_MG_0451
AcehBeritaSumut

Multievent Olahraga Perebutkan Piala Wapres RI Digelar Menjelang PON XXI/2024 Aceh-Sumut

Kerap kita mendengar Piala Presiden dalam berbagai kompetisi bergengsi. Namun begitu, kompetisi yang memperebutkan Piala Wakil Presiden RI juga perlu diselenggarakan demi menambah jumlah kejuaraan bergengsi, terlebih Wapres Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma’ruf Amin adalah Ketua Tim Koordinasi Pusat Penyelenggaraan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).

Gagasan Piala Wapres untuk kejuaraan olahraga sempat disampaikan jajaran pimpinan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat ketika melakukan kunjungan kehormatan menghadap Ma’ruf Amin pada 19 Desember 2023.

Waketum IV KONI Pusat Vivin Cahyani menceritakan sedikit sejarah terkait ide Piala Wapres RI. Berawal dari momen tanggal 22 September 2022 yakni penandatanganan kerja sama antara Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang bertujuan mendukung pendidikan atlet Indonesia. Kala itu Wapres Ma’ruf Amin hadir menyaksikan.

KONI Pusat akhirnya mempersiapkan konsep kompetisi multievent yang memperebutkan Piala Wapres RI. Konsep KONI Pusat, beberapa cabang olahraga yang dipertandingkan antara lain Sepak Bola putri, Panjat Tebing, Karate, Silat, Wushu dan Panahan. Beberapa cabang olahraga yang diusulkan merupakan bagian dari DBON. Konsep kompetisi tersebut disampaikan pada rapat koordinasi yang diselenggarakan Jumat 23 Februari 2024 di ruang Lukman Niode, Kantor KONI Pusat, Senayan, Jakarta.

Diantara beberapa nomor tersebut hanya sepak bola yang diselenggarakan tanpa nomor putra, mengingat sudah banyaknya kompetisi yang mempertandingkan sepak bola putra. Target pesertanya adalah mahasiswa/i di seluruh Indonesia. Selain itu, konsep yang disampaikan KONI Pusat sudah memperhatikan dengan cabang olahraga yang sudah menggelar kompetisi memperebutkan Piala Presiden RI. Dengan kata lain, Piala Presiden RI dan Piala Wakil Presiden RI tidak akan bentrok dan saling menyempurnakan jumlah kompetisi bergengsi di Tanah Air.

Pertandingan diawali dengan tahapan babak kualifikasi di tingkat regional. Wilayah Indonesia Bagian Barat bertanding di Jakarta tepatnya GOR Soemantri, sedangkan Wilayah Indonesia Tengah dan Timur di Unwahas, Semarang. Beberapa pertandingan di Jakarta

Beregu bersifat undangan dan individu bersifat terbuka. Direncanakan Wilayah Barat dan Timur akan mengundang 10 tim sepak bola putri.

Vivin menyebut jika jadi diselenggarakan, Piala Wapres ini menjadi kompetisi tertinggi sepak bola putri yang pernah ada di Indonesia sejak PSSI berdiri sebelum Indonesia merdeka.

Konsep yang disampaikan KONI Pusat disambut baik oleh Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Dr.Ir. Suprayoga Hadi.

Secara garis besar, Maret – April 2024 dijadwalkan untuk sosialisasi kompetisi, Mei – Juli merupakan babak kualifikasi di tingkat regional dan final digelar pada Agustus mendatang, persis sebulan sebelum Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Tahun 2024 di Aceh-Sumatera Utara.

_MG_0494
AcehBeritaSumut

Resmi Dilantik sebagai Ketum PP.PESTI, Brigjen Pol Dr. Awal Chairuddin Ditugaskan Sosialisasikan Soft Tennis

Bertempat di kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Senayan Jakarta, pada Jumat tanggal 23 Februari 2024, Ketua Umum (Ketum) KONI Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman secara resmi mengukuhkan dan melantik Ketum Pengurus Pusat Persatuan Soft Tennis Indonesia (PP.PESTI) masa bakti 2023-2028 Brigjen Pol Dr. M. Awal Chairuddin, S.I.K., M.H., beserta jajaran.

