WhatsApp Image 2024-09-16 at 23.40.21_0f306314
AcehBeritaSumut

Presiden Jokowi Dijadwalkan Tutup PON XXI/2024 Aceh-Sumut

MEDAN – Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut akan ditutup secara resmi oleh Presiden Jokowi pada Upacara Penutupan di Stadion Utama Sumatera Utama, Kabupaten Deli Serdang, Jumat (20/9) malam. Hal ini diungkapkan Ketua Bidang Upacara Panitia Besar PON XXI/2024 M. Mahfullah Pratama Daulay di Medan, Senin (16/9).

Dia tegaskan bahwa Stadion Utama Sumatera Utara, yang baru dibangun, sudah sepenuhnya siap digunakan untuk penyelenggaraan upacara penutupan itu. Hal ini menjawab keraguan sejumlah pihak mengingat pada saat PON XXI berlagsung penyelesaian pembangunan stadion itu terus dikerjakan siang-malam melibakan sejumlah personel TNI.

Untuk mengantisipasi terjadinya hujan pada saat pelaksanaan acara, Panitia PON wilayah Sumatera Utara sedang mengkaji kemungkinan melakukan rekayasa cuaca melibatkan pihak-pihak terkait. Hal ini mengingat hujan yang turun di Kota Medan dan sekitarnya hampir setiap sore hingga malam hari dalam sepekan terakhir.

Rangkaian upacara penutupan PON XXI dimulai pukul 15.00 WIB. Hal ini untuk mengantisipasi animo masyarakat Sumatera Utara untuk menyaksikan acara tersebut. Hal ini juga untuk menghindari terjadinya “penumpukan” penonton. Secara resmi upacara penutupan akan dilakukan malam hari dan undangan diharapkan hadir mulai ukul 19.00.

Untuk mencegah terjadinya kemacetan arus lalu lintas di Stadion Utama dan kawasan sekitarnya, Kepolisian Daerah Sumatera Utara akan menerapkan rekayasa lalu lintas. Menurut Mahfullah, rekayasa lalu lintas dilakukan mulai pukul 13.00 WIB.

Mahfullah menambahkan bahwa Stadion Utama tersebut mampu menampung 25 ribu lebih penonton. Namun pada upacara penutupan nanti tribun timur stadion akan dikosongkan mengingat banyaknya peralatan elektronik untk keperluan acara.

Penonton yang ingin menyaksikan acara penutupan PON XXI dapat memperoleh tiket gratis secara online. Selain itu juga melalui loket-loket tiket yang tersedia. Bagi masyarakat yang tidak mendapatkan tiket, Panitia Besar PON XXI akan memasang tenda besar di luar stadion. Mereka diharapkan dapat menyaksikan penutupan melalui vedeotron yang menyiarkan langsung acara itu. Setidaknya ada tiga videotron untuk menyaksikan tayangan langsung di sekitar stadion.
Rangkaian upacara penutupan PON XXI/2024 akan diisi berbagai atraksi seni dan budaya Aceh dan Sumatera Utara.

Selain itu akan ditampilkan atraksi seni dan budaya dari Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat sebagai tuan rumah penyelenggara PON XXI/2028. Rangkaian acara diperkiarakan berakhir pukul 22.30 ditandai dengan atraksi kembang api dan sinar laser.

Upacara penutupan PON XXI akan ditandai dengan pemadaman api PON XXI. Masih dalam rangkaian penutupan PON XXI juga akan dilakukan upacara penurunan bendera kontingen peserta PON XXI pada Sabtu pagi (21/9), Upacara penurunan bendera kontingen peserta PON ini akan dipimpin Penjabat Gubernur Sumatera Utara, Agus Fatoni. 

WhatsApp-Image-2024-09-16-at-17.05.37_2ee9d1a8-scaled-e1726505440171
AcehBeritaSumut

Ketum KONI Pusat Betah Menyaksikan Pertandingan Tinju di Pematang Siantar

PEMATANG SIANTAR – Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman dan Wakil Ketua Umum II KONI Pusat Mayjen TNI Purn Soedarmo memantau sekaligus menyaksikan pertandingan tinju yang sudah memasuki babak perempat final putra dan putri di Auditorium Universitas Nommensen, Pematang Siantar, Sumatera Utara, Senin (16/9).

