918f1f07-f0e0-40ec-bd15-dfcc025ab4c6-e1726154422635
AcehBeritaSumut

Jawa Barat Bertekad Raih Hattrick Juara Umum di PON XXI Aceh-Sumut 2024

Dalam konferensi pers yang digelar hari ini (12/09/2024), Wakil Ketua Umum KONI Jawa Barat, Yunyun Yudiana, mengumumkan tekad besar Jawa Barat untuk mencetak hattrick sebagai juara umum di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. 

Dalam kesempatan tersebut, Yunyun menjelaskan bahwa pembinaan atlet di Jawa Barat tidak hanya menjadi tanggung jawab KONI Provinsi, tetapi juga melibatkan 27 KONI tingkat kota dan kabupaten. “Atlet yang berlaga di PON berasal dari pembinaan di tingkat daerah. Oleh karena itu, KONI kota dan kabupaten memiliki peran penting dalam mempersiapkan atlet unggulan dari bawah,” ujarnya.

Yunyun mengungkapkan bahwa kontingen Jawa Barat akan berangkat dengan kekuatan 1.252 atlet, didukung oleh 350 pelatih dan 60 mekanik. Namun, ia mencatat beberapa kendala yang dihadapi, seperti keterlambatan layanan konsumsi dan akomodasi yang kurang memadai di beberapa cabang olahraga, termasuk dayung. Meskipun demikian, atlet Jawa Barat tetap beradaptasi dengan kondisi yang ada, termasuk cuaca panas yang cukup familiar bagi mereka.

Pendanaan pembinaan sebagian besar berasal dari dana hibah senilai 336 miliar rupiah yang dikelola oleh KONI Jawa Barat. “Selain dana hibah, dukungan finansial juga datang dari pengusaha lokal dan pemerintah daerah yang langsung memberikan uang saku kepada para atlet,” tambahnya.

Jawa Barat memiliki 30 cabang olahraga unggulan yang diharapkan dapat mendulang medali, di antaranya dayung, taekwondo, atletik, hoki, polo air, dan voli. Bahkan, untuk lebih meningkatkan performa atlet, KONI Jawa Barat telah menjalin kerja sama dengan Korea Selatan dalam pengembangan tujuh cabang olahraga, termasuk judo, tinju, gulat, panahan, taekwondo, panjat tebing, dan anggar.

Di akhir konferensi pers, Yunyun berharap agar masyarakat Jawa Barat dapat memberikan dukungan penuh bagi para atlet yang akan berlaga di PON XXI Aceh-Sumut 2024. Ia juga menekankan pentingnya sportivitas dan kekompakan tim dalam menghadapi tantangan selama kompetisi.

“Jawa Barat siap mempertahankan gelar juara umum dan kami berharap dukungan penuh dari seluruh masyarakat untuk mencapai target medali terbanyak,” tutup Yunyun dengan penuh optimisme.

Dengan persiapan matang dan dukungan dari berbagai pihak, Jawa Barat optimis untuk meraih kesuksesan di PON XXI 2024 dan mencetak sejarah sebagai juara umum tiga kali berturut-turut.

IMG-20240912-WA0027
AcehBeritaSumut

Pertandingan Taekwondo PON XXI Resmi Dimulai di Deli Serdang

MEDAN – Cabang olahraga taekwondo Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut mulai dipertandingkan di GOR Martial Arts, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (12/9). Pertandingan cabang olahraga taekwondo ini diikuti oleh atlet dari 34 provinsi. Hari pertama pertandingan taekwondo PON XXI/2024 ini disaksikan oleh Sekjen KONI Pusat, Tb. Lukman Djajadikusuma.

Sekjen KONI Pusat, yang juga mantan taekwondoin, berharap pertandingan di arena PON XXI ini dapat dilaksanakan dengan baik. Ia menyempatkan diri menyaksikan sejumlah pertandingan.

Ia menilai penyelenggaraan pertandingan taekwondo tersebut sudah sesuai dengan standar internasional. “Saya lihat pertandingan berlangsung lancar. Manajemen kompetisinya sudah bagus karena mereka sudah sering mengadakan turnamen, baik tingkat nasional maupun internasional,” jelasnya.

Bertanding di arena PON XXI diharapkan dapat menjadi pengalaman berharga bagi para atlet. Sementara dari sisi penyelenggaraan, hal ini menjadi tolok ukur untuk pertandingan serupa ke depan.

Pertandingan taekwondo pada PON XXI/2024 memberikan kesempatan bagi para atlet untuk menunjukkan kemampuan mereka. Medali yang mereka raih menjadi bukti keberhasilan pembinaan olahraga prestasi di daerah mereka. Oleh karena itu, arena PON XXI/2024 merupakan ajang bergengsi bagi para atlet peserta.

Pertandingan taekwondo pada Kamis ini mempertandingkan kategori gyorugi di kelas fin, feather, fly, welter, light, dan middle.

WhatsApp Image 2024-09-12 at 16.12.04
AcehBeritaSumut

Konferensi Pers “HAPKIDO: From Zero to Hero” Ungkap Kemajuan HAPKIDO di PON XXI dan Perkembangannya di Indonesia


Pada konferensi pers HAPKIDO: From Zero to Hero yang diadakan pada 12 September 2024, tiga tokoh utama dari cabang olahraga HAPKIDO di Indonesia berbagi pengalaman dan pandangan mereka. HAPKIDO, seni bela diri asal Korea Selatan, pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 2014 dan kini resmi menjadi bagian dari PON XXI Aceh-Sumut 2024.

