prescon-pak-warno-2-e1726319886696
AcehBeritaBlogSumut

Perkembangan Terkini PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024, Pemecahan Rekor Menjadi Kunci Kesuksesan

Kembali hadir dalam konferensi pers, Ketua Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah) Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatra Utara (Sumut) Tahun 2024 Meyjen TNI Purn Dr. Suwarno pada Sabtu 14 September 2024, di Media Center PON XXI, Hermes Palace Hotel, Banda Aceh.

Kehadiran Ketua Panwasrah PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024 ini membahas perkembangan terkini penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024 yang telah berlangsung selama 6 hari setelah resmi dibuka oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada Senin 9 September 2024, di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh.

“Per hari ini klasemen sementara pada urutan pertama di isi oleh DKI Jakarta, disusul oleh Jawa Barat pada peringkat kedua, dan Jawa Timur pada peringkat ketiga, ketiga provinsi ini yang tentunya akan terus bersaing dalam perolehan medali, karena masih banyak nomor pertandingan yang belum dipertandingkan,” kata Suwarno.

Pemecahan rekor nasional maupun internasional menjadi salah satu bukti kesuksesan PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024, ini menandakan bahwa pembinaan yang dilakukan induk cabor berjalan dengan baik dan berjenjang, sehingga memberikan hasil yang membanggakan.

“Pemecahan rekor di PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024 terjadi pada cabang olahraga kelompok akurasi dan cabang olahraga terukur, beberapa cabang yang telah memecahkan rekor antara lain Panjat Tebing, Selam Kolam, Angkat Besi, dan Atletik,” ungkap Ketua Panwasrah PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024.

Terhitung hingga saat ini sudah 37 rekor lebih yang terpecahkan yang terbagi dalam beberapa cabang olahraga antara lain, Panjat Tebing berhasil memecahkan 4 rekor yang terbagi di berbagai nomor pertandingan, Selam Kolam memecahkan 10 rekor, Angkat Besi memecahkan 11 rekor, Atletik memecahkan 12 rekor, dan Menembak yang berhasil memecahkan rekor di beberapa nomor.


Venue pertandingan pada PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024 memiliki standar nasional maupun internasional baik di Aceh dan Sumut, namun ketersediaan venue harus di dukung dengan ketersediaan overlay, dimana perbaikan yang dilakukan oleh Panitia Besar PON (PB.PON) XXI Aceh-Sumut Tahun 2024 masih dilakukan secara bertahap guna melakukan kesempurnaan venue.

Setiap pertandingan tentu memiliki kendala, terlebih bagi beberapa cabang olahraga cuaca dan kendala teknis pasti sering ditemukan, namun penanganan kendala tersebut yang menjadi salah satu jalan keluar dalam melanjutkan pertandingan.

“ Salah satu kendala yang tidak dapat dikendalikan adalah cuaca, termasuk angin, arus air, dan hujan. Namun, alhamdulillah, berkat bantuan masyarakat setempat, semua kendala ini dapat diatasi dengan baik,” ujar Suwarno.

Beberapa cabang olahraga yang suda mulai bertanding sebelum dibukanya PON XXI Aceh-Sumut telah menyelesaikan pertandingannya, terdapat 5 cabang olahraga yang telah selesai dipertandingkan di Aceh dan 7 cabang olahraga di Sumut.

Menurut Ketua Panwasrah PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024 cabang olahraga yang belum menyelesaikan pertandingan, nantinya akan selesai sesuai dengan rencana awal.

“Sejauh ini, di Aceh, terdapat 5 cabang olahraga yang telah selesai dipertandingkan, sementara di Sumut ada 7 cabang olahraga yang juga telah selesai. Masih ada cabang olahraga seperti kempo di Aceh dan 7 cabang olahraga lainnya di Sumut yang masih dalam proses penyelesaian sesuai jadwal yang telah direncanakan,” tegas Suwarno.