Ketua Umum KONI Pusat yang didampingi Ketua Umum PP PERTINA Mayjen TNI Purn Komaruddin Simanjuntak dan jajaran PP PERTINA dari tribun VIP tampak sangat betah menyaksikan pertandingan yang cukup ketat, seru, dan menarik. Ketum KONI Pusat sudah berada di tempat pertandingan sejak partai pertama dipertandingkan pukul 14.00 WIB, hingga kembali ke Medan, pukul 16.45 WIB karena ada kegiatan lain.

Dalam kesempatan itu Marciano mengapresiasi pelaksanaan pertandingan yang dinilai berjalan dengan baik. “Terima kasih kepada PP Pertina, penyelenggaraannya sangat baik.

Para petinju yang saya lihat banyak yang berpotensi menjadi petinju masa depan kita. Ada yang usianya masih muda dan berasal dari berbagai provinsi, seperti NTB, Kalimantan Selatan, Sumatera Utara, hingga Riau. Petinjunya juga bagus-bagus,” ujarnya.

Ia juga optimis Indonesia dapat mengirimkan petinju terbaiknya pada ajang multievent internasional berikutnya. “Saya optimis pada multievent internasional tahun depan, SEA Games di Thailand, Indonesia akan bisa mengirimkan petinju-petinju terbaiknya,” lanjutnya.

Tidak hanya itu, Marciano berharap PP Pertina terus melakukan pemantauan terhadap petinju muda yang berpotensi. “Saya harapkan Ketua Umum PP Pertina melanjutkan pemantauan karena kita butuh petinju-petinju lapis kedua untuk menggantikan suatu saat petinju-petinju yang ada di lapis pertama kita,” tandasnya.

Ketua Umum PP Pertina menyambut baik kehadiran Ketua Umum KONI Pusat dan Wakil Ketua Umum II KONI Pusat di arena pertandingan tinju PON 2024 karena memberikan motivasi kepada seluruh atlet dan ofisial, wasit dan hakim, panitia pelaksana, PERTINA, dan penonton.

“Kehadiran Pak Ketum menambah semangat kami di lapangan. Wasit, hakim, petinju, pelatih, dan penonton tambah semangat dan semua berjalan dengan baik. Kami juga selalu melakukan evaluasi setiap hari, dan hasilnya terlihat pada hari ini. Harapan kita ke depan penyelenggaraan akan terus semakin baik,” ujarnya.

WhatsApp Image 2024-09-14 at 19.18.41_c1125039
AcehBeritaSumut

Kontingen “Bumi Pasundan” Lampaui Raihan Seratus Medali Emas

MEDAN – Kontingen “Bumi Pasundan” Jawa Barat menjadi kontingen kedua peserta Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut yang perolehan medalinya melampaui seratus medali emas pada Senin (16/9) sore. Kontingen Jawa Barat telah membukukan 103 medali emas, 103 perak, dan 99 perunggu.

Dengan perolehan medali itu, kedudukan Kontingen Jawa Barat di urutan kedua daftar pengumpul medali sementara PON XXI belum berubah. Posisi teratas masih ditempati kontingen Jakarta, yang membukukan 109 medali emas, 94 perak, dan 90 perunggu. Jawa Timur, yang sempat memimpin urutan teratas, kini masih tetap di urutan ketiga dengan meraih 95 medali emas, 88 perak, dan 87 perunggu. Jatim yang menargetkan meraih medali terbanyak, perolehan medali emasnya masih di bawah seratus dan tampaknya kesulitan menambah kecepatan perolehan medalinya.

Tuan rumah bersama PON XXI, provinsi Sumatera Utara dan Aceh, belum juga beranjak dari posisinya di urutan keempat dan kelima. Kontingen Sumatera Utara membukukan 52 medali emas, 28 perak, dan 61 perunggu, sedangkan Aceh telah meraih 42 medali emas, 36 perak, dan 39 perunggu.

Berdasarkan perkembangan perolehan medali PON XXI sejak Senin pagi hingga Senin sore, agaknya kedudukan kelompok lima besar tersebut belum tergantikan. Perolehan medali mereka terpaut jauh dari lima kontingen di kelompok bawahnya.

Sementara itu, daftar perolehan medali PON XXI urutan kesebelas hingga ke-38 belum mengalami perubahan berarti. PON XXI/2024 ini diikuti oleh 38 kontingen peserta dari 38 provinsi di Indonesia.

