WhatsApp Image 2024-09-13 at 15.06.40
AcehBerita

Kontingen Sulut Salut Layanan Tim Medis PB PON Wilayah Aceh

BANDA ACEH — Atlet dan oficial cabang olahraga Hapkido PON XXI dari Sulawesi Utara berkunjung ke Meuligoe Gubernur Aceh pada Jumat, (13/9/2024) pagi.

Kedatangan atlet dari Sulawesi Utara itu disambut langsung Pj Gubernur Safrizal. Orang nomor satu di Aceh itu menjamu tamunya dengan nasi gurih khas Aceh.

Para atlet dan oficial yang berkunjung itu tampak begitu senang dan ceria. Selain menikmati sarapan, mereka juga berbincang santai dengan Pj Gubernur Safrizal. Kemudian mereka juga berkeliling mengamati bangunan Meuligoe Gubernur yang juga menjadi salah satu bangunan sejarah di Aceh yang dibangun Belanda pada abad 19.

Para atlet tersebut mengaku senang dan nyaman berada di Aceh. Terutama dengan pelayanan panitia tuan rumah  selama mengikuti rangkaian kegiatan PON.

Salah satu atlet Hapkido Sulut, Tio Mantik (26) mengapresiasi layanan medis tim kesehatan PON XXI di Aceh. Saat ia mengalami cedera di lengan kirinya ketika bertanding, tim medis bergerak cepat memberikan penanganan pertama. Setelah itu, ia dengan cepat dirujuk ke rumah sakit umum.

“Luar biasa pelayanan di Aceh, langsung ditindaklanjuti, pelayanan medisnya sangat bagus, bahkan tak hanya satu dokter yang menangani, ada tiga dokter, jadi membuat kami atlet jadi optimis dan tidak khawatir,” kata Tio.

Tio mengaku terkesan dengan kondisi dan masyarakat di Aceh. Realita yang ia lihat langsung di lapangan jauh berbeda dengan pemberitaan di media tentang Aceh. Sebelum ke Aceh ia merasa takut dengan regulasi maupun kondisi keamanan yang ada di Aceh.

“Faktanya sangat berbeda, orang disini sangat ramah dan baik,” pungkas Tio. 

Sumber: Biro Adpim Pemerintah Aceh

IMG_0620
AcehBeritaSumut

Erick Thohir akan Saksikan Final Sepak Bola Putri antara Jakarta dan Jabar

MEDAN – Ketua Umum PSSI Erick Thohir akan menyaksikan pertandingan final sepak bola putri PON XXI 2024 Aceh-Sumut. Laga perebutan medali emas antara putri Jakarta versus Jawa Barat tersebut akan digelar Sabtu (14/9) sore di Stadion Mini Pancing, Dinas Pemuda dan Olahraga Sumut (Disporasu), Medan.

Rencana kehadiran ketum PSSI yang juga Menteri BUMN Erick Thohir akan menyaksikan laga pamungkas kompetisi sepak bola putri PON XXI, disampaikan Raja Parlindungan Pane, Kabid Humas Panwasrah PB PON XXI Wilayah Sumut.

“Pak Erick akan terbang dari Jakarta sekitar tengah hari, dan dari bandara Kualanamu langsung ke stadion,” kata Raja Pane yang ditemui seusai jumpa pers harian bersama Ketua KONI Sumut John Ismadi Lubis di media centre Hotel Santika, Medan, Jumat (13/9).

Erick Thohir antara lain akan didampingi waketum I PSSI Zainuddin Amali dan Arya Sinulingga, salah satu anggota Exco PSSI.

Raja Pane juga menyebutkan jika Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo akan tiba di Medan Jumat sore. Namun, dia mengaku belum mendapat kepastian jika Mas Menteri juga akan menyaksikan final sepak bola putri.

“Hanya dikatakan jika Menpora Dito akan mengunjungi beberapa venue,” ujar Raja Pane.

Laga perebutan medali emas sepak bola putri antara Jakarta versus Jabar dilangsungkan Sabtu mulai pukul 15.00 WIB.

Sebelumnya, mulai pukul 08.00 WIB, digelar duel penentuan perolehan medali perunggu antara Bangka Belitung dengan Papua Pegunungan.

Manajer tim putri Jakarta, Shalma Kurnia, menyatakan jika para pemainnya saat ini dalam kondisi baik. Dia berharap tidak ada masalah berarti menjelang laga final besok.

“Semua dalam kondisi siap tempur,” ucap putri sulung sekaligus anak tertua dari Fatchul Anas, Chef de Mission (CdM) kontingen DKI Jakarta itu.