“Kami Optimis dengan pelaksanaan yang baik dan menjunjung tinggi sportivitas, atlet-atlet kita akan meraih prestasi yang lebih tinggi,” tutupnya.

WhatsApp Image 2024-09-13 at 23.49.00_411419f5
Blog

Menpora Apresiasi Persiapan PON XXI/2024 di Sumatera Utara

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengapresiasi Pemerintah Sumatera Utara yang telah mempersiapkan berbagai fasilitas untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut, khususnya di wilayah Sumatera Utara. Apresiasi itu disampaikan dalam konferensi pers di Media Center PON Sumatera Utara, Jumat (13/9).

“Saya sudah berkeliling ke sejumlah venue di Sumatera Utara dan melihat kondisinya sangat baik, meskipun ada beberapa yang belum selesai,” ujar Dito.

Menpora mengunjungi beberapa arena PON, dimulai dari Stadion Utama yang dipersiapkan untuk upacara penutupan, kemudian ke GOR Bola Voli Sumut Sport Center, Stadion Madya Atletik Sumut Sport Center, hingga Medan International Convention Center (MICC) yang akan menjadi tempat penyelenggaraan e-sports.

Dito juga memuji keindahan venue bola voli pantai di Sumut. “Saya mendengar bahwa venue bola voli pantai di Sumut adalah yang paling indah, karena pemandangannya langsung menghadap Danau Toba dan perbukitannya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Menpora menegaskan pentingnya menjadikan PON XXI sukses dari segi penyelenggaraan dan prestasi, tetapi juga dari segi administrasi. “Saya apresiasi kerja keras yang telah dilakukan Pemerintah Sumatera Utara untuk PON di wilayah Sumut,” tambahnya.

Pada kesempatan itu, Ketua Panitia Besar (PB) PON Agus Fatoni mengungkapkan berbagai upaya Pemerintah Sumatera Utara dalam mempersiapkan PON XXI Aceh-Sumut. “Sport center di Sumatera Utara ini termasuk yang terbaik di Indonesia,” ujar Agus. Ia juga menyebutkan bahwa Stadion Madya Atletik telah tersertifikasi dan menjadi salah satu yang terbaik di Indonesia. Demikian pula dengan venue bola voli indoor, meskipun akses jalan di bagian belakang masih dalam proses penyelesaian,” paparnya.

Agus, yang juga Pejabat Gubernur Sumut, menambahkan bahwa PON XXI/2024 di Sumatera Utara melibatkan ribuan sukarelawan. “Jumlah sukarelawan di Sumatera Utara lebih dari 75.000 orang, menjadikannya yang terbanyak di dunia, bahkan mengalahkan Olimpiade, dan kita akan memecahkan rekor,” tutupnya.

WhatsApp Image 2024-09-13 at 20.54.37_27a7a7df
AcehBeritaSumut

Puspa Arumsari, Tiga Kali PON, Tiga Medali Emas

MEDAN – Jawara silat putri Kontingen Jakarta, Puspa Arumsari, tampil luar biasa dengan merebut medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut, di Medan, Jumat (13/9). Medali emas pada nomor seni putri yang diraihnya kali ini merupakan medali emas ketiga dalam tiga kali PON berturut-turut.

“Sebelum final, saya bertekad tampil sebaik mungkin dengan semangat bahwa medali emas harus menjadi milik saya,” tuturnya dalam konferensi pers di Medan, Jumat (13/9) sore.

Berbekal disiplin berlatih dan komitmen terhadap pekerjaannya, Puspa sangat percaya diri dengan kemampuannya. “Tekanan tentunya ada, karena lawan-lawan yang saya hadapi kebanyakan usianya lebih muda dan lebih bersemangat untuk mengalahkan saya. Namun, saya berpatokan pada pesan pelatih bahwa saya bisa dan saya berhak mendapatkan hasil terbaik,” kata pesilat yang juga pegawai di Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Dia menambahkan bahwa pada detik-detik menjelang penampilannya di final, ia justru semakin tertantang. “Saya merasa harus tampil sebaik mungkin. Penonton pasti menantikan penampilan terbaik saya,” ujarnya mantap.