PON XXI/2024 yang telah berlangsung sejak 9 September lalu dijadwalkan berakhir pada 20 September mendatang. Menurut rencana, PON XXI akan ditutup secara resmi dalam upacara penutupan di Stadion Utama Sumatera Utara di Kabupaten Deli Serdang pada 20 September mendatang. ***

berkuda 5
AcehBeritaSumut

Ketum KONI Pusat Membuka secara Resmi Pertandingan Cabor Equestrian PON XXI Aceh-Sumut 2024 di Jericho Stable Sumut

Serdang Bedagai – Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman secara resmi membuka pertandingan cabang olahraga berkuda Equestrian pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut Tahun 2024 di Jericho Stable, Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Senin 16 September 2024.

Jericho Stable menjadi sakti pertandingan Berkuda Equestrian yang terbagi menjadi Tunggang Serasi (Dressage), Lompat Rintangan (Show Jumping), dan Ketahanan (Endurance).
“Terima kasih kepada para peserta yang telah hadir membawa kuda-kudanya untuk datang bertanding pada PON XXI Aceh-Sumut 2024 di Jericho Stable ini.,” ujar Marciano. Hari ini Ketum KONI Pusat juga menyaksikan pertandingan Show Jumping yang dijadwalkan berlangsung selama tiga hari.

Kepada para peserta, Ketum KONI Pusat berpesan agar tampil secara maksimal. “Saya tekankan kepada seluruh peserta, baik ofisial maupun para atlet, bahwa PON ini merupakan multievent tertinggi untuk menunjukkan prestasi terbaik mereka,” kata Ketum KONI Pusat.

Apresiasi juga diberikan kepada Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP.Pordasi) yang dipimpin Triwatty Marciano yang bersama Pengprov Pordasi telah mempersiapkan penyelenggaraan dan pembinaan atlet dengan baik.

Sejatinya PON merupakan ajang menguji kualitas pembinaan olahraga prestasi di daerah. Meningkatnya kualitas pembinaan maka kualitas atlet juga semakin baik sehingga di kancah dunia lebih besar potensinya untuk berprestasi. Terpenting, Indonesia butuh atlet-atlet juara Olimpiade untuk mewujudkan cita-cita Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yakni masuk lima besar Olimpiade 2044

Equestrian menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di olimpiade sehingga posisinya strategis dalam upaya wujudkan target tersebut. “Equestrian adalah cabang olahraga Olimpiade, sehingga atlet yang berprestasi harus kita lindungi dan persiapkan. Harapan kita, suatu hari nanti Indonesia bisa ikut serta dalam Olimpiade cabang olahraga berkuda Equestrian,” pungkas Marciano.

Bicara venue, Marciano memuji kualitas Jericho Stable. Hal tersebut tak lepas dari persiapan yang dilakukan mendiang pemiliknya, William Ayen alias Acien. Jasanya untuk PON XXI, khususnya cabang olahraga berkuda Equestrian begitu besar hingga akhir hayatnya.

Marciano menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada keluarga almarhum Ayen.

Sukraj
AcehBeritaSumut

Sukraj Singh: Syukur dan Bangga Rekornya Dipecahkan

MEDAN – Rasa syukur dan bangga diucapkan atlet legendaris tolak peluru Sumatera Utara, Sukraj Singh, di hadapan para wartawan peliput PON XXI/2024 Aceh-Sumut di Medan, Senin (16/9). Ia bersyukur karena rekor PON tolakannya pada PON XV/2000 di Surabaya dipecahkan pada PON XXI/2024 di wilayah Sumatera Utara. Ia mengaku sangat bangga, pemecah rekor itu ialah atlet Sumatera Utara, Muhammad Syahrial Bakti.

Menurut Sukraj, ia mencetak rekor PON 23 tahun silam dengan tolakan sejauh 16,06 meter dan bertahan hingga 23 tahun. Ia mengaku sangat bangga karena rekor tersebut dipecahkan oleh anak asuhnya, Syahrial, yang membukukan tolakan 16,68 meter.

Sukraj melatih Syahrial dan sejumlah atlet lainnya di Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Medan. Bahkan, Syahrial ia tangani sejak kelas III SMP tujuh tahun lalu.

