aca5ac7b-a795-40d4-b907-962e8e6462f2-scaled-e1724403882997
AcehBeritaSumut

Kementerian Kominfo dan Penyelenggara Jaringan Bersatu Sukseskan PON XXI Aceh-Sumut 2024 

Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 tinggal menunggu hari penyelenggaraannya, dan semakin hari persiapan semakin matang. Seluruh pihak terus berkolaborasi dengan semangat Bersatu Kita Juara untuk sukseskan perhelatan akbar olahraga nasional yang tercatat dalam sejarah Indonesia sebagai yang pertama di dua provinsi dan diikuti kontingen terbanyak. 

Tanggal 23 Agustus 2024, sebuah rapat digelar terkait dengan jaringan internet PON XXI Aceh-Sumut 2024. Jaringan menjadi kunci suksesnya penyelenggaraan pertandingan mengingat Integrated Games Management System (IGMS), siaran langsung dan diperlukan media bekerja memproduksi publikasi serta para hadirin.

Terdapat empat poin yang dibahas dalam rapat yang di pimpin oleh Direktorat Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika (Dirjen PPI) Wayan Toni Supriyanto antara lain akses jaringan, jaringan di media center, dan siaran yang didukung televisi, serta konten iklan yang akan dipublikasikan di televisi serta media luar ruang. 

Dirjen PPI  tegaskan bahwa Kominfo bersifat regulator dan akan terus berupaya agar semua persiapan untuk PON XXI Aceh-Sumatera Utara Tahun 2024 dapat berjalan lancar. 

“Kominfo selalu mendukung persiapan untuk PON XXI Aceh-Sumut, kita sifatnya regulator saja jadi selalu mendukung,” tegas Dirjen PPI. Ia juga tegaskan agar koordinasi di lapangan terlaksana dengan ‘satu pintu’ komunikasi untuk seluruh kebutuhan.

Beberapa kebutuhan Kominfo dan penyelenggara jaringan seluler yang hingga saat ini masih harus dilengkapi antara lain akreditasi, kepastian lokasi venue, narahubung di setiap venue, dukungan listrik dari PLN serta lokasi instalasinya, estimasi jumlah masa, lokasi akomodasi, titik jalur api PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024, ruang operator seluler, serta koordinasi dengan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) terkait dengan Jammer. 

Turut hadir dalam rapat Ketua Bidang Media dan Humas Panwasrah PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024 Tirto Prima Putra, tim Broadcasting PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024 Linda Wahyudi, Direktur IK PMK Kominfo RI Bambang Dwi Anggono S.SOS, M.ENG, serta beberapa operator seluler seperti Telkom, Indosat, dan XL. 

Direktur IK PMK menjelaskan bahwa sudah ditetapkan untuk lokasi Media Center pada Penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024.

“Sudah ada kepastian baik Aceh dan Sumut, nantinya Media Center Aceh akan ada di Hotel Hermes dan Sumut di Hotel Santika Diandra, untuk saat ini Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Aceh telah bekerja sama dengan Telkomsel untuk akses internet di media center pusat, command center dan venue, sehingga saat penyelenggaraan sudah siap digunakan,” jelas Direktur IK PMK atau yang sering disapa Ibenk. 

“PON kali ini merupakan PON yang menantang karena di dua provinsi jadi suksesnya harus sama, butuh kalibrasi agar target sukses tersebut bisa tercapai, saya berterima kasih karena Kominfo sudah banyak membantu dalam penyelenggaraan PON,” terang Ketua Bidang Media dan Humas Panwasrah PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024. 

Tidak kalah penting broadcasting dalam penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024 sangat dibutuhkan.

“Yang akan kami buat produksinya di Aceh antara lain Opening Ceremony, Sepak bola Putra, Basket, Tenis, dan Anggar, sedangkan Sumut Voli Putra dan Putri, billiar, Kickboxing, Wushu, Badminton, dan Karate. Serta di minggu depan akan ada pelatihan radio di Sumut,” kata Linda Wahyudi selaku Tim Broadcasting PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024. 

Diharapkan akan ada komunikasi dengan televisi mainstream terkait penyiaran dan publikasi.