Sukses di arena PON kali ini menambah tekadnya untuk berprestasi lebih tinggi lagi. Puspa bertekad untuk merebut emas berikutnya di kejuaraan dunia pencak silat dan pesta olahraga se-Asia Tenggara, SEA Games.

Sekretaris Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) DKI Jakarta, Wahyu Supriatna, yang hadir mendampingi Puspa, menyatakan kebanggaannya. Menurutnya, IPSI DKI Jakarta terus mendukung Puspa untuk berprestasi lebih baik lagi.

Kebanggaan yang sama juga dinyatakan oleh Muhammad Aziz Ariyanto, atasan Puspa di Kementerian Pemuda dan Olahraga. Ia mengungkapkan bahwa Puspa juga merupakan hasil binaan Kantor Menpora melalui sekolah khusus olahraga. Puspa adalah lulusan SMA Ragunan, Jakarta, yang dikenal sebagai tempat membekali para atlet dengan pendidikan umum.

Menurut Aziz, Kantor Menpora berkomitmen untuk membina atlet potensial melalui pemusatan latihan bagi atlet-atlet elite muda di Cibubur, Jakarta. Atlet-atlet ini ditargetkan berprestasi di arena SEA Games, berlanjut ke Asian Games, dan Olimpiade. Selain itu, Kantor Menpora juga mengupayakan agar atlet-atlet yang telah mengharumkan nama Indonesia di berbagai kancah internasional dapat bekerja sebagai aparatur sipil negara di Kemenpora, jelas Asisten Deputi Sentra Pembinaan Olahraga Prestasi pada Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora. ***

2e92150e-fe3d-4e52-9f20-c18fb4ae09f1
AcehBeritaSumut

Jatim Bertekad Pertahankan Dominasi Perolehan Medali

MEDAN – Kontingen Jawa Timur bertekad mempertahankan dominasinya dalam perolehan medali Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut. Kontingen dari ujung Pulau Jawa ini bahkan yakin dapat mempertahankan dominasi tersebut dan bertekad terus memimpin perolehan medali hingga PON XXI berakhir pada 20 September mendatang.

“Baru saja kami menambah medali emas lagi dan kami berharap mendapatkannya dari sejumlah cabang olahraga yang kami ikuti, di antaranya gulat, renang, wushu, dan lainnya,” kata Ketua Kontingen Jawa Timur, Dudi Harjantoro, di Medan, Jumat (13/9).

Dia menambahkan bahwa keberhasilan Kontingen Jatim memimpin daftar perolehan medali PON XXI/2024 bukanlah hasil instan. Para atlet Jatim yang tampil pada PON XXI ini merupakan hasil seleksi dari Pekan Olahraga Provinsi Jatim tiga tahun lalu, ungkapnya.

“Mereka bukan atlet hasil binaan instan. Kami telah membina mereka dalam waktu yang cukup lama,” jelas Dudi.

Dudi menjelaskan lebih lanjut bahwa sebenarnya, ditilik dari sisi anggaran pembinaan, alokasi dana untuk membiayai persiapan atlet Jatim masih kalah jauh dibandingkan dengan pembiayaan pembinaan atlet Jakarta dan Jawa Barat. Dengan keterbatasan dana tersebut, KONI bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyusun skala prioritas untuk cabang olahraga yang berpotensi meraih medali di PON XXI, paparnya.

Selain itu, Kontingen Jatim juga membawa serta suporter atau pendukung untuk menyemangati para atlet dalam memenangkan setiap pertandingan. Dudi mengakui bahwa dukungan suporter dapat membakar semangat bertanding di arena PON XXI.

Pada kesempatan itu, ia sedikit mengeluhkan kinerja wasit di beberapa cabang olahraga yang tidak terukur. Ia menilai bahwa penampilan sejumlah wasit terkesan kurang objektif.