Pernyataan senada juga disampaikan pelatih Aji Ridwan Mas. Mantan pemain timnas PSSI itu menyebut pertandingan final akan ramai. “Anak-anak harus lebih fokus,” Aji Ridwan Mas menekankan.

ATLET PANJAT TEBING
AcehBeritaSumut

Rajiah Salsabillah Cetak Rekor pada PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024

Atlet Panjat Tebing putri asal Banten Rajiah Salsabillah berhasil meraih medali emas dan pecahkan rekor Pekan Olahraga Nasional (PON) pada PON XXI Aceh-Sumatra Utara pada Rabu 11 September 2024, di Venue Panjat Tebing Kompleks Harapan Bangsa, Banda Aceh.

Rajiah berhasil meraih medali emas dan pecahkan rekor dengan catatan waktu 6,22 detik, dengan catatan waktu tersebut Rajiah berhasil mengalahkan rekornya pada PON XX Papua Tahun 2021 dengan catatan waktu 6,74 detik.

Meskipun sedang mengalami cedera namun semangat Rajiah dalam bertanding tidak goyah. Harapan besar disematkan pada Rajiah untuk bisa pulih sepenuhnya dan tampil untuk merebut prestasi pada ajang SEA Games dan Asian Games serta Olimpiade Los Angeles.

“Saya tau resikonya besar tapi saya ingin menampilkan yang terbaik dan membuktikan bahwa cedera bukan alasan untuk berhenti berjuang,” tegas Rajiah.

“mau apapun kondisinya, kesempatan enggak datang dua kali yang penting bila bisa membawa Bendera Merah Putih,” kata gadis yang akrab disapa Bila menceritakan motivasinya dengan semangat.

Sebelumnya, Bila menceritakan pernah gagal pada babak kualifikasi PON XIX/2016 di Jawa Barat, namun ia bangkit dan berhasil menjadi lebih baik. Pada PON XX/2021 di Papua, Bila pun catatan waktu 6,72 detik yang mana merupakan rekor dunia saat itu bila venue terstandar internasional. Performanya terus membaik, di Olimpiade Paris 2024 Bila catatkan lebih baik, dan pada PON XXI Aceh-Sumut lebih cepat lagi dengan 6,22 detik.

Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Banten Ronald Shandra menjelaskan sederet prestasi atlet Panjat Tebing di tingkat dunia, ternyata berdampak pada minat lebih besar pada olahraga tersebut.

“Pembinaan atlet Panjat Tebing di Banten mulai menunjukan hasil positif, antusiasme dari masyarakat khususnya anak muda sangat tinggi dan termotivasi akan prestasi Rajiah,” ungkap Ronald.

“Rajiah menjadi simbol untuk anak muda agar tidak mudah menyerah dan terus bersemangat jika ingin meraih prestasi, karena untuk menjadi patriot seorang atlet harus memiliki jiwa yang kuat dan pantang menyerah perjuangan adalah kunci meraih kesuksesan,” sambungnya.

Kurangnya sarana dan prasarana Panjat Tebing di Banten menjadi tantangan, di tambah keselamatan para atlet menjadi hal yang utama, oleh karenanya diharapkan dukungan dari pemerintah setempat serta para stakeholder untuk melengkapi kendala yang ada pada saat ini.

Kepada atlet-atlet usia dini, Bila sampaikan pesan. “Jangan putus semangat kalau emang mau berprestasi. Ayo diniatin dari sekarang kalau emang memiliki tujuan untuk menjadi seorang juara karena kalau sudah memulai, Jangan pernah diputus untuk mencapai tujuan itu!” tegasnya.

Video

WhatsApp-Image-2024-09-12-at-18.36.51_8ebcb898
AcehBeritaSumut

Jawa Tengah Kawinkan Emas di PON XXI Aceh-Sumut melalui Kategori Beregu Bulutangkis

Medan – Jawa Tengah berhasil meraih medali emas pada cabang bulutangkis beregu putra-putri Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara (Sumut). Dua medali emas diraih di GOR PBSI Dispora Sumut, Jalan Pancing, Medan, Kamis (12/9).

Pada laga final beregu putri, Jawa Tengah (Jateng) tampil sebagai juara setelah mengalahkan tim Jawa Barat (Jabar) dengan skor 3-0, Kamis siang. Keberhasilan ini memotivasi tim beregu putra, yang di sore harinya juga mencatatkan prestasi serupa dengan mengalahkan tim DKI Jakarta.