1000261963
AcehBeritaSumut

Venue di Aceh Dipastikan Segera Rampung 100% dan Sukseskan PON XXI 2024

Menjelang pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh dan Sumatera Utara, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK RI) Prof. Dr. Muhadjir Effendy yang diwakili Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga Prof. Warsito bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri RI) Jenderal Polisi Purn. Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian yang diwakili Sekretaris Jenderal Dr. H. Suhajar Diantoro, dan Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Letjen TNI Purn Marciano Norman berkunjung meninjau beberapa venue di wilayah Aceh pada Jumat, 23 Agustus 2024.

Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Azwardi Abdullah, turut mendampingi rombongan dari Jakarta yang mengawali tinjauan di Kompleks Stadion Harapan Bangsa (SHB), Banda Aceh.

Peninjauan diawali di Stadion Utama, yang akan menjadi tempat berlangsungnya Upacara Pembukaan PON XXI dan melanjutkan tinjauan ke beberapa venue lainnya di Kompleks SHB, yaitu venue panjat tebing, angkat besi, dan anggar. Hingga saat ini, persiapan ketiga venue tersebut telah mencapai tahap akhir dengan progres yang sangat baik.

Selanjutnya, rombongan bergerak menuju venue Hapkido dan Kempo di GOR KONI Aceh serta Kolam Renang Tirta Jaya, untuk memastikan kesiapan fasilitas yang akan digunakan oleh atlet-atlet terbaik dari seluruh provinsi di Indonesia.

Deputi Kemenko PMK, Prof. Warsito, menyatakan kepuasannya atas progres yang sudah dicapai. “Meninjau kesiapan venue yang ada di Aceh, kami memastikan tadi beberapa lokasi, di antaranya Stadion Harapan Bangsa, sudah mencapai lebih dari 90%. Informasi dari teman-teman PUPR, Insya Allah juga segera diselesaikan dalam waktu dekat ini,” ujarnya. “Insya Allah, semua sudah siap untuk pelaksanaan PON,” lanjutnya.

Sekda Aceh, menyampaikan rasa optimisme yang tinggi terkait suksesnya PON di Aceh. “Ini menambah semangat kami, dan kami meyakini bahwa perhelatan PON, khususnya di Aceh, pasti akan sukses. Tadi sudah lihat sendiri bagaimana pekerjaan venue yang sedang ataupun berproses, itu fungsional,” katanya.

Ketum KONI Pusat mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan pemerintah pusat dalam persiapan PON ini. “Kami sangat berterima kasih melihat kesiapan dari beberapa venue yang kita tinjau, baik Stadion Harapan Bangsa, gedung angkat besi, venue anggar, hingga venue bela diri. Saya yakin, atlet-atlet dari 38 provinsi, di tambah dari IKN, akan datang dan melihat ini. Mereka akan bangga dan berusaha meraih prestasi setinggi-tingginya.” Terang Marciano sambil mengapresiasi kerja tuan rumah.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Kemenko PMK menjelaskan alasan perubahan tanggal pembukaan PON XXI menjadi 9 September 2024. “Ada dua alasan, yang pertama diselaraskan dengan Hari Olahraga Nasional (Haornas) pada tanggal 9, dan yang kedua, ada event nasional lainnya tahun ini, salah satunya MTQ yang akan dilaksanakan di IKN. Bapak Presiden mau tidak mau harus membagi waktu, sehingga diputuskan pembukaan PON XXI ditetapkan pada tanggal 9,” jelasnya.

Dengan progres persiapan yang terus membaik, diharapkan PON XXI di Aceh dan Sumatera Utara akan berlangsung sukses dan membawa kebanggaan bagi seluruh rakyat Indonesia.

18ebc846-9000-4fdc-960f-34c2b7affb32-scaled-e1724319033566
AcehBeritaSumut

Jelang PON XXI, Ketua Panwasrah, Ketua Keabsahan, Ketua Dewan Hakim Berikan Arahan kepada Jajarannya

Setelah Ketum KONI Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman memberikan arahan kepada tim Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah), Komisi Keabsahan dan Dewan Hakim, kegiatan pembekalan dilanjutkan oleh masing-masing tim. 