Dia mengingatkan bahwa PON merupakan arena pembuktian hasil pembinaan atlet dari masing-masing daerah. Dia menyayangkan bahwa penilaian wasit yang tidak objektif sangat merugikan para atlet dan pembinanya. Prestasi di arena PON menjadi modal bagi atlet untuk naik ke jenjang pembinaan selanjutnya. Oleh karena itu, ia berharap agar penilaian yang tidak objektif dan tidak jujur tidak menghambat karier para atlet. ***

_MG_1437
AcehBeritaSumut

“Legacy” PON XXI/2024 Aceh-Sumut

“LEGACY” atau warisan, satu kata yang perlu digaris bawahi dalam sambutan Sekjen KONI Pusat, Tb. Lukman Djajadikusuma, pada pembukaan Media Center PON XXI/2024 Aceh-Sumut di Medan, Minggu (8/9) lalu. Ia mengingatkan bahwa berbagai infrastruktur yang dibangun untuk menyelenggarakan PON XXI/2024 Aceh-Sumut agar dimanfaatkan dengan baik, dijaga, dan dipelihara demi kemajuan olahraga setempat di masa depan.

Hal ini pula yang juga ditegaskan Pejabat Gubernur Sumatera Utara, Agus Fatoni, dalam berbagai kesempatan saat PON XXI berlangsung. Sekjen Lukman dan Gubernur Fatoni mengingatkan bahwa bangunan dan sistem yang telah dibangun untuk penyelenggaraan PON XXI di kedua provinsi tersebut menggunakan dana negara yang sangat besar.

Merunut kembali upaya Pemerintah Provinsi Aceh dan Sumatera Utara untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan PON XXI, bermula dari berbagai lobi kepada banyak pihak jauh sebelum PON XXI dilaksanakan. Lobi ini berlanjut pada pencalonan resmi Provinsi Aceh dan Sumatera Utara sebagai tuan rumah PON XXI/2024 pada Musyawarah Luar Biasa Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) di Jakarta tahun 2018.

Pada forum itulah Aceh dan Sumatera Utara dipilih dengan suara terbanyak, menyisihkan calon tuan rumah lainnya. PON XXI/2024 ini istimewa karena untuk pertama kalinya dilaksanakan di dua provinsi. PON I hingga PON XX hanya dilaksanakan di satu provinsi. PON I diadakan di Surakarta (Solo) tahun 1948, sedangkan PON XX terakhir dilaksanakan di Papua, 2-15 Oktober 2021.

Setelah dipilih menjadi tuan rumah PON XXI, Pemerintah Provinsi Aceh dan Sumut segera berbenah. APBD kedua provinsi digunakan untuk pembebasan lahan dan berbagai pembiayaan lainnya guna membangun maupun merevisi fasilitas olahraga dan berbagai prasarana pendukung lainnya.

Pemerintah Pusat juga turun tangan mendukung tuan rumah bersama penyelenggara PON tersebut. Pemerintah Pusat menggelontorkan dana APBN yang tidak sedikit untuk membangun stadion baru, seperti Stadion Utama Sumatera Utara di Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang. Stadion ini dijadwalkan untuk digunakan pada upacara penutupan PON XXI/2024 pada 20 September mendatang.

Selain sarana fisik, pemerintah kedua provinsi juga membangun berbagai sistem manajemen agar PON XXI terlaksana dengan baik. Sistem transportasi, sistem telekomunikasi, manajemen pengamanan, dan pengaturan mobilitas peserta yang telah dibangun menjadi legacy atau warisan untuk acuan penyelenggaraan berbagai kegiatan berskala besar lainnya di masa depan.