Tim putra Jateng menang 3-1 atas Jakarta. Pemain tunggal pertama Jateng, Moh Zaki Ubaidillah, yang turun di partai pembuka, berhasil mengalahkan pemain tunggal Jakarta, Dewangga Surya, dengan skor 21-14, 21-16 (2-0) dalam waktu 48 menit.

Pada partai kedua, ganda Jateng, Michael Owen/Yuke Gamareza Radjasa, harus mengakui keunggulan ganda Jakarta, Ali Faathir Rayhan/Wahyu Agung Prasetyo, dengan skor 13-21, 16-21 (0-2) dalam waktu 31 menit.

Pada partai ketiga, tunggal Jateng, Richie Duta Richardo, menang mudah atas pemain Jakarta, Rizki Dwi Cahyo, dengan skor 21-18, 21-13 (2-0) dalam waktu 41 menit.

Partai keempat, ganda Jateng, Emanuel Joseph Surya Hartono/M Voyage Afrisal Mahendra, mengalahkan pasangan DKI, Calvin Valentino Sifen Tan/M Hafidz Deedat Baryadi, melalui permainan yang mendebarkan dengan skor akhir 21-19 (2-1).

M Voyage Afrisal Mahendra mengungkapkan rasa syukurnya atas kemenangan timnya. “Alhamdulillah. Pertama-tama, kami bersyukur diberi kelancaran. Pertandingan ini membawa kami menjadi juara dan mendapatkan hasil maksimal,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan strategi timnya dalam menghadapi lawan-lawan tangguh. “Kami mencoba tampil tanpa beban, bagaimana menghadapi musuh yang mungkin dari awal sudah sangat percaya diri dengan permainannya. Kami harus lebih percaya diri dari lawan,” tuturnya.

Mengenai persaingan di PON, ia mengakui bahwa kompetisi kali ini sangat ketat. “Persaingan di PON memang ketat, kita sudah sering bertemu di berbagai pertandingan nasional. Kami sudah tahu kekuatan lawan, jadi yang lebih siap itulah yang akan menang,” tambahnya.

Dengan keberhasilan ini, Jawa Tengah semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu provinsi unggulan di cabang bulutangkis nasional. ***

918f1f07-f0e0-40ec-bd15-dfcc025ab4c6-e1726154422635
AcehBeritaSumut

Jawa Barat Bertekad Raih Hattrick Juara Umum di PON XXI Aceh-Sumut 2024

Dalam konferensi pers yang digelar hari ini (12/09/2024), Wakil Ketua Umum KONI Jawa Barat, Yunyun Yudiana, mengumumkan tekad besar Jawa Barat untuk mencetak hattrick sebagai juara umum di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. 

Dalam kesempatan tersebut, Yunyun menjelaskan bahwa pembinaan atlet di Jawa Barat tidak hanya menjadi tanggung jawab KONI Provinsi, tetapi juga melibatkan 27 KONI tingkat kota dan kabupaten. “Atlet yang berlaga di PON berasal dari pembinaan di tingkat daerah. Oleh karena itu, KONI kota dan kabupaten memiliki peran penting dalam mempersiapkan atlet unggulan dari bawah,” ujarnya.

Yunyun mengungkapkan bahwa kontingen Jawa Barat akan berangkat dengan kekuatan 1.252 atlet, didukung oleh 350 pelatih dan 60 mekanik. Namun, ia mencatat beberapa kendala yang dihadapi, seperti keterlambatan layanan konsumsi dan akomodasi yang kurang memadai di beberapa cabang olahraga, termasuk dayung. Meskipun demikian, atlet Jawa Barat tetap beradaptasi dengan kondisi yang ada, termasuk cuaca panas yang cukup familiar bagi mereka.

Pendanaan pembinaan sebagian besar berasal dari dana hibah senilai 336 miliar rupiah yang dikelola oleh KONI Jawa Barat. “Selain dana hibah, dukungan finansial juga datang dari pengusaha lokal dan pemerintah daerah yang langsung memberikan uang saku kepada para atlet,” tambahnya.

Jawa Barat memiliki 30 cabang olahraga unggulan yang diharapkan dapat mendulang medali, di antaranya dayung, taekwondo, atletik, hoki, polo air, dan voli. Bahkan, untuk lebih meningkatkan performa atlet, KONI Jawa Barat telah menjalin kerja sama dengan Korea Selatan dalam pengembangan tujuh cabang olahraga, termasuk judo, tinju, gulat, panahan, taekwondo, panjat tebing, dan anggar.