Sebagai pelatih sekaligus pembina, Sukraj berharap Syahrial dapat berprestasi lebih tinggi dan lebih baik lagi. Ia berkeinginan Syahrial dapat memecahkan rekor nasional yang juga miliknya, yaitu 16,87 meter.

Sukraj bersyukur Sumatera Utara dan Aceh menjadi tuan rumah PON XXI/2024. Sebagai tuan rumah, Aceh dan Sumut membangun berbagai sarana olahraga baru dan penunjangnya.

Salah satu yang dia syukuri adalah dibangunnya Stadion Madya Atletik Sumatera Utara Sport Center di Kabupaten Deli Serdang. Stadion ini dibangun di kompleks olahraga baru seluas 300 hektar.

Itu sebabnya, dibangunnya fasilitas olahraga baru ini dia harapkan menjadi pemicu untuk meningkatkan prestasi para atlet Sumatera Utara, khususnya di cabang olahraga atletik. Dia menjelaskan bahwa salah satu kendala dalam upaya mematangkan atlet berbakat di Sumatera Utara adalah keterbatasan sarana olahraga.

Ia mencontohkan, untuk latihan tolak peluru hanya ada dua lapangan yang memadai, yaitu di PPLP dan di lapangan milik Universitas Negeri Medan (Unimed). Di lapangan PPLP terkendala jadwal pemakaiannya, karena peminatnya yang sangat banyak. Sementara di Unimed, terkadang dipakai latihan sepak bola mahasiswa.

Terlepas dari terbatasnya sarana itu, Sukraj melihat komitmen menjadi masalah dalam upaya melahirkan atlet berprestasi di Sumatera Utara. Terkadang, atlet mengaku harus kuliah bersamaan dengan jadwal berlatih.

Karena itu, Sukraj menyarankan para atlet lebih berkomitmen dan fokus sepenuhnya bila ingin menjadi atlet berprestasi. Selain itu, disiplin dalam berlatih juga menjadi syarat yang tidak dapat ditawar.

Kini, Sumatera Utara telah memiliki Stadion Madya Atletik yang tak kalah bagus dibandingkan dengan Stadion Madya Senayan. Ke depan, Sukraj berharap akan muncul banyak atlet atletik di Sumatera Utara yang berprestasi nasional hingga internasional.

muaythai-2-e1726477360420
AcehBeritaSumut

Muaythai PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024 Lahirkan Atlet Prestasi Dunia, Berlatih, Fokus, Optimis Menjadi Kunci Kesuksesan Muaythai Jawa Timur

Cabang olahraga (Cabor) Muaythai menjadi salah satu cabor pendulang emas pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatra Utara (Sumut) Tahun 2024.

Salah satu provinsi yang meraih medali emas terbanyak adalah Jawa Timur, turut hadir secara virtual Technical Delegate (TD) Muaythai PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024 Asal Jawa Timur Opniel Untung T, Atlet peraih medali emas cabor Muaythai Putra asal Jawa Timur Galih Bangkit, dan Atlet peraih medali emas cabor Muaythai Putri asal Jawa Timur Adisty Gracelia Loraloh.

Terhitung bahwa Jawa Timur dalam cabor Muaythai berhasil membawa pulang 6 medali emas, 9 medali perak, dan 3 medali perunggu.

“Ini mugkin menjadi PON yang berbeda dengan PON sebelumnya karena persaingan cukup keras ya, namun tentunya para atlet terus berusaha semaksimal mungkin dengan berlatih selama satu tahun lebih, dan dibuktikan dengan prestasi yang diraih,” kata Opniel.

Galih Bangkit atlet Muaythai peraih medali emas pada PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024 Putri asal Jawa Timur, mengaku senang dan bersyukur atas capaian prestasinya.

“Saya sangat senang dan mengucapkan terima kasih kepada pelatih yang sudah membimbing dan membina saya, pada waktu PON Papua saya hanya bisa meraih perak, tapi bersyukur sekali pada PON kali ini saya bisa bawa emas untuk Jawa Timur, rencana saya kedepan tentu akan terus melakukan evaluasi dan jadikan PON yang sekarang ini menjadi motivasi saya untuk mewakili Indonesia di kancah internasional,” ungkap Galih.