Soft Tennis diapresiasi oleh Ketum KONI Pusat atas prestasi yang membanggakan di kancah dunia. “Saya selaku Ketua Umum KONI Pusat memberikan apresiasi kepada PP.PESTI yang sebelumnya telah melakukan kerja keras dalam membina Soft Tennis ini dan hasilnya memuaskan pada SEA Games 2023 Kamboja dan Asian Games 2023 Hangzhou,” ujar Ketum KONI Pusat.

Pada keikutsertaan SEA Games 2023 Kamboja, kontingen Soft Tennis Indonesia meraih 2 medali emas, 2 medali perak, dan 1 perunggu. Beberapa bulan kemudian pada Asian Games 2023 Hangzhou, Soft Tennis mendapatkan 2 medali perunggu.

Meski begitu, Ketum KONI Pusat melihat bahwa jika pecintanya lebih banyak maka potensi prestasi Soft Tennis akan lebih baik lagi. Sosialisasi cabang olahraga Soft Tennis dipandang penting karena banyak yang belum memahaminya. Kondisi tersebut diakui oleh Awal Chairuddin.

“Soft Tennis ini masih belum dipahami masyarakat, banyak yang mengira kalau ini Tenis biasa atau Squash. Perbedaannya, ada pada bola dan raket yang digunakan,” katanya.

Alhasil KONI Pusat berharap sosialisasi mendapatkan perhatian besar. “Dari prestasi yang dicapai, maka ini menjadi tugas PP.PESTI untuk mensosialisasikan Soft Tennis dan saya rasa besar peluang untuk multievent internasional berikutnya untuk Soft Tennis ini menunjukkan bahwa hasil pembinaannya lebih baik dari waktu-waktu sebelumnya.” Tegas Ketum KONI Pusat.

“Mensosialisasikan olahraga ini kepada masyarakat, perguruan tinggi, TNI dan Polri, kelembagaan seperti Aparatur Sipil Negara (ASN), dan Roadshow ke sekolah serta bekerja sama dengan dinas pendidikan,” tambah Ketum KONI Pusat.

“Saya berharap 17 pengurus provinsi saat ini akan berkembang nantinya, tidak hanya banyak Pengprovnya saja tapi dapat ditata kembali pola sasaran pembinaannya, baik dari sekolah hingga perguruan tinggi yang memiliki fakultas olahraga.” sambungnya.

Terkait keikutsertaannya pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Tahun 2024 di Aceh-Sumatera Utara, Ketum KONI Pusat berharap pertandingan dapat dipersiapkan dengan sebaik-baiknya dan atlet-atlet dapat dipersiapkan secara optimal oleh Pengprov yang dipantau PP.PESTI. Secara khusus, Ketum KONI Pusat berharap fokus pada pembinaan atlet-atlet muda. Targetnya, juara PON akan menjadi juara pada SEA Games yang akan datang di Thailand tahun 2025.

Kepengurusan PP.PESTI yang baru dilantik sadar betul terkait target prestasi. “Prestasi yang sudah diberikan oleh Soft Tennis sebelumnya menjadi tantangan kami untuk mempertahankan dan bahkan meningkatkan,” ujar Ketum PP.PESTI yang sejak kecil sudah akrab dengan olahraga Tenis.

cdm sumut
BeritaSumut

Ketum KONI Pusat Resmikan CdM Meeting I PON XXI wilayah Sumut

Chef de Mission (CdM) Meeting I Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara Tahun 2024 wilayah Sumatera Utara resmi dibuka Ketum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman.

Pembukaan yang dihadiri hampir 38 KONI Provinsi itu digelar di Hotel Santika Dyandra Medan pada Senin malam 18 Desember 2023. Ketum KONI Pusat optimistis dengan kesiapan Sumut. 