Di akhir konferensi pers, Yunyun berharap agar masyarakat Jawa Barat dapat memberikan dukungan penuh bagi para atlet yang akan berlaga di PON XXI Aceh-Sumut 2024. Ia juga menekankan pentingnya sportivitas dan kekompakan tim dalam menghadapi tantangan selama kompetisi.

“Jawa Barat siap mempertahankan gelar juara umum dan kami berharap dukungan penuh dari seluruh masyarakat untuk mencapai target medali terbanyak,” tutup Yunyun dengan penuh optimisme.

Dengan persiapan matang dan dukungan dari berbagai pihak, Jawa Barat optimis untuk meraih kesuksesan di PON XXI 2024 dan mencetak sejarah sebagai juara umum tiga kali berturut-turut.

Evaluasi Menuju Puncak Prestasi KONI Provinsi Lampung

Setelah penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua Tahun 2021 Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Lampung terus melakukan evaluasi menuju PON XXI Aceh-Sumatra Utara (Sumut) Tahun 2024.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum (Ketum) KONI Provinsi Lampung Brigjen TNI Purn Amalsyah Tarmizi, S. dalam konferensi pers yang digelar pada 12 September 2024, di Media Center Utama, Hermes Palace Hotel, Banda Aceh.

“Kami mulai persiapan itu sejak tahun 2023 dengan mempersiapkan cabor-cabor untuk menghadapi babak kualifiikasi dan mengikuti Porwil di Sumatra dan Riau, pelatihan atau Training Center (TC) dimulai pada akhir Desember dan berada dari sebelumnya, TC kini diserahkan kepada Ketua Umum dan Pengurus cabor, dengan prioritas kepada cabor yang lolos PON,” kata Amalsyah.

Evaluasi terus dilakukan rutin setiap tiga bulan bagi atlet yang telah terpilih untuk bertanding pada PON,  khusus untuk pelatih KONI provinsi Lampung mengadakan penataran dan pelatihan khusus antara tahun 2023 dan 2024, termasuk pelatihan fisik dengan mendatangkan pakar atau Profesor olahraga selama dua sampai tiga hari, sertifikasi pelatih menjadi prioritas untuk memastikan kualitas pembinaan yang sesuai dengan Sport Science.

Pada PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024 sebagian besar atlet provinsi Lampung berusia dibawah 20 tahun, termasuk tiga atlet yang masih berusia 13 tahun dari cabang olahraga Anggar, Panahan, dan Sepatu Roda, diharapkan para atlet ini menjadi kekuatan baru menuju PON XXII NTB-NTT Tahun 2028.

“Kita mengarahkan agar seluruh cabang olahgraga tidak bergantung pada atlet yang sukses di PON Papua, karena faktor usia juga menentukan, agar fokus pada pembinaan atlet muda yang berpotensi menjadi atlet nasional untu Sea Games, Asian Games, dan kejuaraan internasional lainnya, serta kami juga meminta para pelatih untuk berkomunikasi dengan pengurus pusat dan pengurus besar masing-masing cabor untuk optimalisasi pembinaan atlet,” jelas Ketua KONI provinsi Lampung.

Rencana Tuan Rumah PON 2032:

Direncanakan Lampung akan menjadi tuan rumah PON KE-23 pada tahun 2032 bersama dengan Banten, kedua Pejabat Gubernur daerah tertsebut telah melakukan penandatanganan MoU terkait kesiapan menjadi tuan rumah PON tersebut, dikabarkan juga pada Rakernas KONI Pusat tahun 2025, Lampung dan Banten akan mendaftarkan diri secara resmi untuk menjadi tuan rumah PON KE-23 Tahun 2032.

Prestasi Lampung pada PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024 ini tidak dipungkiri lagi, pada tanggal 12 September 2024 Lampung mencatat sejarah dengan menempati peringkat pertama dalam klasemen sementara perolehan medali.

Cabor-cabor yang menjadi target perolehan medali emas provinsi Lampung antara lain Senam, Angkat Besi, Muaythai, Paralayang, dan Kurash. Target tersebut tentu tidak terlepas dari desain olahraga yang dibuat oleh KONI provinsi Lampung.

“KONI Lampung sedang merumuskan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) menjadi Desain Besar Olahraga Daerah (DBOD), pembinaan difokuskan pada cabor-cabor yang dipertandingkan di Olimpiade dan PON, distribusi atlet sejak dini penting agar mereka tidak menunggu PON untuk berkompetisi, karena faktor usia bisa menjadi kendala,” tegasnya.