Sarah Fraudina, Wasit dan Pelatih Nasional HAPKIDO, menjelaskan bahwa olahraga ini mengutamakan harmoni, baik di dalam keluarga maupun di lingkungan sekitar. HAPKIDO memadukan berbagai teknik bela diri seperti pukulan, tendangan, bantingan, serta seni bela diri yang melibatkan penggunaan tongkat dan pedang. Sarah, yang telah menjadi wasit selama satu tahun, menekankan pentingnya sportifitas dan profesionalisme dalam setiap pertandingan.

“Pengalaman saya mungkin belum banyak di dunia perwasitan, tetapi dalam HAPKIDO, saya sangat merasakan sportifitas yang tinggi. Meskipun kami berasal dari wilayah yang berbeda, ketika bertugas sebagai wasit, kami melupakan semua latar belakang tersebut dan bekerja seprofesional mungkin,” ujar Sarah.

Sarah juga mengungkapkan bahwa menjadi wasit HAPKIDO bukanlah hal yang mudah. Seorang calon wasit harus melewati seleksi ketat, meliputi tes fisik, psikologis, serta pemahaman mendalam tentang HAPKIDO.

Andreas Elia Waturandang, atlet HAPKIDO asal Sulawesi Utara yang meraih medali emas di PON XXI, berbagi kebanggaannya karena mampu menyumbangkan medali emas bagi daerahnya. Prestasinya turut mengangkat peringkat Sulawesi Utara ke posisi ke-16 di ajang PON XXI. Andreas, yang telah berlatih HAPKIDO sejak tahun 2015, menceritakan pengalaman berharga selama hampir 10 tahun berkarir.

“Saya mulai dari tahun 2015, dan dalam perjalanan sembilan tahun ini banyak pengalaman yang saya dapatkan. Pertandingan pertama saya di tahun 2018, dan dari situ saya ingin terus maju untuk meraih prestasi yang lebih besar di masa depan,” jelas Andreas.

Ia juga menyampaikan tantangan terbesar dalam persiapan adalah menjaga berat badan, mengingat HAPKIDO memiliki kategori berdasarkan berat badan.

Devi Safitri, peraih medali emas lainnya, telah aktif berkarir di HAPKIDO sejak Kejurnas 2017 dan meraih peringkat satu di Kejuaraan Dunia di Korea Selatan.

Setelah prestasi tersebut, Devi mendapat dukungan penuh dari Pengurus HAPKIDO Pusat dan direkrut sebagai anggota TNI AD. Devi mengakui kebanggaannya menjadi penyumbang medali emas pertama di PON XXI untuk Kalimantan Barat.

“Rasanya sangat senang setelah meraih medali emas pertama bagi Kalimantan Barat. Saya berharap ini bisa menjadi motivasi bagi atlet lain yang belum bertanding agar mereka juga bisa meraih medali emas,” kata Devi.

Bagi Devi, kondisi fisik yang prima adalah kunci dalam HAPKIDO. Tanpa fisik yang kuat, teknik tidak akan bisa dijalankan dengan optimal.

Dalam penutupan konferensi pers, Sarah kembali menegaskan bahwa HAPKIDO adalah olahraga bela diri yang lengkap, menggabungkan teknik bela diri dan seni.

Andreas menambahkan bahwa HAPKIDO mengajarkan kedisiplinan dan rasa saling menghormati, sedangkan Devi mendorong semua atlet untuk berani keluar dari zona nyaman dan menghadapi tantangan baru, karena setiap tantangan adalah peluang untuk meraih prestasi lebih tinggi.

Dengan terus berkembangnya olahraga HAPKIDO di Indonesia, harapannya cabang ini akan semakin populer di ajang nasional dan internasional, dimulai dari PON XXI Aceh-Sumut 2024.

14E9B9A0-E981-4607-893E-E0D76C3259A3
AcehBeritaSumut

Antusiasme Masyarakat dan Fasilitas Arena PON Aceh-Sumut Dipuji Atlet

Siaran Pers

Tim Komunikasi dan Media PON Aceh Sumut 2024

No.69/SP/TKM-PONACEHSUMUT/9/2024

 Kamis, 12 September 2024

tentang

Antusiasme Masyarakat dan Fasilitas Arena PON Aceh-Sumut Dipuji Atlet

Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatra Utara  2024 mendapat apresiasi dari berbagai pihak, terutama terkait fasilitas pertandingan di arena atau venue yang telah berstandar internasional.

Arena yang digunakan untuk berbagai cabang olahraga dirancang khusus guna mendukung performa atlet, memungkinkan mereka menunjukkan potensi maksimal dalam setiap pertandingan.

Salah satu pujian datang dari Pelatih Kepala (Head Coach) cabang olahraga Dancesport Kalimantan Tengah (Kalteng) Henora Koffeno Nahan. Ia mengakui fasilitas yang disediakan, mulai dari arena hingga konsumsi, sudah mendukung kebutuhan anak didiknya.

Dancefloor-nya sudah berstandar internasional. Hanya ada sedikit kendala di sirkulasi ruangan, tapi secara keseluruhan, sebagai tuan rumah, Sumut sudah melaksanakan tugasnya dengan sangat baik,” ungkap Feno, Selasa (10/9/2024) di Medan.