“Persiapan yang dilakukan sudah dilaukan setahun lebih setelah Pra PON langsung berlatih untuk PON ini, saya optimis dan selalu menekankan pikiran bahwa berlatih seperti bertanding, dan bertanding seperti berlatih sehingga saya bisa terus fokus,” sambungnya.

Perasaan yang sama juga dirasakan oleh Adisty Gracelia Loraloh Atlet peraih medali emas PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024 cabor Muaythai Putri asal Jawa Timur.

“Saya tentu sangat senang bisa meraih medali emas, karena impian dan tekad saya memang meraih emas di ajang PON, dengan peraihan ini rencana saya kedepan tentunya berlatih lebih keras lagi karena selain saya ingin mendapat emas di ajang PON, saya juga bermimpi untuk bisa wakili dan mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia,” kata Adisty.

“Persiapan yang saya lakukan setelah Pra PON ini langsung latihan setahun lebih, kuncinya ya semua arahan pelatih kita jalani dengan tekun, karena apa yang kita lakukan di pertandingan tentu berdasarkan apa yang sudah dilatih baik teknik dan lain sebagainya,” sambungnya.

Lisensi dan strategi pelatihan menjadi hal terpenting dalam mencapai prestasi, dikarenakan pelatihan yang diberikan kepada atlet tentu sangat berdampak ketika atlet tersebut bertanding.

“Masing-masing daerah tentu memiliki perbedaan sistem, namun idealnya atlet berlatih untuk PON itu ya satu tahun, begitupun para pelatih yang juga memiliki strategi nya masing-masing yang nantinya akan di implementasikan ke atletnya, dan saat ini pelatih sudah diwajibkan memiliki lisensi, untuk menghindari kecurangan, sinkronisasi regulasi yang diterapkan antara atlet dan pelatih, serta evaluasi jangka panjang,” ujar Opniel.

Menutup konferensi pers yang digelar secara virtual pada kali ini, Opniel Untung berharap atlet tidak gampang puas atas capaian saat ini.

“Kalau untuk para atlet tentunya nanti akan dirapatkan untuk diusulkan masuk ke event internasional speerti yang terdekat Sea Games, sehingga nanti tim yang maju betul-betul yang terbaik, sehingga harus tetap berlatih, fokus dan optimis, harapan saya jangan pernah Puas dengan capaian yang sekarang karena kedepan masih banyak tantangan yang harus dilalui,” tutup Opniel.

kombes-pol-heri-e1726469526150
AcehBeritaSumut

Aceh Aman Selenggarakan PON XXI, Kriminalitas Dapat Hari Libur

Sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI, provinsi Aceh dapat dikatakan aman jika dikaitkan dengan kriminalitas. Hal tersebut dibuktikan oleh data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023 yang menempatkan Aceh sebagai provinsi ketiga teraman di Indonesia setelah Bali dan Sulawesi Barat. Aparat keamanan pun mengapresiasi Aceh yang terbilang kondusif.

“Kalau di hari biasa ada kejahatan, namun kalau hari libur, sepertinya libur juga kejahatan,” tegas Ketua Bidang Keamanan Panitia Besar PON XXI wilayah Aceh, Kombes Pol.Heri Heriadi.

“Memang itulah bidang kami sehari-hari di Polda Aceh, laporan dari Polres, tingkat kejahatan di provinsi Aceh cukup kondusif, jika dibandingkan daerah-daerah lain, Aceh ini aman,” terang Heri di Media Center Utama yang berada di Hotel Hermes.

Pengamanan atau operasi Po Meurah yang dilakukan sudah berjalan sejak tanggal 20 Agustus 2024 mengingat ada beberapa pertandingan yang telah melakukan pertandingan sebelum PON XXI Aceh-Sumut resmi dibuka.

Keamanan di Provinsi Aceh di akui oleh beberapa pihak, seperti pada beberapa hari lalu pelatih cabang olahraga Muaythai asal Jawa Timur Soldier of Fortuna mengatakan bahwa beberapa barang miliknya sempat hilang, namun pada akhirnya kembali dengan utuh.

“Saya kagum dengan kejujuran masyarakat Aceh, beberapa kali handphone dan dompet saya tertinggal dan saya pun lupa dimana, namun tidak lama ada yang memberikan kembali handphone dan dompet saya dikembalikan dengan kondisi yang utuh, menurut saya hal ini jarang ditemui di kota lainnya mungkin,” kata Fortuna.