IMG-20240912-WA0027
AcehBeritaSumut

Pertandingan Taekwondo PON XXI Resmi Dimulai di Deli Serdang

MEDAN – Cabang olahraga taekwondo Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut mulai dipertandingkan di GOR Martial Arts, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (12/9). Pertandingan cabang olahraga taekwondo ini diikuti oleh atlet dari 34 provinsi. Hari pertama pertandingan taekwondo PON XXI/2024 ini disaksikan oleh Sekjen KONI Pusat, Tb. Lukman Djajadikusuma.

Sekjen KONI Pusat, yang juga mantan taekwondoin, berharap pertandingan di arena PON XXI ini dapat dilaksanakan dengan baik. Ia menyempatkan diri menyaksikan sejumlah pertandingan.

Ia menilai penyelenggaraan pertandingan taekwondo tersebut sudah sesuai dengan standar internasional. “Saya lihat pertandingan berlangsung lancar. Manajemen kompetisinya sudah bagus karena mereka sudah sering mengadakan turnamen, baik tingkat nasional maupun internasional,” jelasnya.

Bertanding di arena PON XXI diharapkan dapat menjadi pengalaman berharga bagi para atlet. Sementara dari sisi penyelenggaraan, hal ini menjadi tolok ukur untuk pertandingan serupa ke depan.

Pertandingan taekwondo pada PON XXI/2024 memberikan kesempatan bagi para atlet untuk menunjukkan kemampuan mereka. Medali yang mereka raih menjadi bukti keberhasilan pembinaan olahraga prestasi di daerah mereka. Oleh karena itu, arena PON XXI/2024 merupakan ajang bergengsi bagi para atlet peserta.

Pertandingan taekwondo pada Kamis ini mempertandingkan kategori gyorugi di kelas fin, feather, fly, welter, light, dan middle.

WhatsApp Image 2024-09-12 at 16.12.04
AcehBeritaSumut

Konferensi Pers “HAPKIDO: From Zero to Hero” Ungkap Kemajuan HAPKIDO di PON XXI dan Perkembangannya di Indonesia


Pada konferensi pers HAPKIDO: From Zero to Hero yang diadakan pada 12 September 2024, tiga tokoh utama dari cabang olahraga HAPKIDO di Indonesia berbagi pengalaman dan pandangan mereka. HAPKIDO, seni bela diri asal Korea Selatan, pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 2014 dan kini resmi menjadi bagian dari PON XXI Aceh-Sumut 2024.

Sarah Fraudina, Wasit dan Pelatih Nasional HAPKIDO, menjelaskan bahwa olahraga ini mengutamakan harmoni, baik di dalam keluarga maupun di lingkungan sekitar. HAPKIDO memadukan berbagai teknik bela diri seperti pukulan, tendangan, bantingan, serta seni bela diri yang melibatkan penggunaan tongkat dan pedang. Sarah, yang telah menjadi wasit selama satu tahun, menekankan pentingnya sportifitas dan profesionalisme dalam setiap pertandingan.

“Pengalaman saya mungkin belum banyak di dunia perwasitan, tetapi dalam HAPKIDO, saya sangat merasakan sportifitas yang tinggi. Meskipun kami berasal dari wilayah yang berbeda, ketika bertugas sebagai wasit, kami melupakan semua latar belakang tersebut dan bekerja seprofesional mungkin,” ujar Sarah.

Sarah juga mengungkapkan bahwa menjadi wasit HAPKIDO bukanlah hal yang mudah. Seorang calon wasit harus melewati seleksi ketat, meliputi tes fisik, psikologis, serta pemahaman mendalam tentang HAPKIDO.

Andreas Elia Waturandang, atlet HAPKIDO asal Sulawesi Utara yang meraih medali emas di PON XXI, berbagi kebanggaannya karena mampu menyumbangkan medali emas bagi daerahnya. Prestasinya turut mengangkat peringkat Sulawesi Utara ke posisi ke-16 di ajang PON XXI. Andreas, yang telah berlatih HAPKIDO sejak tahun 2015, menceritakan pengalaman berharga selama hampir 10 tahun berkarir.

“Saya mulai dari tahun 2015, dan dalam perjalanan sembilan tahun ini banyak pengalaman yang saya dapatkan. Pertandingan pertama saya di tahun 2018, dan dari situ saya ingin terus maju untuk meraih prestasi yang lebih besar di masa depan,” jelas Andreas.