“Sumatera Utara sangat siap menjadi tuan rumah PON XXI Tahun 2024, terima kasih kepada Ketua Panitia Besar (PB.) PON XXI wilayah Sumut dan jajarannya,” sebut Ketum KONI Pusat.

“Penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut ditentukan pada bulan September Tahun 2024. Rangkaian menuju PON itu sudah ditindaklanjuti baik di tingkat pusat, dengan beberapa rapat antara Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), KONI Pusat dengan kedua Panitia Besar PON XXI (wilayah Aceh dan Sumut),” sambungnya mengapresiasi dukungan pemerintah.

“Dalam waktu dekat akan ada laporan dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) dan juga Menteri Dalam Negeri (Mendagri) kepada Bapak Presiden Republik Indonesia tentang kesiapan dari provinsi Aceh & Sumatera Utara,” tambah Marciano. 

PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024 diharapkan akan sukses lahirkan atlet-atlet berprestasi yang mana mampu pecahkan rekor nasional dan bahkan internasional sehingga membuktikan kualitas baik dari PON.  

“Itu salah satu tolak ukur penyelenggaraan PON,” sebut Ketum KONI Pusat. “Semoga niat baik kita mengantar Patriot Olahraga Indonesia meraih prestasi, selalu dimudahkan,” lanjutnya.

Ketua PB.PON XXI wilayah Sumut yang juga Pj.Gubernur Sumut, Mayjen TNI Purn Hassanudin menyampaikan pihaknya targetkan lima indikator kesuksesan. “Kami ada lima sukses,” katanya. 

Kelima kesuksesan PON XXI di wilayah Sumut antara lain, sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, sukses perekonomian rakyat, sukses administrasi dan sukses pemanfaatan fasilitas pasca event. Diharapkan usai PON XXI, seluruh venue dapat dimanfaatkan untuk pembinaan atlet sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo. 

Tak lupa disampaikan juga rasa terima kasih atas kepercayaannya kepada Sumut. “Tentunya kami, Sumatera Utara terutama pemerintah dan masyarakat, sangat berterima kasih atas penunjukkan Sumut sebagai tuan rumah PON XXI 2024,” ujar Hassanudin.

“Menjadi tuan rumah bersama adalah perdana untuk kami dan kita semuanya,” tandasnya. Nantinya Sumut akan menggelar 34 cabang olahraga dengan 528 nomor pertandingan yang melibatkan 5.913 atlet dan 2958 ofisial di 8 kabupaten/kota, antara lain;

  • Kota Binjai
  • Kota Medan
  • Kab. Langkat
  • Kab. Deli Serdang
  • Kab. Serdang Bedagai
  • Kota Pematang Siantar
  • Kab. Toba
  • Kab. Simalungun
  • Kab. Karo

Video

ratas1_kimaya
AcehBeritaSumut

Aceh dan Sumut Siap Rasionalisasi Anggaran PON XXI 2024

PON 2024 – Tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh dan Sumut 2024 berpacu dengan waktu. Presiden Joko Widodo menunggu hasil rasionalisasi anggaran penyelenggaraan event empat tahunan itu.

“Kegiatan ini berawal dari rapat terbatas (ratas) dengan Presiden Jokowi, Senin (9/10). Beliau minta evaluasi atau rasionalisasi anggaran,” kata Wakil Ketua Umum I KONI Pusat Mayjen TNI (purn) Suwarno dalam Bimbingan Teknik (Bimtek) di Hotel Kimaya, Jakarta, Kamis (12/10).

Bintek PON XXI Aceh-Sumut tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Olahraga (Kadispora) Sumatera Utara Baharuddin Siagian, Kadispora Aceh Teuku Banta, Indonesia Anti Doping Organization (IADO), Pengawas dan Pengarah (Panwasrah) KONI Pusat dan Dirjen Kementerian Dalam Negeri.