Ketua Panwasrah Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utra (Sumut) Tahun 2024 Mayjen TNI Purn Dr. Suwarno, S.IP., M.Sc menjelaskan bahwa sampai saat ini masih banyak tantangan yang harus dihadapi. 

Selain itu Ketua Panwasrah juga berpesan agar lebih berhati-hati dalam melakukan kegiatan pada saat penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024.

“Jangan pernah melakukan hal-hal yang tidak biasa kita lakukan di sini, karena kita tidak tahu dampaknya akan seperti apa, begitupun dalam bersikap, karena setiap daerah pasti memiliki aturan yang berbeda-beda, oleh karenanya kita harus hati-hati dan saling menghargai satu sama lain,” pesan Ketua Panwasrah PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024. 

Agenda pembekalan kali ini dilanjut oleh Ketua Komisi Keabsahan Mayjen TNI Purn Soedarmo, yang juga menjelaskan bahwa seluruh permasalahan yang ada sudah teratasi dengan baik pada saat Delegation Registration Meeting (DRM). 

“Seluruh permasalahan yang ada di cabor baik terkait akreditasi atlet ataupun lainnya sudah teratasi, karena kita juga telah menggelar pra DRM guna memudahkan para cabor mendaftarkan atletnya pada saat DRM,” jelas Soedarmo. 

“Pada saat DRM, seluruh kontingen sudah menguasai bagaimana persyaratan dan tata cara mendaftarkan atletnya,” jelas Ketua Komisi Keabsahan PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024. 

Hasil dari DRM Wilayah Aceh dari hasil Komisi Keabsahan terdapat 6.287 atlet dan 3.158 offisial, sedangkan hasil dari DRM wilayah Sumut dari hasil Komisi Keabsahan terdapat 6.618 atlet dan 3.320 offisial. 

Pembekalan disampaikan oleh Ketua Dewan Hakim PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024 Dr. Widodo Sigit Pudjianto, S.H., M.H. yang menjelaskan bahwa PON merupakan ajang penjaringan bibit atlet berprestasi. 

“PON merupakan ajang penjaringan bibit atlet berprestasi, membawa nama baik Indonesia, yang diselenggarakan setiap empat tahun sekali, juga termasuk sebagai hajatan empat tahunan pemerintah dalam meningkatkan kualitas SDM Indonesia, yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan melibatkan banyak Kementerian dan Lembaga,” Kata Ketua Dewan Hakim PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024. 

“Dewan Hakim tugasnya mewujudkan keadlian, mewujudkan kepastian hukum, memberikan kemanfaatan, menjaga kepercayaan publik, selain itu Dewan Hakim ini sifatnya harus cepat, karena hari ini ribut, besok harus bisa bertanding sehingga harus memutuskan dengan cepat,” sambungnya. 

Acara pembekalan kali ini dilanjut dengan arahan teknis, Panwasrah dan Keabsahan di Hotel Bellezza namun lantai berbeda, dan Dewan Hakim di Bogor.

WhatsApp-Image-2024-08-22-at-14.19.51-1-scaled-e1724316629126
AcehBeritaSumut

12 Negara Berpartisipasi dalam Asian Open Short Track Speed Skating 2024 di Jakarta

Oleh: Amallia Andini / Mahasiswi Magang Politik UI

Pada hari ini, 22 Agustus 2022, Pengurus Pusat Federasi Ice Skating Indonesia (PP.FISI) menggelar kompetisi Asian Open Short Track Speed Skating Jakarta dengan level internasional.

Acara ini diikuti oleh 12 negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Mongolia, Jepang, Vietnam, Australia, Thailand, Filipina, China Taipei, Singapura, Hong Kong, dan India.

Kompetisi ini berlangsung di Oasis Center Arena, AEON Mall Jakarta Garden City. Venue ini dipilih karena memenuhi standar internasional untuk cabang olahraga Short Track Speed Skating.

Penyelenggaraan kompetisi ini menjadi momentum penting bagi perkembangan olahraga ice skating di Indonesia, sekaligus membuka peluang bagi para atlet Indonesia untuk bersaing dengan negara-negara lain di level internasional.