Masyarakat Sumatera Utara, Aceh, dan Indonesia umumnya patut bangga dan bersyukur dapat melaksanakan PON XXI hingga selesai. Karena itulah, Sekjen KONI Pusat dan Gubernur Fatoni pada berbagai kesempatan berpesan agar warisan PON XXI dimanfaatkan, dijaga, dan dipelihara dengan baik untuk memajukan olahraga di Aceh dan Sumatera Utara. Dari Aceh dan Sumut diharapkan ke depan akan lahir atlet berprestasi internasional, sementara masyarakatnya menjadi gemar berolahraga, serta semakin sehat dan kuat. ***

_MG_9310
AcehBeritaSumut

KONI Sumut Optimis Raih Target Lima Besar PON XXI

MEDAN – Tuan rumah Provinsi Sumatera Utara optimistis dapat mencapai target peringkat lima besar perolehan medali PON XXI/2024 Aceh-Sumut. Sikap optimistis ini disampaikan Ketua KONI Sumatera Utara, Jhon Ismadi Lubis, pada konferensi pers di Medan, Jumat (13/9).

Sikap optimistis itu didasarkan pada perolehan medali kontingen Sumatera Utara hingga Jumat. Kontingen tuan rumah hingga Jumat siang masih menempati peringkat keempat daftar perolehan medali PON XXI/2024, mengumpulkan 33 medali emas, 13 perak, dan 43 perunggu.

Dia mengungkapkan masih ada sejumlah cabang olahraga andalan Sumatera Utara yang pertandingannya belum mencapai babak final. Sumut menargetkan medali emas dari cabang olahraga bela diri.

“Kami berharap medali emas dari atlet-atlet kami pada cabang olahraga wushu, karate, tinju, sambo, dan jujitsu. Bahkan sejak awal, kami menargetkan dapat meraih medali terbanyak atau juara umum di masing-masing cabang bela diri ini,” tutur Jhon.

Dia menjelaskan lebih lanjut bahwa dalam persiapan menghadapi PON XXI, para atlet sambo berlatih dan uji tanding di Vietnam. Pada beberapa kejuaraan nasional, atlet-atlet sambo Sumut merebut sejumlah medali emas, ungkapnya.

Selain dari cabang olahraga bela diri, Sumatera Utara juga berharap menambah perolehan medalinya dari cabang olahraga atletik. Ia bersyukur bahwa menghadapi PON XXI, Sumatera Utara mendapat bantuan dari Pemerintah Pusat untuk membangun stadion atletik.

“Selama ini, kami berfokus pada pembinaan pelari jarak menengah. Dengan dibangunnya stadion atletik baru, kami akan membina atlet pada nomor atletik lainnya. Kami yakin dapat melahirkan atlet-atlet atletik yang diorbitkan menjadi atlet nasional,” ujar Jhon.

Dia memaparkan bahwa atlet-atlet Sumatera Utara yang tampil pada PON XXI hampir semuanya merupakan hasil binaan sendiri. Para atlet ini adalah hasil temuan dan pembinaan di berbagai klub di kabupaten dan kota yang tersebar di wilayah Sumatera Utara.

“Kami akui ada atlet yang bukan hasil binaan kami, namun atlet ini ingin memperkuat kontingen Sumut pada PON XXI,” ungkapnya.

KONI Sumatera Utara sangat mengapresiasi jerih payah klub-klub maupun pemerintah kabupaten dan kota yang turut mendukung pembinaan atlet di daerahnya. KONI Sumatera Utara berterima kasih kepada klub-klub dan kabupaten/kota tersebut.

KONI Sumut berkomitmen membina para atlet tersebut lebih lanjut. Jika prestasi mereka meningkat pesat, kami akan mempromosikan mereka ke berbagai pemusatan latihan nasional.

Terkait pemanfaatan dan perawatan berbagai fasilitas olahraga yang baru dibangun atau direnovasi untuk PON XXI, akan dibicarakan lebih lanjut dengan semua pemangku kepentingan olahraga di Sumatera Utara. “Tadinya kami berpikir untuk menyerahkannya kepada pengurus cabang-cabang olahraga. Namun, karena keterbatasan sarana yang dimiliki oleh pengurus cabang-cabang olahraga, KONI Sumut akan merundingkannya dengan semua pihak terkait agar pemanfaatan dan pemeliharaannya dapat maksimal,” tambahnya.