Selain itu, antusiasme masyarakat Sumut terhadap gelaran PON XXI diapresiasi Feno, panggilan Henora Koffeno Nahan. Hal ini terlihat dari jumlah penonton yang hadir, keramaian jalanan dengan atribut PON, serta partisipasi volunteer yang ikut menyukseskan acara ini.

“Ketika suatu tempat menjadi titik berkumpul, kemacetan memang tidak terhindarkan, namun itu bagian dari dinamika PON. Saya rasa upaya pemerintah sudah sangat maksimal dalam menangani segala aspek, baik itu fasilitas maupun dukungan keseluruhan,” lanjutnya.

Feno menegaskan bahwa suksesnya PON XXI tidak terlepas dari peran besar pemerintah, baik pusat maupun daerah, yang telah berupaya maksimal dalam memfasilitasi kontingen dari seluruh daerah.

“Dukungan dari pemerintah menjadi kunci kesuksesan PON kali ini. Dari venue hingga media center semuanya sudah terfasilitasi dengan baik. Ini bisa menjadi patokan untuk event nasional lainnya,” tambah Feno.

Dalam ajang ini, Tim Dancesport Kalimantan Tengah berhasil meraih medali perak, dikalahkan oleh tuan rumah, Sumatra Utara, yang memenangkan medali emas. Feno merasa bangga dan bersyukur atas prestasi yang diraih oleh timnya.

Di tempat berbeda, Pelatih Kepala cabang olahraga Voli Putri Jawa Tengah Agus Suyanto juga menyampaikan pandangannya. Ia memuji penyelenggaraan PON XXI meskipun masih perlu dievaluasi lebih lanjut untuk penyempurnaan ke depan.

“Pemerintah sudah berupaya maksimal, dan kita jalani semua dengan positif. Hasilnya akan mengikuti,” ujar Agus usai pertandingan di Sumut Sport Center, Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang pada Rabu (11/9/2024).

Pada laga pembuka di Cabor Voli, Tim Jawa Tengah berhasil mengalahkan Tim DI Yogyakarta, sementara Tim Voli Putri DKI Jakarta mengatasi perlawanan Tim Kalimantan Timur. Caca, Kapten Tim Voli Putri Jateng, menilai laga tersebut sebagai awal yang baik, meskipun pertandingan baru berlangsung pertama kali. (US/Izzy/TR/Elvira Inda Sari).

61D4F556-4058-4CA4-844F-F05687EF5209
AcehBeritaSumut

Pantang Menyerah! Rajiah Sallsabillah Pecahkan Rekor, Contoh bagi Generasi / Muda

Siaran Pers

Tim Komunikasi dan Media PON Aceh Sumut 2024

No.70/SP/TKM-PONACEHSUMUT/9/2024

Kamis, 12 September 2024

tentang

Pantang Menyerah! Rajiah Sallsabillah Pecahkan Rekor, Contoh bagi Generasi Muda

Ketika nama Rajiah Sallsabillah disebut sebagai pemenang medali emas panjat tebing di nomor speed perorangan putri dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumatra Utara, sorak sorai menggema di Stadion Harapan Bangsa (SHB), Banda Aceh, Rabu (11/9/2024) petang.

Bukan hanya prestasinya yang membuat publik kagum, tetapi juga fakta bahwa ia berhasil mencatatkan waktu 6,22 detik, yang artinya memecahkan rekor PON di cabang tersebut. Bagi banyak orang, kemenangan ini adalah pencapaian puncak. Namun tidak bagi Rajiah. Ini dianggapnya sebagai langkah awal menuju impian yang lebih besar.

Rajiah, atlet panjat tebing asal Banten, telah membuktikan bahwa dengan dedikasi, ketekunan, dan mental juara, tidak ada yang tidak mungkin. Di balik kemenangannya di PON XXI Aceh-Sumut 2024, ada cerita inspiratif yang bisa menjadi pelajaran berharga bagi generasi muda Indonesia. Prestasi Rajiah bukanlah kebetulan. Itu adalah buah dari kerja keras, latihan bertahun-tahun, dan semangat yang tak pernah padam untuk mencapai puncak.

Perjalanan Panjang Menuju Puncak

Seperti banyak atlet lainnya, perjalanan Rajiah tidaklah mulus. Dibutuhkan ketahanan fisik dan mental yang kuat untuk bisa sampai pada titik ini. Panjat tebing adalah olahraga yang menuntut kombinasi kekuatan, kecepatan, serta strategi. Apalagi dalam nomor speed, setiap detik sangat berharga. Setiap gerakan harus dihitung dengan cermat dan dijalani dengan percaya diri. Di arena kompetisi, detik-detik ini bisa menjadi penentu antara kemenangan dan kekalahan.

Rajiah telah memulai perjalanan panjangnya di dunia panjat tebing sejak usia remaja. Latihan yang intensif dan disiplin tinggi adalah bagian dari kesehariannya. Setiap hari, ia melawan rasa lelah, cedera, dan kadang-kadang keraguan diri untuk bisa terus maju. Tidak hanya itu, dukungan dari keluarga, pelatih, serta lingkungan sekitarnya menjadi pendorong utama baginya untuk terus berjuang.

Namun, bukan berarti perjalanan ini selalu mulus. Seperti halnya setiap perjalanan menuju sukses, Rajiah juga mengalami momen-momen kegagalan dan kekecewaan. Namun, ia tidak pernah menyerah. Sebaliknya, setiap kegagalan dijadikannya sebagai batu loncatan untuk belajar lebih baik lagi.

