangsung di GOR Basket Komplek Stadion Harapan Bangsa pada Selasa (10/9), dengan tim DKI Jakarta keluar sebagai pemenang dengan skor meyakinkan 77-56.

Shooting guard Ratu Sabrina Amaury Poedjakesuma mencetak poin tertinggi dengan 23 poin untuk DKI Jakarta, disusul oleh shooting guard Maxine Maria Sutisna dengan 21 poin, dan power forward Jesslyn Angelique yang menambahkan 12 poin.

“Kemenangan ini bermakna ganda. Ini revenge yang setimpal karena terjadi di laga puncak. Pun mengakhiri penantian medali emas setelah 20 tahun terakhir,” ujar pelatih kepala tim DKI Jakarta, Abrizalt Hasiholan.

Menurut Abrizalt, kesuksesan meraih emas ini berkat tekad kuat para pemain yang mampu menjaga ritme permainan dari kuarter pertama hingga akhir.

“Anak-anak begitu disiplin dalam defense dan instruksi pelatih mampu diterjemahkan di lapangan. Confident mereka juga sangat tinggi,” jelasnya.

Pada kuarter pertama, Jawa Timur sempat unggul dengan skor 15-11 di pertengahan kuarter. Namun, DKI Jakarta segera bangkit, menekan lawan, dan mampu membalikkan kedudukan menjadi 24-18. Keunggulan DKI Jakarta terus berlanjut di kuarter kedua dengan permainan agresif, termasuk tembakan tiga angka Maxine Maria yang membawa mereka unggul 30-20, sebelum menutup kuarter kedua dengan skor 43-33.

Dengan keunggulan dua digit, DKI Jakarta semakin percaya diri dan menutup kuarter ketiga dengan skor 63-41. Pada kuarter keempat, mereka mempertahankan dominasi dengan tekanan yang konsisten terhadap Jatim. Ratu Sabrina berhasil mencetak beberapa tembakan dua angka penting yang membawa Jakarta menjauh, dan akhirnya mengakhiri pertandingan dengan skor 77-56.

“Kami selalu bermain spartan dan bekerja keras untuk menjadi yang terbaik. Energi untuk menang sangat tinggi. Apapun kondisinya, kami harus kompak dan bersama,” ungkap kapten tim, Jesslyn Angelique.

_MG_2461
AcehBeritaSumut

Persembahkan Emas Pertama dari Billiar untuk Jateng di PON XXI 2024

Ganda biliar Rizkha Affandy/Rico Della Wijaya sukses menyumbangkan medali emas untuk Kontingen Jawa Tengah (Jateng) di cabang olahraga biliar nomor bola 15 pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 di Aceh-Sumut. Pada pertandingan yang digelar di Pardede Hall, Medan, Selasa (10/9/2024), Rizkha/Rico berhasil menaklukkan pasangan Alvin/Bayu dari Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan skor meyakinkan 5-2.

Emas ini menjadi pencapaian emas pertama bagi tim biliar Jateng di ajang PON kali ini. Sebelumnya, di nomor 6 red, pasangan Ricky Yang/Yoni berhasil meraih medali perak setelah kalah dari tim Bali dengan skor 1-3.

Ada kisah menarik di balik kemenangan Rizkha/Rico. Setelah pertandingan, Rizkha mengungkapkan bahwa ia sudah memiliki firasat akan membawa pulang medali emas. Firasat tersebut datang dari mimpi putrinya, Amanda Nuraisyah Affandy, yang bermimpi semalam sebelum pertandingan bahwa ayahnya akan memenangkan medali emas.

“Anak saya mimpi bapaknya dapat medali emas. Pagi tadi pas telepon, dia bilang semalam mimpi bapak menang dan dapat medali emas. Ternyata mimpi anak saya benar-benar terjadi,” ujar Rizkha dengan penuh rasa syukur usai pertandingan.

Rizkha juga mengakui bahwa ketegangan sempat melandanya, terutama selama pertandingan semifinal dan final. Di semifinal, mereka sempat unggul 3-0 namun tertinggal 3-4 sebelum akhirnya berhasil menutup pertandingan dengan skor 5-4. Ketegangan pun kembali muncul di final, saat medali emas sudah hampir di tangan.

Dengan kemenangan ini, pasangan Rizkha/Rico mempersembahkan kebanggaan besar bagi kontingen Jateng, dan membuka peluang prestasi yang lebih besar di cabang olahraga biliar pada ajang PON XXI 2024 ini.

