ratas1_kimaya
AcehBeritaSumut

Aceh dan Sumut Siap Rasionalisasi Anggaran PON XXI 2024

PON 2024 – Tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh dan Sumut 2024 berpacu dengan waktu. Presiden Joko Widodo menunggu hasil rasionalisasi anggaran penyelenggaraan event empat tahunan itu.

“Kegiatan ini berawal dari rapat terbatas (ratas) dengan Presiden Jokowi, Senin (9/10). Beliau minta evaluasi atau rasionalisasi anggaran,” kata Wakil Ketua Umum I KONI Pusat Mayjen TNI (purn) Suwarno dalam Bimbingan Teknik (Bimtek) di Hotel Kimaya, Jakarta, Kamis (12/10).

Bintek PON XXI Aceh-Sumut tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Olahraga (Kadispora) Sumatera Utara Baharuddin Siagian, Kadispora Aceh Teuku Banta, Indonesia Anti Doping Organization (IADO), Pengawas dan Pengarah (Panwasrah) KONI Pusat dan Dirjen Kementerian Dalam Negeri.

“Kami membaca saat laporan di Kemenpora bahwa Aceh dan Sumut belum bergerak. Karena ini disinilah kita memberikan bimbingan dan arahan agar pelaksanaannya bisa berjalan lancar. Terutama menyangkut anggaran yang disampaikan oleh masing-masing bidang,” ujar Suwarno.

Suwarno mengakui tuan rumah Aceh dan Sumut mempunyai keterbatasan dari segi anggaran. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) mereka tidak cukup untuk membiayai penyelenggaraan PON XXI 2024.

“Karena itu Presiden Jokowi meminta kita untuk melakukan penyesuaian atau rasionalisasi anggaran. Jika detailnya sudah terlihat nanti akan kami sampaikan pada Ratas berikutnya dengan presiden pekan depan,” terang Suwarno.

Pemerintah pusat menurutnya tentu akan hadir demi kesuksesan penyelanggaraan. Suwarno menjelaskan bahwa pemerintah terus mempersiapkan fasilitas tempat untuk penyelenggaraan PON XXI. Di Aceh, lanjutnya, dalam waktu dekat akan dilakukan renovasi 13 venue dengan dana mencapai Rp 100 miliar dan pembangunan baru 1 venue dayung.

“Yang mengerjakan PUPR sehingga kami yakin semuanya itu akan selesai paling lambat Juli akhir atau Agustus tahun depan pasti akan siap,” ungkapnya.

Selain itu, usulan fasilitas lain yang masih dalam pertimbangan antara lain kolam renang, lapangan tembak dalam dan luar ruangan, stadion bulu tangkis, dan arena sepatu roda. Menurutnya, pembangunan tersebut akan dikerjakan dengan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Aceh.

“Harapannya karena ini sifatnya renovasi yang tidak terlalu berat maka akan selesai pada waktunya,” imbuhnya.

Suwarno meyakini pembangunan fasilitas olahraga di Sumatera Utara juga akan selesai pada waktunya. Beberapa pembangunan yang dilakukan antara lain stadion madya untuk atletik, gelanggang olahraga untuk bela diri.

Ia melanjutkan, pembangunan maupun renovasi fasilitas olahraga juga melibatkan pemerintah kabupaten/kota masing-masing. Ia pun yakin PON XXI akan digelar sesuai waktu yang dijadwalkan pada tahun depan.

“Dilihat dari dua kesiapan ini tidak ada alasan untuk PON tidak dilaksanakan dan kita yakin bahwa PON akan dilaksanakan tahun depan,” ucapnya.

Khusus atlet dan ofisial ketentuannya: transportasi, akomodasi dan konsumsi ditanggung 50 persen dai masing-masing kontingen. Hal ini tentu akan meringankan beban pemerintah daerah.

Namun, menurut Suwarno kendala yang dihadapi adalah terkait penyusunan anggaran. “Kami belum bisa menyampaikan indek, misal, indek untuk hotel, transportasi, honor. Kami menyerahkan kepada tuan rumah PON XXI,” jelasnya

Sementara itu, Kadispora Sumut Baharuddin Siagian mengatakan PON bukan pekerjaan mudah. “Bisa dikatakan rumit, juga tidak. Ini pekerjaan bersama. Karena itu, perlu hati-hati. Semoga kami bisa hemat dari segi keuangan,” kata Baharuddin.

Tuan rumah Aceh juga mengaku telah melakukan rasionalisasi anggaran sesuai kebutuhan. Hal itu disampaikan Kadispora Aceh Teuku Banta. Dikatakan Aceh membutuhkan dana sekitar Rp 1,5 triliun. Sedangkan dana APBD hanya Rp 300 miliar. Berarti masih butuh bantuan sekitar Rp 1,2 triliun.

“Pada prinsipnya kami telah merasionalisasikan kebutuhan anggaran. Kami akan meninjau kembali kebutuhan yang setidaknya bisa diatas,” ujarnya.

PON XXI 2024 rencana akan dibuka di Aceh pada 28 September dan ditutup di Sumatera Utara pada 10 Oktober 2024. Ini kali pertama dalam sejarah PON digelar di dua provinsi.*