Diketahui bahwa terdapat 10.085 personil yang dikerahkan dan tersebar di 10 Kabupaten/Kota, serta 43 venue pertandingan, untuk menjaga keamanan selama penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024 berlangsung, terbagi diantara 4.579 Polda Aceh, 4.190 TNI Aceh, 162 Basarnas Aceh, 1.154 Satpol PP Aceh.

Salah satu cabang olahraga yang sangat membutuhkan keamanan Sepak Bola, pada hari ini merupakan hari pertandingan bagi Kalimantan Selatan vs Jawa Barat dan Aceh vs Jawa Timur, oleh karenanya Heri mengatakan akan ada beberapa pembatasan guna menjaga ketertiban serta keamanan para masyarakat yang akan hadir menonton.

“Dalam rangka kelancaran pertandingan Sepak Bola nanti malam maka kami melakukan beberapa pembatasan diantaranya, tidak semua pintu kami buka melainkan hanya 7 pintu yaitu VIP Tengah, VIP B, VIP C, GATE 1, GATE 5, GATE 8, Ddan GATE 11, khusus untuk GATE 5 itu untuk suporter tertentu, dan pembatasan lahan parkir, untuk mengantisipasi penumpukan penonton yang mau masuk kami akan mendirikan layar di beberapa titik,” jelas Heri.

Kombes Pol Heri juga mengajak para masyarakat untuk turut serta membantu personil keamanan dengan menjaga ketertiban pada saat menonton pertandingan. Keamanan terwujud dengan persatuan semua pihak, mulai aparat berwajib hingga masyarakat. Hal tersebut membuktikan bahwa masyarakat sudah memegang nilai Bersatu Kita Juara, kolaborasi mengantar Aceh jadi juara penyelenggaraan yang aman.

WhatsApp Image 2024-09-16 at 14.57.47
AcehBeritaSumut

Syamsul Anwar: Atlet Jangan Gampang Menyerah pada Keadaan

MEDAN – Legenda tinju nasional asal Sumatera Utara, Syamsul Anwar Harahap, berpesan agar para atlet yang kini bertanding di arena Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut jangan mudah menyerah pada keadaan untuk meraih prestasi yang terbaik di arena internasional.

Menurut Syamsul, seorang atlet dituntut kreatif untuk menyikapi keterbatasan sarana berlatih di daerahnya. Ia juga berpesan agar para atlet disiplin, berlatih keras, berkomitmen kuat, dan berusaha keras untuk mencapai prestasi maksimal.

Syamsul memaparkan awal mula ia menekuni olahraga tinju sebagai seorang anak yang terkena penyakit polio. Lengan kirinya tidak dapat diangkat ke atas sebagaimana tangan kanannya, tutur Syamsul sambil memperagakan kekurangan fisiknya pada kesempatan konferensi pers di Medan, Senin (16/9).

Mantan petinju nasional yang berasal dari Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara ini, mengaku ketika SMP ikut pamannya ke Rantau Parapat. “Setiap hari tugas saya membersihkan sasana tinju tempat paman saya, Paruhum Siregar, melatih. Suatu ketika saya ulang tahun, dan tidak ada yang memberi hadiah,” katanya mengenang.

Syamsul yang merasa sedih pada keadaan yang dialaminya, melampiaskan kesedihannya dengan memukul samsak sendirian. Rupanya sang paman yang tak lain adalah juara Asian Games 1962, mendengar dan melihatnya memukul sansak sendirian.

Sang paman esoknya memanggilnya untuk ikut berlatih tinju. Mulanya Syamsul berpikir ajakan itu sebagai kelakar belaka karena ia memiliki kekurangan fisik. Namun, sang paman agaknya serius setelah melihat ia memukul sansak. Sejak itulah ia menekuni tinju dalam keadaan tangan kirinya tak dapat diangkat.

Tekadnya untuk menjadi petinju membuatnya berlatih keras dan sangat disiplin. Ia sangat haus latihan sehingga terkadang di tengah malam pun ia berlatih. Ia juga kerap berlari menempuh jarak berkilo-kilometer menyusuri jalanan di Kota Parapat dan sekitarnya.