Ia juga menyampaikan tantangan terbesar dalam persiapan adalah menjaga berat badan, mengingat HAPKIDO memiliki kategori berdasarkan berat badan.

Devi Safitri, peraih medali emas lainnya, telah aktif berkarir di HAPKIDO sejak Kejurnas 2017 dan meraih peringkat satu di Kejuaraan Dunia di Korea Selatan.

Setelah prestasi tersebut, Devi mendapat dukungan penuh dari Pengurus HAPKIDO Pusat dan direkrut sebagai anggota TNI AD. Devi mengakui kebanggaannya menjadi penyumbang medali emas pertama di PON XXI untuk Kalimantan Barat.

“Rasanya sangat senang setelah meraih medali emas pertama bagi Kalimantan Barat. Saya berharap ini bisa menjadi motivasi bagi atlet lain yang belum bertanding agar mereka juga bisa meraih medali emas,” kata Devi.

Bagi Devi, kondisi fisik yang prima adalah kunci dalam HAPKIDO. Tanpa fisik yang kuat, teknik tidak akan bisa dijalankan dengan optimal.

Dalam penutupan konferensi pers, Sarah kembali menegaskan bahwa HAPKIDO adalah olahraga bela diri yang lengkap, menggabungkan teknik bela diri dan seni.

Andreas menambahkan bahwa HAPKIDO mengajarkan kedisiplinan dan rasa saling menghormati, sedangkan Devi mendorong semua atlet untuk berani keluar dari zona nyaman dan menghadapi tantangan baru, karena setiap tantangan adalah peluang untuk meraih prestasi lebih tinggi.

Dengan terus berkembangnya olahraga HAPKIDO di Indonesia, harapannya cabang ini akan semakin populer di ajang nasional dan internasional, dimulai dari PON XXI Aceh-Sumut 2024.

14E9B9A0-E981-4607-893E-E0D76C3259A3
AcehBeritaSumut

Antusiasme Masyarakat dan Fasilitas Arena PON Aceh-Sumut Dipuji Atlet

Siaran Pers

Tim Komunikasi dan Media PON Aceh Sumut 2024

No.69/SP/TKM-PONACEHSUMUT/9/2024

 Kamis, 12 September 2024

tentang

Antusiasme Masyarakat dan Fasilitas Arena PON Aceh-Sumut Dipuji Atlet

Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatra Utara  2024 mendapat apresiasi dari berbagai pihak, terutama terkait fasilitas pertandingan di arena atau venue yang telah berstandar internasional.

Arena yang digunakan untuk berbagai cabang olahraga dirancang khusus guna mendukung performa atlet, memungkinkan mereka menunjukkan potensi maksimal dalam setiap pertandingan.

Salah satu pujian datang dari Pelatih Kepala (Head Coach) cabang olahraga Dancesport Kalimantan Tengah (Kalteng) Henora Koffeno Nahan. Ia mengakui fasilitas yang disediakan, mulai dari arena hingga konsumsi, sudah mendukung kebutuhan anak didiknya.

Dancefloor-nya sudah berstandar internasional. Hanya ada sedikit kendala di sirkulasi ruangan, tapi secara keseluruhan, sebagai tuan rumah, Sumut sudah melaksanakan tugasnya dengan sangat baik,” ungkap Feno, Selasa (10/9/2024) di Medan.

Selain itu, antusiasme masyarakat Sumut terhadap gelaran PON XXI diapresiasi Feno, panggilan Henora Koffeno Nahan. Hal ini terlihat dari jumlah penonton yang hadir, keramaian jalanan dengan atribut PON, serta partisipasi volunteer yang ikut menyukseskan acara ini.

“Ketika suatu tempat menjadi titik berkumpul, kemacetan memang tidak terhindarkan, namun itu bagian dari dinamika PON. Saya rasa upaya pemerintah sudah sangat maksimal dalam menangani segala aspek, baik itu fasilitas maupun dukungan keseluruhan,” lanjutnya.

Feno menegaskan bahwa suksesnya PON XXI tidak terlepas dari peran besar pemerintah, baik pusat maupun daerah, yang telah berupaya maksimal dalam memfasilitasi kontingen dari seluruh daerah.

“Dukungan dari pemerintah menjadi kunci kesuksesan PON kali ini. Dari venue hingga media center semuanya sudah terfasilitasi dengan baik. Ini bisa menjadi patokan untuk event nasional lainnya,” tambah Feno.