“Saya tentu senang bisa memecahkan rekor sekaligus mempersembahkan emas di final ini,” ujar Rajiah dengan senyum bangga setelah menerima medali emasnya. Pernyataannya mencerminkan rasa syukur atas semua usaha dan perjuangan yang telah dilaluinya.

Inspirasi bagi Generasi Muda

Kisah Rajiah adalah bukti nyata bahwa kerja keras, disiplin, dan ketekunan akan selalu membuahkan hasil. Dalam hidup, tantangan akan selalu ada. Namun, bagaimana seseorang menghadapinya yang akan menentukan hasil akhirnya. Generasi muda saat ini perlu belajar dari sosok seperti Rajiah, yang tidak menyerah pada tantangan dan terus berusaha mencapai impian.

Sebagai seorang atlet, Rajiah berharap prestasinya bisa menjadi inspirasi bagi para generasi muda, khususnya para atlet muda Indonesia. Ia berharap, pencapaiannya ini bisa memotivasi mereka untuk terus berusaha, bekerja keras, dan pantang menyerah dalam meraih impian.

“Semoga prestasi ini bisa memotivasi para atlet muda Indonesia untuk terus bekerja keras dan pantang menyerah dalam meraih impian mereka,” ungkapnya penuh harapan.

Rajiah sadar bahwa masa depan olahraga Indonesia ada di tangan generasi muda, dan ia ingin memberikan kontribusi dengan menjadi inspirasi dan teladan.

Rajiah tidak berhenti pada satu pencapaian. Ia memiliki impian yang lebih besar untuk membawa nama Indonesia lebih dikenal di dunia internasional, khususnya dalam olahraga panjat tebing. Rajiah berkomitmen untuk terus berlatih dan mempersiapkan diri guna menghadapi ajang-ajang olahraga internasional.

“Saya ingin membawa Indonesia semakin dikenal di dunia olahraga, khususnya panjat tebing. Semoga ini langkah awal menuju prestasi-prestasi berikutnya,” tambah Rajiah penuh keyakinan.

Keinginannya untuk mengibarkan bendera merah putih di panggung internasional adalah cerminan dari rasa cintanya pada tanah air dan semangat juangnya untuk terus mengharumkan nama Indonesia.

Selain itu, Rajiah juga menyadari bahwa pencapaian ini adalah buah dari kerja keras tim, dukungan pelatih, dan pemerintah yang terus memberikan perhatian pada pengembangan olahraga di Indonesia. Dengan fasilitas yang semakin baik dan dukungan yang terus meningkat, Rajiah yakin bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk terus bersinar di ajang internasional.

Pesan untuk Generasi Muda

Dari kisah Rajiah, ada banyak pelajaran yang bisa diambil oleh generasi muda. Pertama, kerja keras adalah kunci. Tidak ada yang bisa menggantikan usaha dan dedikasi dalam meraih impian. Setiap detik yang diluangkan untuk berlatih, setiap keringat yang tercurah, akan membuahkan hasil jika dilakukan dengan tekad yang kuat.

Kedua, kegagalan adalah bagian dari proses. Tidak semua perjalanan menuju sukses mulus. Ada kalanya kegagalan datang, namun itu bukan alasan untuk berhenti. Justru kegagalan adalah pelajaran berharga yang bisa membuat seseorang menjadi lebih baik dan lebih kuat.

Ketiga, pantang menyerah adalah sikap yang harus dimiliki oleh setiap orang yang ingin sukses. Rajiah adalah contoh nyata bahwa mereka yang tidak menyerah pada tantangan akan selalu menemukan jalan menuju keberhasilan.

Terakhir, berani bermimpi besar. Rajiah tidak hanya puas dengan satu medali emas. Ia memiliki impian yang lebih besar untuk membawa Indonesia berjaya di panggung internasional. Impian besar ini menjadi pendorong utama baginya untuk terus berjuang dan memberikan yang terbaik.

Kisah Rajiah Sallsabillah adalah inspirasi bagi semua, terutama generasi muda. Dalam setiap langkahnya, ia menunjukkan bahwa tidak ada mimpi yang terlalu tinggi untuk diraih. Dengan kerja keras, ketekunan, dan semangat juang, setiap impian bisa menjadi kenyataan.

Rajiah telah membuktikan bahwa mimpi besar bisa diraih, dan ia berharap generasi muda Indonesia akan mengikuti jejaknya, terus berprestasi, dan membawa nama Indonesia semakin dikenal di dunia. “Ini adalah awal dari perjalanan panjang saya, dan saya berharap bisa terus memberikan yang terbaik bagi bangsa,” ungkap Rajiah. (Rep/TR/Elvira Inda Sari).

EF2704C2-B1C7-4679-975C-F571B66A0E58
AcehBeritaSumut

Melawan Batas, Menggapai Emas: Kisah Inspiratif Atlet Dayung Papua Barat

Siaran Pers

Tim Komunikasi dan Media PON Aceh Sumut 2024

No.71/SP/TKM-PONACEHSUMUT/9/2024

 Kamis 12 September 2024

tentang

Melawan Batas, Menggapai Emas: Kisah Inspiratif Atlet Dayung Papua Barat.