Setelah menjadi petinju, ia berhasil menaklukkan satu demi satu lawannya. Satu demi satu turnamen dan kejuaraan dia ikuti hingga menjadi petinju nasional. Ia berjuluk buldozer karena pukulan maut tangan kirinya dan gaya bertinjunya yang pantang menyerah dan tak kenal takut.

Syamsul pernah mengalahkan petinju kenamaan Amerika, Thomas Hearn, sewaktu masih bertinju di kancah tinju amatir, pada Turnamen Piala Presiden di Jakarta, 1976. Syamsul mengaku belajar banyak dari legenda tinju dunia Muhammad Ali dan bintang film Kung Fu, Bruce Lee.

Khusus bagi atlet Sumatera Utara terutama atlet tinju, Syamsul berpesan agar menjadi petinju pemberani, pandai memukul dan menghindari pukulan lawan. Ia meminta petinju Sumut jangan gampang menyerah pada keadaan. Yang juga sangat penting adalah memaksimalkan kelebihannya untuk menaklukkan semua lawan di setiap pertandingan

WhatsApp Image 2024-09-15 at 20.11.32
Blog

Insiden Pemukulan Wasit Sepak Bola PON XXI, KONI Pusat dan PB.PON XXI Tegaskan Sikap

Kejadian pemukulan wasit yang terjadi dalam pertandingan Sepak Bola antara Sulawesi Tenggara dan Aceh, pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatra Utara, Sabtu 14 September 2024, di Stadion H. Dimurthala, Banda Aceh, menjadi perbincangan di kalangan masyarakat Indonesia.

Tindakan pemukulan tersebut dinilai menjadi tindakan kriminalitas kala bertanding, yang perlu investigasi mendalam.

Menurut Ketua Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah) PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024 Mayjen TNI Purn Dr.Suwarno, tindakan tersebut sangat tidak diperkenankan meskipun adanya kontroversi selama pertandingan.

“Kalau melihat pada tahap pertama, setengah permainan sudah terjadi kesalahpahaman antara wasit dan pemandu wasit yang menyebabkan kegaduhan, di setengah permainan kedua ada keputusan wasit yang dianggap kontroversial atau janggal, yang berdampak pada pemukulan oleh atlet terhadap wasit yang bersangkutan, meskipun demikian kami KONI Pusat, PB.PON dan PSSI mengecam tindakan kriminalitas pada PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024, dan akan diusut tuntas peristiwa tersebut,” Tegas Suwarno.

Indikasi pertandingan yang tidak adil menjadi pemicu pemukulan terhadap wasit tersebut, menanggapi hal tersebut selaku induk cabang olahraga Sepak Bola Indonesia, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menilai peristiwa ini mencoreng nama baik Sepak Bola Indonesia.

“Nantinya akan dilakukan investigasi secara mendalam, baik terhadap atlet, wasit, dan pihak lain yang terlibat, apabila nantinya terbukti bersalah pastinya akan mendapat hukuman yang maksimal sesuai yang direncanakan oleh PSSI, saya berharap rekan-rekan media dapat memahami kondisi ini dan membantu kami agar PON ini berjalan kondusif, karena yang terpenting bagi kami di lapangan adalah menjaga agar semua berjalan baik,” ujar Suwarno.

Ketua Bidang Pertandingan PB.PON XXI wilayah Aceh Teuku Banta turut memberikan tanggapan terkait peristiwa tersebut.

“Kami selalu berharap agar PON XXI di wilayah Aceh khususnya menjadi yang terbaik, selaku bidang pertandingan PON XXI wilayah Aceh kami sangat menghargai prinsip-prinsip di setiap cabang olahraga, dan juga mengecam kegaduhan yang terjadi, kami ingin Aceh ini menjadi tuan rumah yang baik, dan kami ingin menjamu kontingen yang hadir sebagai tamu kehormatan,” ungkap Banta.

Proses tindak lanjut atas peristiwa yang menimpa cabang olahraga Sepak Bola pada ajang PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024 nantinya akan mengikuti norma dan regulasi PSSI, tentunya akan ada sanksi tegas bagi pihak yang terbukti bersalah.