Dalam ajang ini, Tim Dancesport Kalimantan Tengah berhasil meraih medali perak, dikalahkan oleh tuan rumah, Sumatra Utara, yang memenangkan medali emas. Feno merasa bangga dan bersyukur atas prestasi yang diraih oleh timnya.

Di tempat berbeda, Pelatih Kepala cabang olahraga Voli Putri Jawa Tengah Agus Suyanto juga menyampaikan pandangannya. Ia memuji penyelenggaraan PON XXI meskipun masih perlu dievaluasi lebih lanjut untuk penyempurnaan ke depan.

“Pemerintah sudah berupaya maksimal, dan kita jalani semua dengan positif. Hasilnya akan mengikuti,” ujar Agus usai pertandingan di Sumut Sport Center, Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang pada Rabu (11/9/2024).

Pada laga pembuka di Cabor Voli, Tim Jawa Tengah berhasil mengalahkan Tim DI Yogyakarta, sementara Tim Voli Putri DKI Jakarta mengatasi perlawanan Tim Kalimantan Timur. Caca, Kapten Tim Voli Putri Jateng, menilai laga tersebut sebagai awal yang baik, meskipun pertandingan baru berlangsung pertama kali. (US/Izzy/TR/Elvira Inda Sari).

61D4F556-4058-4CA4-844F-F05687EF5209
AcehBeritaSumut

Pantang Menyerah! Rajiah Sallsabillah Pecahkan Rekor, Contoh bagi Generasi / Muda

Siaran Pers

Tim Komunikasi dan Media PON Aceh Sumut 2024

No.70/SP/TKM-PONACEHSUMUT/9/2024

Kamis, 12 September 2024

tentang

Pantang Menyerah! Rajiah Sallsabillah Pecahkan Rekor, Contoh bagi Generasi Muda

Ketika nama Rajiah Sallsabillah disebut sebagai pemenang medali emas panjat tebing di nomor speed perorangan putri dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumatra Utara, sorak sorai menggema di Stadion Harapan Bangsa (SHB), Banda Aceh, Rabu (11/9/2024) petang.

Bukan hanya prestasinya yang membuat publik kagum, tetapi juga fakta bahwa ia berhasil mencatatkan waktu 6,22 detik, yang artinya memecahkan rekor PON di cabang tersebut. Bagi banyak orang, kemenangan ini adalah pencapaian puncak. Namun tidak bagi Rajiah. Ini dianggapnya sebagai langkah awal menuju impian yang lebih besar.

Rajiah, atlet panjat tebing asal Banten, telah membuktikan bahwa dengan dedikasi, ketekunan, dan mental juara, tidak ada yang tidak mungkin. Di balik kemenangannya di PON XXI Aceh-Sumut 2024, ada cerita inspiratif yang bisa menjadi pelajaran berharga bagi generasi muda Indonesia. Prestasi Rajiah bukanlah kebetulan. Itu adalah buah dari kerja keras, latihan bertahun-tahun, dan semangat yang tak pernah padam untuk mencapai puncak.

Perjalanan Panjang Menuju Puncak

Seperti banyak atlet lainnya, perjalanan Rajiah tidaklah mulus. Dibutuhkan ketahanan fisik dan mental yang kuat untuk bisa sampai pada titik ini. Panjat tebing adalah olahraga yang menuntut kombinasi kekuatan, kecepatan, serta strategi. Apalagi dalam nomor speed, setiap detik sangat berharga. Setiap gerakan harus dihitung dengan cermat dan dijalani dengan percaya diri. Di arena kompetisi, detik-detik ini bisa menjadi penentu antara kemenangan dan kekalahan.

Rajiah telah memulai perjalanan panjangnya di dunia panjat tebing sejak usia remaja. Latihan yang intensif dan disiplin tinggi adalah bagian dari kesehariannya. Setiap hari, ia melawan rasa lelah, cedera, dan kadang-kadang keraguan diri untuk bisa terus maju. Tidak hanya itu, dukungan dari keluarga, pelatih, serta lingkungan sekitarnya menjadi pendorong utama baginya untuk terus berjuang.

Namun, bukan berarti perjalanan ini selalu mulus. Seperti halnya setiap perjalanan menuju sukses, Rajiah juga mengalami momen-momen kegagalan dan kekecewaan. Namun, ia tidak pernah menyerah. Sebaliknya, setiap kegagalan dijadikannya sebagai batu loncatan untuk belajar lebih baik lagi.

“Saya tentu senang bisa memecahkan rekor sekaligus mempersembahkan emas di final ini,” ujar Rajiah dengan senyum bangga setelah menerima medali emasnya. Pernyataannya mencerminkan rasa syukur atas semua usaha dan perjuangan yang telah dilaluinya.