Konferensi pers tersebut dipandu oleh Ketua Bidang Humas dan Publikasi Panitia Pengawas dan Pengarah PON XXI Wilayah Sumatera Utara, Raja Parlindungan Pane. Raja meyakini dengan dibangunnya berbagai fasilitas olahraga baru tersebut, Sumatera Utara bakal menjadi penghasil atlet dari wilayah barat Indonesia.

WhatsApp Image 2024-09-13 at 15.06.40
AcehBerita

Kontingen Sulut Salut Layanan Tim Medis PB PON Wilayah Aceh

BANDA ACEH — Atlet dan oficial cabang olahraga Hapkido PON XXI dari Sulawesi Utara berkunjung ke Meuligoe Gubernur Aceh pada Jumat, (13/9/2024) pagi.

Kedatangan atlet dari Sulawesi Utara itu disambut langsung Pj Gubernur Safrizal. Orang nomor satu di Aceh itu menjamu tamunya dengan nasi gurih khas Aceh.

Para atlet dan oficial yang berkunjung itu tampak begitu senang dan ceria. Selain menikmati sarapan, mereka juga berbincang santai dengan Pj Gubernur Safrizal. Kemudian mereka juga berkeliling mengamati bangunan Meuligoe Gubernur yang juga menjadi salah satu bangunan sejarah di Aceh yang dibangun Belanda pada abad 19.

Para atlet tersebut mengaku senang dan nyaman berada di Aceh. Terutama dengan pelayanan panitia tuan rumah  selama mengikuti rangkaian kegiatan PON.

Salah satu atlet Hapkido Sulut, Tio Mantik (26) mengapresiasi layanan medis tim kesehatan PON XXI di Aceh. Saat ia mengalami cedera di lengan kirinya ketika bertanding, tim medis bergerak cepat memberikan penanganan pertama. Setelah itu, ia dengan cepat dirujuk ke rumah sakit umum.

“Luar biasa pelayanan di Aceh, langsung ditindaklanjuti, pelayanan medisnya sangat bagus, bahkan tak hanya satu dokter yang menangani, ada tiga dokter, jadi membuat kami atlet jadi optimis dan tidak khawatir,” kata Tio.

Tio mengaku terkesan dengan kondisi dan masyarakat di Aceh. Realita yang ia lihat langsung di lapangan jauh berbeda dengan pemberitaan di media tentang Aceh. Sebelum ke Aceh ia merasa takut dengan regulasi maupun kondisi keamanan yang ada di Aceh.

“Faktanya sangat berbeda, orang disini sangat ramah dan baik,” pungkas Tio. 

Sumber: Biro Adpim Pemerintah Aceh

IMG_0620
AcehBeritaSumut

Erick Thohir akan Saksikan Final Sepak Bola Putri antara Jakarta dan Jabar

MEDAN – Ketua Umum PSSI Erick Thohir akan menyaksikan pertandingan final sepak bola putri PON XXI 2024 Aceh-Sumut. Laga perebutan medali emas antara putri Jakarta versus Jawa Barat tersebut akan digelar Sabtu (14/9) sore di Stadion Mini Pancing, Dinas Pemuda dan Olahraga Sumut (Disporasu), Medan.

Rencana kehadiran ketum PSSI yang juga Menteri BUMN Erick Thohir akan menyaksikan laga pamungkas kompetisi sepak bola putri PON XXI, disampaikan Raja Parlindungan Pane, Kabid Humas Panwasrah PB PON XXI Wilayah Sumut.

“Pak Erick akan terbang dari Jakarta sekitar tengah hari, dan dari bandara Kualanamu langsung ke stadion,” kata Raja Pane yang ditemui seusai jumpa pers harian bersama Ketua KONI Sumut John Ismadi Lubis di media centre Hotel Santika, Medan, Jumat (13/9).