“Kami membaca saat laporan di Kemenpora bahwa Aceh dan Sumut belum bergerak. Karena ini disinilah kita memberikan bimbingan dan arahan agar pelaksanaannya bisa berjalan lancar. Terutama menyangkut anggaran yang disampaikan oleh masing-masing bidang,” ujar Suwarno.

Suwarno mengakui tuan rumah Aceh dan Sumut mempunyai keterbatasan dari segi anggaran. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) mereka tidak cukup untuk membiayai penyelenggaraan PON XXI 2024.

“Karena itu Presiden Jokowi meminta kita untuk melakukan penyesuaian atau rasionalisasi anggaran. Jika detailnya sudah terlihat nanti akan kami sampaikan pada Ratas berikutnya dengan presiden pekan depan,” terang Suwarno.

Pemerintah pusat menurutnya tentu akan hadir demi kesuksesan penyelanggaraan. Suwarno menjelaskan bahwa pemerintah terus mempersiapkan fasilitas tempat untuk penyelenggaraan PON XXI. Di Aceh, lanjutnya, dalam waktu dekat akan dilakukan renovasi 13 venue dengan dana mencapai Rp 100 miliar dan pembangunan baru 1 venue dayung.

“Yang mengerjakan PUPR sehingga kami yakin semuanya itu akan selesai paling lambat Juli akhir atau Agustus tahun depan pasti akan siap,” ungkapnya.

Selain itu, usulan fasilitas lain yang masih dalam pertimbangan antara lain kolam renang, lapangan tembak dalam dan luar ruangan, stadion bulu tangkis, dan arena sepatu roda. Menurutnya, pembangunan tersebut akan dikerjakan dengan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Aceh.

“Harapannya karena ini sifatnya renovasi yang tidak terlalu berat maka akan selesai pada waktunya,” imbuhnya.

Suwarno meyakini pembangunan fasilitas olahraga di Sumatera Utara juga akan selesai pada waktunya. Beberapa pembangunan yang dilakukan antara lain stadion madya untuk atletik, gelanggang olahraga untuk bela diri.

Ia melanjutkan, pembangunan maupun renovasi fasilitas olahraga juga melibatkan pemerintah kabupaten/kota masing-masing. Ia pun yakin PON XXI akan digelar sesuai waktu yang dijadwalkan pada tahun depan.

“Dilihat dari dua kesiapan ini tidak ada alasan untuk PON tidak dilaksanakan dan kita yakin bahwa PON akan dilaksanakan tahun depan,” ucapnya.

Khusus atlet dan ofisial ketentuannya: transportasi, akomodasi dan konsumsi ditanggung 50 persen dai masing-masing kontingen. Hal ini tentu akan meringankan beban pemerintah daerah.

Namun, menurut Suwarno kendala yang dihadapi adalah terkait penyusunan anggaran. “Kami belum bisa menyampaikan indek, misal, indek untuk hotel, transportasi, honor. Kami menyerahkan kepada tuan rumah PON XXI,” jelasnya

Sementara itu, Kadispora Sumut Baharuddin Siagian mengatakan PON bukan pekerjaan mudah. “Bisa dikatakan rumit, juga tidak. Ini pekerjaan bersama. Karena itu, perlu hati-hati. Semoga kami bisa hemat dari segi keuangan,” kata Baharuddin.

Tuan rumah Aceh juga mengaku telah melakukan rasionalisasi anggaran sesuai kebutuhan. Hal itu disampaikan Kadispora Aceh Teuku Banta. Dikatakan Aceh membutuhkan dana sekitar Rp 1,5 triliun. Sedangkan dana APBD hanya Rp 300 miliar. Berarti masih butuh bantuan sekitar Rp 1,2 triliun.

“Pada prinsipnya kami telah merasionalisasikan kebutuhan anggaran. Kami akan meninjau kembali kebutuhan yang setidaknya bisa diatas,” ujarnya.

PON XXI 2024 rencana akan dibuka di Aceh pada 28 September dan ditutup di Sumatera Utara pada 10 Oktober 2024. Ini kali pertama dalam sejarah PON digelar di dua provinsi.*