Ketika semangat dan tekad kuat bertemu dengan kerja keras dan persiapan matang, hasilnya adalah prestasi yang tak terbendung. Inilah yang ditunjukkan oleh atlet dayung asal Papua Barat dalam gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatra Utara 2024. Terlepas dari perbedaan kondisi alam dan cuaca antara Papua Barat dan Aceh, tim dayung Papua Barat membuktikan bahwa tantangan bukanlah penghalang, melainkan peluang untuk menunjukkan kemampuan terbaik.

Bagi banyak orang, perbedaan alam antara Papua Barat dan Aceh bisa menjadi hambatan. Papua Barat dengan iklim tropis dan hutan yang lebat jelas berbeda dengan Aceh yang dikenal dengan perairannya. Namun, bagi atlet dayung Papua Barat, perbedaan ini justru menjadi ujian untuk beradaptasi dan mengasah kemampuan mereka.

Pelatih dayung Papua Barat, Yan Agus Rumbewas, mengakui bahwa perbedaan kondisi antara Papua dan Aceh memang ada, tetapi tidak menjadi halangan yang berarti bagi timnya. “Kami sudah mempersiapkan para atlet sejak enam bulan terakhir dengan target meraih medali emas. Kami juga sudah melakukan latihan intensif di Waduk Cipule, Karawang, Jawa Barat, sehingga para atlet terbiasa dengan berbagai kondisi alam dan cuaca,” jelas Yan Agus di Media Center PON XXI Aceh di Hotel Hermes, Banda Aceh, pada Rabu (11/9/2024).

Adaptasi yang cepat dan latihan yang konsisten membuat para atlet Papua Barat mampu beradaptasi dengan lingkungan baru. Tidak hanya itu, mereka juga mampu mengeluarkan potensi maksimal dalam kompetisi, meski harus berlomba di luar habitat asli mereka.

Prestasi yang Membanggakan

Hingga Rabu (11/9/2024), Papua Barat berhasil meraih tiga medali emas dan satu medali perunggu di cabang olahraga dayung PON XXI. Herlin Aprilin Lali menjadi salah satu atlet yang berhasil membawa pulang medali emas pada nomor Canoeing 200 meter.

Tak hanya itu, Dessi Welmince Robaha dan Pinon Robaha juga sukses menambah koleksi medali emas bagi Papua Barat pada nomor stand up paddle pria dan wanita.Medali perunggu juga diraih oleh Sisma Robaha bersama Herlin Aprilin Lali di nomor Cano Double 500 meter. Prestasi ini menunjukkan bahwa Papua Barat bukan hanya bersaing, tetapi juga mendominasi dalam cabang olahraga dayung di PON kali ini.

“Kami bersyukur bisa meraih prestasi ini. Luka tidak mendapatkan medali pada PON Papua menjadi pemicu kami untuk berprestasi di Aceh. Prestasi yang kami raih ini sungguh di luar ekspektasi, luar biasa,” kata Yan Agus.

Keberhasilan para atlet Papua Barat dalam menghadapi berbagai tantangan dan tetap berprestasi adalah contoh nyata dari semangat juang yang harus dimiliki oleh generasi muda Indonesia. Kunci utama dari kesuksesan mereka adalah kerja keras, konsistensi dalam latihan, dan adaptasi yang cepat terhadap lingkungan baru.

Melalui pencapaian ini, para atlet Papua Barat ingin memberikan pesan kepada generasi muda bahwa untuk mencapai puncak prestasi, dibutuhkan tekad yang kuat, kemauan untuk terus belajar, dan semangat pantang menyerah. Tidak ada keberhasilan yang datang secara instan. Segala hal yang diraih melalui proses panjang, seperti latihan selama berbulan-bulan yang dilakukan oleh tim dayung Papua Barat, akan menghasilkan hasil yang memuaskan.

Herlin Aprilin Lali misalnya. Salah satu peraih emas, mengungkapkan bahwa prestasi yang ia capai bukanlah hasil dari usaha individu semata, melainkan buah dari kerja sama tim yang solid. “Saya merasa bangga bisa mempersembahkan medali emas untuk Papua Barat. Ini adalah hasil kerja keras kami bersama, tidak hanya saya, tetapi juga seluruh tim yang selalu mendukung satu sama lain,” ujar Herlin.

Ubah Tantangan Jadi Peluang

Yan Agus menambahkan, tantangan cuaca dan kondisi alam di Aceh bukanlah sesuatu yang harus dihindari, melainkan harus diterima sebagai peluang untuk mengasah kemampuan dan mengembangkan diri. Dalam setiap tantangan, selalu ada kesempatan untuk belajar dan tumbuh.

“Para atlet kami sudah terbiasa dengan berbagai kondisi, mulai dari latihan di Papua yang cuacanya cukup ekstrem hingga di Karawang dengan kondisi alam yang berbeda. Oleh karena itu, ketika mereka berkompetisi di Aceh, mereka sudah memiliki modal mental yang kuat untuk menghadapi segala rintangan,” kata Yan Agus.

Ini adalah pelajaran penting bagi generasi muda yang bercita-cita menjadi atlet atau ingin berprestasi di bidang apa pun. Tantangan tidak seharusnya menjadi penghalang, tetapi menjadi batu loncatan untuk mencapai tujuan yang lebih besar. Dengan tekad yang kuat dan kemauan untuk terus belajar, tidak ada tantangan yang terlalu besar untuk diatasi.