_MG_2434
AcehBeritaSumut

Dance Sport Meriahkan Pekan Olahraga Nasional XXI Tahun 2024 di Aceh-Sumut

Pertandingan dancesport dimulai pada Pekan Olahraga Indonesia (PON) XXI Tahun 2024 di Aceh-Sumut. dancesport ini memadukan seni tari dan kompetisi olahraga yang akan dilaksanakan mulai 10 hingga 12 September 2024.

Venue untuk pertandingan dancesport terletak di Hotel Santika Dyandra, yang telah berubah menjadi pusat kegembiraan dan sorakan. Suasana di hotel tersebut dipenuhi dengan suara yel-yel dan sorakan dari penonton yang menggema, menciptakan atmosfer yang sangat meriah. Energi positif ini menjadi pemacu semangat bagi para atlet yang tengah menunjukkan keterampilan mereka di tengah lantai dansa.

Pada hari pertama pertandingan, cabang dancesport melombakan enam nomor pertandingan yang beragam. Para peserta bersaing dalam kategori Linedancesport Cha Cha Jive, Synchronized Standard, Traditional Dancesport, Pre Amateur Standard, Pre Amateur Latin, dan Breaking Boy. Setiap nomor menampilkan keindahan gerakan tari dan teknik yang memukau, menambah warna dalam perhelatan PON kali ini.

Sementara itu, pada hari Rabu, 11 September 2024, akan kembali digelar berbagai nomor pertandingan menarik. Diantaranya adalah Lindancesport Samba Rumba, Rising Star Standard, Amateur Standard, Free For All (FFA) Waltz, FFA Slowfoxtrot, FFA Tango, dan FFA Quickstep. Setiap kategori memiliki tantangan tersendiri bagi para atlet, serta memberikan kesempatan bagi penonton untuk menikmati berbagai gaya tari yang menawan.

Dengan dukungan dan semangat dari penonton yang tak henti-hentinya, pertandingan dancesport di PON XXI diharapkan akan menjadi salah satu sorotan utama dari seluruh rangkaian acara. Para atlet diharapkan dapat menunjukkan performa terbaik mereka dan menyajikan penampilan yang spektakuler bagi semua yang hadir.

478e39f2-1a42-4c0e-ad55-b09fcaff2f62
AcehBeritaSumut

Dinas Perhubungan Sumut Dukung Penuh Mobilitas Peserta PON XXI

MEDAN – Ketersediaan sarana angkutan pada penyelenggaraan PON XXI/2024 Aceh-Sumut 9 sampai 20 September sangat penting untuk menjamin kelancaran mobilitas semua pihak terkait, terutama atlet dan ofisial. Khusus penyelenggaraan wilayah Sumut, Dinas Perhubungan Sumatera Utara berkomitmen memberikan pelayanan terbaik demi suksesnya perhelatan nasional ini.

Komitmen itu ditegaskan Kepala Dinas Perhubungan Sumatera Utara, Agustinus Panjaitan, di Medan, Selasa (10/9). Dia mengakui dalam melayani peserta PON XXI ini ada kekurangan di sana-sini. Untuk itu, ia meminta maaf dan mengevaluasi, serta mengupayakan penanganan yang lebih baik lagi bagi para tamu masyarakat Sumatera Utara.

Dia menjelaskan lebih jauh bahwa pihaknya telah membuat rencana untuk mengantisipasi dan meminimalkan segala gangguan mobilitas peserta. “Dinamika di lapangan kadang meleset dari rencana semula, semisal permintaan pelayanan dadakan, dan sejumlah alasan lain yang mengakibatkan keterlambatan pengangkutan atlet dan ofisial. Hal ini menjadi bahan evaluasi kami setiap hari untuk kami perbaiki,” jelasnya.

Dinas Perhubungan Sumatera Utara menyediakan sedikitnya 1.307 unit kendaraan, di antaranya sedan, minibus, medium bus, bus, truk, dan mobil boks. Pelayanan diberikan sejak kedatangan peserta di bandara, pelabuhan, dan terminal hingga kepulangan peserta ke daerah masing-masing.

Untuk mendukung layanannya, Dishub mengerahkan sedikitnya 220 personel. Mereka tersebar di tempat para peserta menginap hingga tempat-tempat pertandingan yang tersebar di sepuluh kabupaten/kota di Sumatera Utara.

Untuk menjamin kelancaran mobilitas peserta PON XXI, Dinas Perhubungan Sumut juga melakukan rekayasa lalu lintas. “Kami bekerja sama dengan Kepolisian Daerah Sumatera Utara yang memiliki kewenangan dalam urusan ini. Kami juga menyediakan berbagai perlengkapan pendukung seperti perlengkapan rambu-rambu lalu lintas,” jelasnya lagi.