Inspirasi bagi Generasi Muda

Kisah Rajiah adalah bukti nyata bahwa kerja keras, disiplin, dan ketekunan akan selalu membuahkan hasil. Dalam hidup, tantangan akan selalu ada. Namun, bagaimana seseorang menghadapinya yang akan menentukan hasil akhirnya. Generasi muda saat ini perlu belajar dari sosok seperti Rajiah, yang tidak menyerah pada tantangan dan terus berusaha mencapai impian.

Sebagai seorang atlet, Rajiah berharap prestasinya bisa menjadi inspirasi bagi para generasi muda, khususnya para atlet muda Indonesia. Ia berharap, pencapaiannya ini bisa memotivasi mereka untuk terus berusaha, bekerja keras, dan pantang menyerah dalam meraih impian.

“Semoga prestasi ini bisa memotivasi para atlet muda Indonesia untuk terus bekerja keras dan pantang menyerah dalam meraih impian mereka,” ungkapnya penuh harapan.

Rajiah sadar bahwa masa depan olahraga Indonesia ada di tangan generasi muda, dan ia ingin memberikan kontribusi dengan menjadi inspirasi dan teladan.

Rajiah tidak berhenti pada satu pencapaian. Ia memiliki impian yang lebih besar untuk membawa nama Indonesia lebih dikenal di dunia internasional, khususnya dalam olahraga panjat tebing. Rajiah berkomitmen untuk terus berlatih dan mempersiapkan diri guna menghadapi ajang-ajang olahraga internasional.

“Saya ingin membawa Indonesia semakin dikenal di dunia olahraga, khususnya panjat tebing. Semoga ini langkah awal menuju prestasi-prestasi berikutnya,” tambah Rajiah penuh keyakinan.

Keinginannya untuk mengibarkan bendera merah putih di panggung internasional adalah cerminan dari rasa cintanya pada tanah air dan semangat juangnya untuk terus mengharumkan nama Indonesia.

Selain itu, Rajiah juga menyadari bahwa pencapaian ini adalah buah dari kerja keras tim, dukungan pelatih, dan pemerintah yang terus memberikan perhatian pada pengembangan olahraga di Indonesia. Dengan fasilitas yang semakin baik dan dukungan yang terus meningkat, Rajiah yakin bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk terus bersinar di ajang internasional.

Pesan untuk Generasi Muda

Dari kisah Rajiah, ada banyak pelajaran yang bisa diambil oleh generasi muda. Pertama, kerja keras adalah kunci. Tidak ada yang bisa menggantikan usaha dan dedikasi dalam meraih impian. Setiap detik yang diluangkan untuk berlatih, setiap keringat yang tercurah, akan membuahkan hasil jika dilakukan dengan tekad yang kuat.

Kedua, kegagalan adalah bagian dari proses. Tidak semua perjalanan menuju sukses mulus. Ada kalanya kegagalan datang, namun itu bukan alasan untuk berhenti. Justru kegagalan adalah pelajaran berharga yang bisa membuat seseorang menjadi lebih baik dan lebih kuat.

Ketiga, pantang menyerah adalah sikap yang harus dimiliki oleh setiap orang yang ingin sukses. Rajiah adalah contoh nyata bahwa mereka yang tidak menyerah pada tantangan akan selalu menemukan jalan menuju keberhasilan.

Terakhir, berani bermimpi besar. Rajiah tidak hanya puas dengan satu medali emas. Ia memiliki impian yang lebih besar untuk membawa Indonesia berjaya di panggung internasional. Impian besar ini menjadi pendorong utama baginya untuk terus berjuang dan memberikan yang terbaik.

Kisah Rajiah Sallsabillah adalah inspirasi bagi semua, terutama generasi muda. Dalam setiap langkahnya, ia menunjukkan bahwa tidak ada mimpi yang terlalu tinggi untuk diraih. Dengan kerja keras, ketekunan, dan semangat juang, setiap impian bisa menjadi kenyataan.

Rajiah telah membuktikan bahwa mimpi besar bisa diraih, dan ia berharap generasi muda Indonesia akan mengikuti jejaknya, terus berprestasi, dan membawa nama Indonesia semakin dikenal di dunia. “Ini adalah awal dari perjalanan panjang saya, dan saya berharap bisa terus memberikan yang terbaik bagi bangsa,” ungkap Rajiah. (Rep/TR/Elvira Inda Sari).