Keberhasilan tim dayung Papua Barat di PON XXI Aceh-Sumut 2024 ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk terus berprestasi di bidang masing-masing. Baik di dunia olahraga, akademik, maupun bidang lain, semangat juang dan pantang menyerah adalah kunci untuk mencapai keberhasilan.

Bagi generasi muda yang bercita-cita menjadi atlet profesional, kisah tim dayung Papua Barat adalah bukti nyata bahwa dengan persiapan yang matang, kerja keras, dan dedikasi, segala sesuatu mungkin dicapai. Tidak peduli seberapa besar tantangan yang dihadapi, asalkan memiliki mental yang kuat dan semangat untuk beradaptasi, kesuksesan akan selalu menanti di depan mata.

Rajin berlatih, pantang menyerah, dan selalu bersikap positif dalam menghadapi rintangan adalah nilai-nilai yang harus dipegang teguh oleh generasi muda. Dengan meneladani semangat dan tekad para atlet Papua Barat, generasi muda Indonesia dapat menjadi pemimpin masa depan yang tidak hanya berprestasi di dalam negeri, tetapi juga di kancah internasional.

Pada akhirnya, keberhasilan tim dayung Papua Barat di PON XXI Aceh-Sumut bukan hanya tentang medali yang mereka bawa pulang, tetapi juga tentang pesan inspiratif yang mereka bawa kepada seluruh anak muda di Indonesia. Bahwa tidak ada mimpi yang terlalu besar untuk diraih, asalkan diiringi dengan kerja keras, dedikasi, dan semangat pantang menyerah.

Dengan semangat juang yang terus menyala, generasi muda Indonesia bisa terus berkarya dan berprestasi, menjadikan bangsa ini lebih kuat, lebih tangguh, dan lebih berdaya saing di panggung dunia. (Isma/TR/E lvira Inda Sari). (Isma/TR/Elvira Inda Sari).

KONFERENSI-PERS-1-e1726124330259
AcehBeritaSumut

KONI Provinsi Gorontalo Targetkan 5 Medali Emas Pada PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024

Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatra Utara (Sumut) Tahun 2024 masih berlangsung hingga tanggal 20 September 2024, terbagi di dua provinsi yakni Aceh dan Sumut, PON kali ini menjadi PON terbesar sepanjang sejarah yang dilakukan di dua provinsi sekaligus, serta diikuti oleh provinsi terbanyak yaitu 38 provinsi termasuk Daerah Otonom Baru (DOB) dan satu Ibu Kota Nusantara.

Wakil Ketua Umum I Komite Olahraga Nasional (KONI) Provinsi Gorontalo Ridwan Bobihoe didampingi oleh Wakil Ketua Umum III KONI Provinsi Gorontalo Maman Djakaria, hadir dalam Konferensi Pers yang dilakukan secara rutin di Media Center Utama Aceh, pada Kamis 12 Setember 2024, di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh.

Ridwan menjelaskan bahwa KONI prov Gorontalo menargetkan lima medali emas pada PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024.

“KONI Gorontalo menargetkan untuk meraih lima medali emas di PON XXI Aceh-Sumut tahun 2024 ini, namun target tersebut dibuat realistis karena Gorontalo merupakan provinsi baru dalam PON, Saat ini, Gorontalo telah berhasil meraih satu medali emas di cabang muaythai dan satu medali perak di cabang catur, dari yang diharapkan hanya meraih perunggu, namun berkat dukungan masyarakat, berhasil membawa pulang medali emas,” ungkap Ridwan.

Setiap KONI Provinsi tentu memiliki beberapa cabang olahraga unggulan, KONI provinsi Gorontalo sendiri memiliki lima cabang olahraga unggulan diantaranya Sepak Takraw, Muaythai, Taekwondo, Atletik, dan Renang.

Dalam rangka meningkatkan kualitas pembinaan KONI provinsi Gorontalo melakukan pelatihan daerah (Pelatda) dan Program Provinsi (Proprov), yang juga diikuti oleh para atlet dalam ajang Pra PON hingga PON.

Regenerasi atlet juga dilakukan melalui program “KONI Masuk Sekolah”, guna mencari dan membina bibit atlet berprestasi.

“Kami melakukan regenerasi atlet secara berkelanjutan dengan fokus pada pembinaan atlet unggulan maupun non-unggulan, KONI kabupaten/kota berperan dalam mencari dan mendata atlet berprestasi di SMP dan SMA untuk diserahkan kepada KONI provinsi dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) agar dapat mengikuti pelatihan cabang olahraga khusus,” jelas Waketum I KONI Gorontalo tersebut.

“Program ‘KONI Masuk Sekolah’ melibatkan pengurus provinsi atau kabupaten yang menjadi induk olahraga masing-masing untuk menyeleksi atlet yang berpotensi,” sambung Waketum III KONI prov Gorontalo.

KONI Gorontalo bekerja sama dengan pengurus provinsi dalam mendukung dan meningkatkan kapasitas pelatih daerah untuk terus berpartisipasi dalam program pembinaan yang berkelanjutan, nantinya Pelatih akan terus diikutsertakan dalam setiap tahapan pembinaan dan kompetisi untuk mendampingi atletnya agar prestasi atle dapat terus meningkat.

selancar-ombak-day-1-e1726114764351
AcehBeritaSumut

Pertandingan Hari Pertama Selancar Ombak Pada PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024 Berlangsung Meriah

Pertandingan pertama cabang olahraga Selancar Ombak pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatra Utara (Sumut) Tahun 2024 resmi digelar pada Selasa 10 September 2024, di Pantai Riting, Aceh Besar, dengan diawali tarian tradisional, serta menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Olahraga Selancar Ombak Indonesia (PB.PSOI) Tip Jabrik Noventin mengatakan bahwa dirinya ingin selancar ombak menjadi olahraga prioritas seperti yang lainnya.