WhatsApp Image 2024-09-15 at 20.06.29
AcehBeritaSumut

Kurash Aceh Cetak Prestasi Gemilang di PON XXI: Tiga Emas untuk Tuan Rumah

Banda Aceh, 15 September 2024 — Cabang olahraga kurash, yang baru pertama kali dipertandingkan secara resmi di PON XXI Aceh-Sumut, berhasil mencuri perhatian dengan torehan prestasi yang membanggakan. Dalam konferensi pers yang berlangsung di Ruang Media Center Hotel Hermes, Banda Aceh, Minggu (15/9), Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Kurash Aceh, Muhammad Iswanto, menyampaikan rasa bangganya atas keberhasilan tim Kurash Aceh yang berhasil meraih tiga medali emas, satu perak, dan satu perunggu. Prestasi ini jauh melampaui target awal yang hanya satu medali emas.

“Ini adalah pencapaian yang luar biasa bagi kami. Awalnya kami hanya berharap bisa meraih satu emas, tetapi dengan kerja keras para atlet, pelatih, dan dukungan penuh dari KONI Aceh, kami berhasil membawa pulang tiga emas. Ini sungguh di luar ekspektasi,” ujar Iswanto.

Iswanto menambahkan bahwa pencapaian ini tidak lepas dari persiapan yang panjang dan matang. Persiapan dilakukan sejak jauh hari, di mana para atlet telah menjalani pemusatan latihan di Kota Jantho, Aceh Besar, yang menjadi lokasi pertandingan kurash. 

Sebagai cabang olahraga yang berasal dari Uzbekistan, kurash mulai dikenal di Indonesia pada 2020 saat dipertandingkan sebagai eksibisi di PON Papua. Sejak saat itu, kurash terus berkembang, terutama di Aceh, hingga mampu menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan resmi di PON XXI.

Ferry S., Wakil Ketua Bidang Prestasi Kurash Aceh, turut mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian ini. Menurutnya, keberhasilan ini adalah hasil dari kerja keras dan pembinaan yang berkelanjutan.

“Kami memulai pembinaan sejak akhir 2019, dengan mengikuti seleksi nasional di Lampung pada 2020. Waktu itu, kami hanya mampu membawa tiga atlet dan pulang dengan satu medali perak. Tetapi sekarang, kami membuktikan bahwa melalui latihan intensif, kita bisa meraih hasil yang lebih dari yang diharapkan,” kata Ferry.

Ia juga menyoroti pentingnya latihan dan disiplin bagi para atlet. “Kurash memang baru di Aceh, tetapi dengan latihan keras setiap hari, kami mampu membentuk atlet-atlet yang berprestasi. Bahkan, beberapa atlet kami berasal dari latar belakang seni bela diri lain seperti judo dan wushu, tetapi dengan bimbingan pelatih, mereka berhasil beradaptasi dan meraih medali emas,” tambahnya.
Meski tergolong baru, cabang olahraga kurash di Aceh telah menunjukkan perkembangan signifikan.

Meski menghadapi kendala fasilitas dan sarana latihan yang terbatas, tim Kurash Aceh terus berlatih keras. “Kami memang harus meminjam fasilitas dari olahraga bela diri lain, seperti judo dan gulat. Namun, dengan semangat para atlet dan dukungan penuh dari pemerintah serta KONI Aceh, kami mampu mengatasi tantangan tersebut,” lanjut Iswanto.

Ferry menambahkan bahwa pelatih kurash Aceh, merupakan salah satu tokoh penting dalam perjalanan cabang olahraga ini di Aceh. “Beliau adalah pelatih senior kami yang memiliki sertifikasi pelatih, dan beliau sangat berperan dalam melatih dan membimbing para atlet kami hingga mencapai prestasi ini,” ujar Ferry.

Dalam penutupan konferensi pers, Iswanto berharap agar kurash dapat menjadi salah satu cabang olahraga prioritas di Aceh dan Indonesia, serta menjadi lumbung medali di ajang-ajang nasional maupun internasional mendatang. 

“Prestasi ini adalah awal dari perjalanan panjang. Kami ingin kurash bisa terus berkembang, tidak hanya di Aceh tetapi juga di tingkat nasional dan internasional. Kami berencana mengadakan pengkaderan atlet baru dan memperkenalkan kurash di sekolah-sekolah dan universitas sebagai langkah regenerasi,” jelasnya.

Dengan hasil ini, tim Kurash Aceh berhasil menempati posisi kedua dalam perolehan medali kurash di PON XXI, di bawah DKI Jakarta yang meraih empat medali emas. Posisi ketiga diraih oleh Lampung dengan satu medali emas