Erick Thohir antara lain akan didampingi waketum I PSSI Zainuddin Amali dan Arya Sinulingga, salah satu anggota Exco PSSI.

Raja Pane juga menyebutkan jika Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo akan tiba di Medan Jumat sore. Namun, dia mengaku belum mendapat kepastian jika Mas Menteri juga akan menyaksikan final sepak bola putri.

“Hanya dikatakan jika Menpora Dito akan mengunjungi beberapa venue,” ujar Raja Pane.

Laga perebutan medali emas sepak bola putri antara Jakarta versus Jabar dilangsungkan Sabtu mulai pukul 15.00 WIB.

Sebelumnya, mulai pukul 08.00 WIB, digelar duel penentuan perolehan medali perunggu antara Bangka Belitung dengan Papua Pegunungan.

Manajer tim putri Jakarta, Shalma Kurnia, menyatakan jika para pemainnya saat ini dalam kondisi baik. Dia berharap tidak ada masalah berarti menjelang laga final besok.

“Semua dalam kondisi siap tempur,” ucap putri sulung sekaligus anak tertua dari Fatchul Anas, Chef de Mission (CdM) kontingen DKI Jakarta itu.

Pernyataan senada juga disampaikan pelatih Aji Ridwan Mas. Mantan pemain timnas PSSI itu menyebut pertandingan final akan ramai. “Anak-anak harus lebih fokus,” Aji Ridwan Mas menekankan.

ATLET PANJAT TEBING
AcehBeritaSumut

Rajiah Salsabillah Cetak Rekor pada PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024

Atlet Panjat Tebing putri asal Banten Rajiah Salsabillah berhasil meraih medali emas dan pecahkan rekor Pekan Olahraga Nasional (PON) pada PON XXI Aceh-Sumatra Utara pada Rabu 11 September 2024, di Venue Panjat Tebing Kompleks Harapan Bangsa, Banda Aceh.

Rajiah berhasil meraih medali emas dan pecahkan rekor dengan catatan waktu 6,22 detik, dengan catatan waktu tersebut Rajiah berhasil mengalahkan rekornya pada PON XX Papua Tahun 2021 dengan catatan waktu 6,74 detik.

Meskipun sedang mengalami cedera namun semangat Rajiah dalam bertanding tidak goyah. Harapan besar disematkan pada Rajiah untuk bisa pulih sepenuhnya dan tampil untuk merebut prestasi pada ajang SEA Games dan Asian Games serta Olimpiade Los Angeles.

“Saya tau resikonya besar tapi saya ingin menampilkan yang terbaik dan membuktikan bahwa cedera bukan alasan untuk berhenti berjuang,” tegas Rajiah.

“mau apapun kondisinya, kesempatan enggak datang dua kali yang penting bila bisa membawa Bendera Merah Putih,” kata gadis yang akrab disapa Bila menceritakan motivasinya dengan semangat.

Sebelumnya, Bila menceritakan pernah gagal pada babak kualifikasi PON XIX/2016 di Jawa Barat, namun ia bangkit dan berhasil menjadi lebih baik. Pada PON XX/2021 di Papua, Bila pun catatan waktu 6,72 detik yang mana merupakan rekor dunia saat itu bila venue terstandar internasional. Performanya terus membaik, di Olimpiade Paris 2024 Bila catatkan lebih baik, dan pada PON XXI Aceh-Sumut lebih cepat lagi dengan 6,22 detik.

Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Banten Ronald Shandra menjelaskan sederet prestasi atlet Panjat Tebing di tingkat dunia, ternyata berdampak pada minat lebih besar pada olahraga tersebut.

“Pembinaan atlet Panjat Tebing di Banten mulai menunjukan hasil positif, antusiasme dari masyarakat khususnya anak muda sangat tinggi dan termotivasi akan prestasi Rajiah,” ungkap Ronald.