“Sebagai surfer kita ingin olahraga Selancar Ombak ini bisa disamakan dengan olahraga-olahraga prioritas lainnya di Indonesia, dengan dipertandingkannya dalam olimpiade, seharusnya Selancar Ombak selalu bisa masuk ke dalam ajang multi-event seperti PON. Ini pertama kalinya Selancar Ombak dipertandingkan di PON semoga dapat selalu ikut serta dalam PON selanjutnya,” kata Tip Jabrik.

Pertandingan diawali dengan kategori Shortboard Putri dengan kondisi ombak yang konsisten dan jernih setinggi 2-3 kaki. Meskipun masih hari pertama Selancar Ombak bertanding, namun Atlet DKI Jakarta Jasmine Studer sudah berhasil mencetak nilai 8.0 dari maksimal 10 poin mengalahkan Lidia Kato atlet yang berasal dari Bali yang mengakhiri heat dengan total skor 13.34 dari maksimal 20.

“Ombaknya bagus, tidak ada angin, agak kecil, tapi masih bagus. Pas aku dapat point 8, aku seneng banget karena aku tau, oh ini aku bisa menang. Kondisi hari ini agak sama dengan Kuta Beach.” ujar Jasmine.

Di kategori Shortboard Putra, Atlet asal NTT Raju Sena di Heat 6 memanfaatkan sepenuhnya dengan meluncurkan aerial double grab besar yang menghasilkan skor tinggi 8.50 dari para juri, dan mencetak skor gelombang tunggal tertinggi.

“Ombaknya sangat fun, saya bisa berlatih, big turn, big air, anything can happen. Ombak di sini memang ombak beach break tapi pasirnya beda-beda, ada yang dalam, ada yang dangkal, saya coba adaptasi di sini. Ombak 8.50 tadi, i did the air, and do my best, i just try to have fun here, Semua heat menurut saya challenging karen-surfer-surfer yang ada di sini adalah surfer-surfer terbaik di Indonesia ” Kata Raju Sena.

Skor tertinggi untuk total dua ombak dalam kategori Shortboard Putra dicetak oleh Dhany Widianto asal Aceh, yang memulai Heat 5 dengan skor 8.0 untuk serangkaian manuver besar pada gelombang panjang berbelok kanan. Dia memimpin sepanjang heat, mengakhiri dengan skor 6.77 pada gelombang terakhirnya untuk mendapatkan total skor 14.77 (dari maksimal 20 poin).

“Heatnya sangat susah, ombaknya datang terus dan semoga saya bisa melakukan yang terbaik. Ombaknya susah karena ombaknya banyak, jadi susah cari posisi, jadi saya tidak bisa diam, paddle sana sini, harus cari ombak jangan hanya menunggu ombak datang,” jelas Dhany.

Selain kategori Shortboard putra dan putri hari pertama pertandingan Selancar Ombak kategori Longboard putri dan putra juga turut dipertandingkan, Widianto, Dhea Natasya atlet Selancar Ombak asal Aceh, mencetak skor gelombang tunggal tertinggi 8.67 (dari maksimal 10 poin) untuk perjalanan panjang di mana dia mengesankan para juri dengan kemampuannya untuk noseride dan menggunakan seluruh papan, terutama sulit mengingat kondisi angin. Skor gelombang pertamanya 7.17 ditambah dengan skor tingginya menghasilkan total 15.85 dari maksimal 20 poin untuk skor gabungan tertinggi di Divisi Longboard Wanita.

Hari pertama pertandingan diakhiri dengan aksi kategori Longboard Putra, dan ini benar-benar hari yang membanggakan bagi Aceh karena Dhany Widianto mencetak dua skor hampir sempurna pada dua gelombang pertamanya untuk mendapatkan total 14.93 poin (dari maksimal 20) dengan skor 7.83 dan 7.10, dan kembali ke pantai dengan mengetahui bahwa dia dan saudara perempuannya telah memberikan penampilan hebat untuk Tim Aceh.

Sebuah mimpi yang menjadi kenyataan bahwa akhirnya cabang olahraga Selancar Ombak dipertandingkan dalam Pekan Olahraga Nasional, yang kali ini diselenggarakan di Aceh dan Sumatra Utara. Aceh mendapatkan kehormatan menjadi tuan rumah penyelenggara pertandingan Selancar Ombak. PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024 ini menjadi tonggak sejarah penting untuk olahraga Selancar Ombak  yang telah setelah sekian lama berjuang untuk menjadi anggota Komite Olahraga Nasional Indonesia Pusat hingga akhirnya diterima dan mendapatkan kesempatan untuk mengadakan Eksebisi PON di Papua pada tahun 2022 lalu, hingga akhirnya cabang olahraga Selancar Ombak resmi dipertandingkan pada PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024.