Sementara itu, Ketua Bidang Humas dan Komunikasi Panitia Pengawas dan Pengarah PON XXI wilayah Sumut, Raja Parlindungan Pane, memuji upaya Dinas Perhubungan Sumatera Utara dalam memberikan pelayanan. Raja menilai pengaturan transportasi peserta PON XXI mulai kedatangan hingga pertandingan saat ini secara umum sudah bagus.

Ia melihat dinamika yang terjadi di lapangan sejauh ini masih wajar dan menjadi bahan evaluasi panitia penyelenggara untuk bahan perbaikan ke depan. “Saya pikir pengaturan pergerakan peserta PON sejauh ini sudah bagus,” tuturnya. Ia berharap pelayanan yang sudah bagus ini dapat ditingkatkan lagi terutama sebagai bahan pembelajaran untuk mengantisipasi penyelenggaraan kegiatan yang lebih besar di Sumatera Utara ke depan. ***

27027b1d-9c37-4ac7-81f7-3b86806d69fe
AcehBeritaSumut

PON dan Dominasi DKI Jakarta dari Masa ke Masa

Penulis: Agus Baharudin

Pekan Olahraga Nasional (PON) berawal dari kegagalan Indonesia mengikuti Olimpiade Musim Panas XIV di London, Inggris, pada tahun 1948. Hal ini disebabkan Komite Olimpiade Internasional atau International Olympic Committee (IOC), pemilik event Olimpiade, belum mengakui Indonesia sebagai anggotanya.

Selain itu, tuan rumah penyelenggara Olimpiade XIV, Inggris, belum mengakui Indonesia sebagai negara merdeka dan berdaulat. Inggris membolehkan atlet-atlet Indonesia hadir di London dengan syarat memakai paspor Belanda. Waktu itu, Belanda berupaya menguasai kembali atau menjajah Indonesia.

Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI), induk semua organisasi cabang olahraga di Indonesia saat itu, menolak persyaratan Inggris tersebut. PORI bersikeras bahwa atlet-atlet Indonesia hanya akan hadir di London memakai paspor Indonesia, yang sudah merdeka dan berdaulat.

PORI, yang didirikan di Surakarta (Solo) setahun setelah Indonesia merdeka, kemudian menyelenggarakan pertemuan di Solo pada 1 Mei 1948. Pertemuan itu menghasilkan kesepakatan untuk menyelenggarakan pekan olahraga nasional, seperti yang pernah dilakukan Ikatan Sport Indonesia (ISI) di Solo pada 1938, semasa penjajahan Belanda.

Disepakati pula Solo sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional pertama, yang kemudian disebut PON I, pada 9-12 September 1948. Tanggal 9 September inilah yang kemudian setiap tahun diperingati sebagai Hari Olahraga Nasional.

Solo dipilih menjadi tuan rumah PON I karena memiliki Stadion Sriwedari dan kolam renang. Waktu itu, fasilitas tersebut dianggap memenuhi persyaratan pokok penyelenggaraan PON. Sriwedari termasuk stadion terbaik di Indonesia.

PON selanjutnya diadakan dari masa ke masa hingga PON XXI yang kini dilaksanakan di Aceh dan Sumatera Utara. Sepanjang penyelenggaraan PON, Jakarta menjadi provinsi peraih medali terbanyak atau juara umum, yaitu pada 1957, 1969, 1973, 1977, 1981, 1985, 1989, 1993, 1996, 2004, 2012 (sebelas kali). Juara umum terbanyak kedua adalah Jawa Barat, lima kali, pada 1951, 1953, 1961, 2016, dan 2021. Juara umum terbanyak ketiga adalah Jawa Timur (dua kali), pada tahun 2000 dan 2008. Adapun Jawa Tengah yang menjadi tuan rumah PON I merupakan peraih medali terbanyak keempat saat Solo menjadi tuan rumah pelaksananya.

Bagaimana pencapaian Sumatera Utara dan Aceh di arena PON? Dua provinsi ini belum pernah menjadi juara umum selama 20 kali penyelenggaraan PON. Sumatera Utara, yang menjadi tuan rumah pelaksana PON III tahun 1953, waktu itu menempati urutan ketiga perolehan medali (9 emas, 5 perak, 4 perunggu). Peraih medali terbanyak atau juara umum waktu itu adalah Provinsi Jawa Barat (24 emas, 12 perak, 14 perunggu).