“Rajiah menjadi simbol untuk anak muda agar tidak mudah menyerah dan terus bersemangat jika ingin meraih prestasi, karena untuk menjadi patriot seorang atlet harus memiliki jiwa yang kuat dan pantang menyerah perjuangan adalah kunci meraih kesuksesan,” sambungnya.

Kurangnya sarana dan prasarana Panjat Tebing di Banten menjadi tantangan, di tambah keselamatan para atlet menjadi hal yang utama, oleh karenanya diharapkan dukungan dari pemerintah setempat serta para stakeholder untuk melengkapi kendala yang ada pada saat ini.

Kepada atlet-atlet usia dini, Bila sampaikan pesan. “Jangan putus semangat kalau emang mau berprestasi. Ayo diniatin dari sekarang kalau emang memiliki tujuan untuk menjadi seorang juara karena kalau sudah memulai, Jangan pernah diputus untuk mencapai tujuan itu!” tegasnya.

Video

WhatsApp-Image-2024-09-12-at-18.36.51_8ebcb898
AcehBeritaSumut

Jawa Tengah Kawinkan Emas di PON XXI Aceh-Sumut melalui Kategori Beregu Bulutangkis

Medan – Jawa Tengah berhasil meraih medali emas pada cabang bulutangkis beregu putra-putri Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara (Sumut). Dua medali emas diraih di GOR PBSI Dispora Sumut, Jalan Pancing, Medan, Kamis (12/9).

Pada laga final beregu putri, Jawa Tengah (Jateng) tampil sebagai juara setelah mengalahkan tim Jawa Barat (Jabar) dengan skor 3-0, Kamis siang. Keberhasilan ini memotivasi tim beregu putra, yang di sore harinya juga mencatatkan prestasi serupa dengan mengalahkan tim DKI Jakarta.

Tim putra Jateng menang 3-1 atas Jakarta. Pemain tunggal pertama Jateng, Moh Zaki Ubaidillah, yang turun di partai pembuka, berhasil mengalahkan pemain tunggal Jakarta, Dewangga Surya, dengan skor 21-14, 21-16 (2-0) dalam waktu 48 menit.

Pada partai kedua, ganda Jateng, Michael Owen/Yuke Gamareza Radjasa, harus mengakui keunggulan ganda Jakarta, Ali Faathir Rayhan/Wahyu Agung Prasetyo, dengan skor 13-21, 16-21 (0-2) dalam waktu 31 menit.

Pada partai ketiga, tunggal Jateng, Richie Duta Richardo, menang mudah atas pemain Jakarta, Rizki Dwi Cahyo, dengan skor 21-18, 21-13 (2-0) dalam waktu 41 menit.

Partai keempat, ganda Jateng, Emanuel Joseph Surya Hartono/M Voyage Afrisal Mahendra, mengalahkan pasangan DKI, Calvin Valentino Sifen Tan/M Hafidz Deedat Baryadi, melalui permainan yang mendebarkan dengan skor akhir 21-19 (2-1).

M Voyage Afrisal Mahendra mengungkapkan rasa syukurnya atas kemenangan timnya. “Alhamdulillah. Pertama-tama, kami bersyukur diberi kelancaran. Pertandingan ini membawa kami menjadi juara dan mendapatkan hasil maksimal,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan strategi timnya dalam menghadapi lawan-lawan tangguh. “Kami mencoba tampil tanpa beban, bagaimana menghadapi musuh yang mungkin dari awal sudah sangat percaya diri dengan permainannya. Kami harus lebih percaya diri dari lawan,” tuturnya.

Mengenai persaingan di PON, ia mengakui bahwa kompetisi kali ini sangat ketat. “Persaingan di PON memang ketat, kita sudah sering bertemu di berbagai pertandingan nasional. Kami sudah tahu kekuatan lawan, jadi yang lebih siap itulah yang akan menang,” tambahnya.

Dengan keberhasilan ini, Jawa Tengah semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu provinsi unggulan di cabang bulutangkis nasional. ***