Para surfer yang bertanding di PON XXI ini juga harus melalui Babak Kualifikasi PON yang diadakan pada September 2023 lalu. Babak kualifikasi itu diikuti 86 atlet yang berasal dari 18 provinsi. Dengan nomor pertandingan yang hampir sama dengan PON XXI kali ini, hanya saja tidak ada divisi Aerial pada saat Babak Kualifikasi PON XXI.

Pertandingan surfing PON XXI akan dilaksanakan pada tanggal 10 – 14 September 2024, melibatkan 14 provinsi. Ada 5 nomor pertandingan yang akan dipertandingkan, antara lain: Men’s Shortboard, Women’s Shortboard, Men’s Longboard, Women’s Longboard and Aerial. Kelima nomor tersebut akan diikuti oleh total 49 atlet dan akan memperebutkan 20 medali: 5 medali emas, 5 medali perak dan 10 medali perunggu untuk 2 atlet akan mendapatkan peringkat ke-3 setiap nomor pertandingannya dalam format pertandingan surfing PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024  kali ini.

b4edcebf-3fa4-4e7e-8627-3e7969638147
AcehBeritaSumut

Gubernur Sumut Klarifikasi Keluhan Peserta terkait Venue Bola Voli

MEDAN – Rangkaian pertandingan voli indoor Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara di GOR Bola Voli Indoor, Sumut Sport Center, secara umum berlangsung lancar karena venue pertandingan sudah tuntas.

Namun begitu, peserta menyayangkan akses menuju venue yang dirasakan kurang nyaman karena belum sepenuhnya selesai.

Penjabat Gubernur Sumatera Utara, Agus Fatoni, tidak membantah keluhan tersebut. Menurutnya, ketidaknyamanan ini disebabkan kondisi jalan di bagian belakang venue yang dijadikan akses sementara. Hal tersebut, menurut Gubernur, terjadi karena prioritas pembangunan berada di akses bagian depan venue.

“Kejadian di venue bola voli tersebut memang terjadi karena prioritas pembangunannya pada bagian depan venue,” terangnya.

“Maka, untuk sementara, akses ke venue dilakukan lewat pintu belakang,” sambung Gubernur.

Namun, Gubernur Fatoni menambahkan bahwa akses pintu belakang tersebut belum sepenuhnya rampung. “Pembangunan jalannya belum selesai. Mengapa belum selesai? Karena anggarannya baru turun pada bulan Juli lalu dan kontrak pembangunan akses jalannya sampai dengan Desember mendatang,” jelasnya.

Ia juga menegaskan bahwa meskipun pengerjaan jalan tersebut masih dalam proses, perkembangan pembangunannya tergolong sangat cepat. “Jadi sebenarnya waktu pembangunannya masih panjang, tetapi pengerjaannya luar biasa cepat. Sehingga, hasilnya saat ini sudah cukup signifikan. Hasil itu sudah sangat lumayan dan sesuai dengan desain yang direncanakan selesai pada Desember mendatang,” imbuhnya.

Pertandingan bola voli indoor PON XXI/2024 tentunya tetap berjalan lancar, meskipun ada sebuah kendala pada akses jalan belakang yang belum selesai. Prioritas mengejar lapangan pertandingan sudah terwujud sehingga para atlet dapat berlaga dengan baik.

WhatsApp Image 2024-09-12 at 11.04.57
AcehBeritaSumut

Jawa Timur Dominasi Loncat Indah di PON 2024

Kontingen Jawa Timur tampil dominan pada hari keempat cabang olahraga loncat indah Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara.

Bertanding di Kolam Renang Selayang, Medan, Rabu (11/9), Jawa Timur berhasil menyapu bersih dua medali emas yang diperebutkan di nomor papan 1 meter putri dan papan 3 meter putra.

Pada nomor papan 1 meter putri, Gladies Lariesa Garina Hagakore dari Jawa Timur sukses meraih emas dengan nilai total 245,20.

Gladies tampil dominan sejak awal lomba, memukau para penonton dan juri dengan berbagai teknik loncatan yang sempurna.

Ini merupakan medali emas keempat bagi Gladies di PON 2024. Sebelumnya, ia sudah meraih emas di nomor sinkronisasi papan 3 meter putri bersama Linar Betiliana, serta emas di nomor sinkronisasi menara putri dan menara putri.

“Semoga bisa kembali memberikan yang terbaik dan mencapai target lima emas,” kata Gladies.

Selain Gladies, kontingen Jawa Timur juga meraih medali emas di nomor papan 3 meter putra melalui Aldinsyah Putra Rafi.

Aldinsyah mengumpulkan nilai tertinggi, 353,70, dari lima kali loncatan. Ini merupakan emas pertama bagi Aldinsyah sepanjang penampilannya di PON, setelah sebelumnya hanya meraih perunggu dan perak di PON 2016 dan PON 2021.

“Ini adalah pencapaian terbesar saya setelah tiga kali tampil di PON. Saya sangat bangga, usaha keras selama ini terbayar,” kata Aldinsyah.

Wakil DKI Jakarta, Tri Anggoro Priambodo, meraih perak dengan nilai 312,50, sementara M. Ridho Akbar dari Sumatera Selatan mendapatkan perunggu dengan nilai 308,25.

Dengan hasil ini, Jawa Timur memimpin klasemen sementara cabang olahraga loncat indah dengan perolehan 5 emas, 2 perak, dan 2 perunggu. Sementara DKI Jakarta berada di posisi kedua dengan 3 emas, 2 perak, dan 1 perunggu.