“Satu kebanggaan untuk Indonesia, PB FISI mendapat kehormatan atas kehadiran ISU President, Mr. Joe Young Kim, dan juga Presiden Asia FISI. Tentunya, ini menjadi kemajuan bagi PB FISI,” ujar Drs. Tb. Lukman Djajadikusuma, MEMOS, selaku Sekretaris Jenderal KONI Pusat dalam pembukaan Kompetisi Asian Open Short Track Speed Skating Jakarta 2024.

Kompetisi ini juga diharapkan dapat meningkatkan minat dan prestasi olahraga ice skating di tanah air.

“Harapan kami tentunya sewaktu-waktu Indonesia bisa turut serta di Winter Olympic dari perwakilan atlet Indonesia,” tegas Sekjen KONI Pusat.

IMG-20240822-WA0051-1024×651
AcehBeritaSumut

Ketum KONI Pusat Tegaskan Jajarannya Harus Selalu Siap untuk Sukseskan PON XXI Aceh-Sumut 2024

Tinggal 17 hari lagi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara Tahun 2024 dibuka resmi oleh Presiden RI Joko Widodo. Persiapan semakin matang dan seluruh pihak terlibat harus siap melaksanakan PON XXI Aceh-Sumut 2024, dengan kondisi apa pun. Salah satunya yang siap melakukan tugasnya adalah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat selaku penyelenggara PON XXI Aceh-Sumut 2024.

“Kita ini datang untuk menyukseskan PON XXI Aceh-Sumatera Utara Tahun 2024,” tegas Ketum KONI Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman tanggal 22 Agustus 2024 di Hotel Bellezza, Jakarta.

“PON ini merupakan multievent nasional terbesar di Indonesia yang digelar setiap empat tahun sekali, PON Papua sebelumnya berjalan dengan sangat baik, dimana itu diselenggarakan di tengah masa Covid-19, namun bisa menjadi kenangan yang membanggakan karena menunjukan bahwa kita dapat bangkit bahkan dimasa sulit,” kata Ketum KONI Pusat.

“Apapun yang terjadi, apapun dinamikanya, KONI Pusat sebagai penyelenggara, kita harus selalu siap,” tambah Marciano pada kegiatan ‘Pembekalan oleh Ketua Umum KONI Pusat kepada Panwasrah, Keabsahan, dan Dewan Hakim yang akan Bertugas pada PON XXI Aceh-Sumut 2024’.

Pada pembekalan tersebut, Ketum KONI Pusat memberikan arahan kepada jajaran Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah), Komisi Keabsahan dan Dewan Hakim.

“Jangan berangkat ke daerah operasi kita (Aceh dan Sumut), dengan keraguan di diri anda,” pesannya.

Dinamika PON XXI Aceh-Sumut 2024 menjadi tantangan tersendiri. Terlebih PON XXI pertama diselenggarakan di dua provinsi, dengan melibatkan 20 kabupaten/kota di kedua provinsi. Bandingkan PON XX / 2021 di Papua yang melibatkan 4 kabupaten/kota.

“Pada PON XXI ini di samping diselenggarakan di dua provinsi, pesertanya 38 provinsi, PON XXI ini dilaksanakan bersamaan dengan pemilihan kepala daerah sehingga dinamika di daerah ini juga terus berkembang,” jelas Marciano.

KONI Pusat harus fokus melakukan tugasnya. “Tugas utama kita dari games operation, yang merancang KONI Pusat, kemudian Games Result System juga harus bagus,” pesan Ketum KONI Pusat. Adapun tugas KONI Pusat yang mayoritas sudah selesai dari Panwasrah antara lain;

  • Penyusunan cabor, nomor pertandingan, kuota atlet,
  • Peralatan pertandingan di venue,
  • Pelaksanaan pembangunan dan renovasi venue pertandingan,
  • Penyusunan Technical Handbook (THB),
  • Pendaftaran peserta PON XXI (longlist, entry by sport, entry by number)

Di samping itu ada juga tugas Komisi Keabsahan dan Dewan Hakim.

“Apabila Panwasrah, Komisi Keabsahan dan Dewan Hakim solid, Insya Allah PON XXI Aceh-Sumut 2024 ini akan berjalan dengan baik, karena saudara-saudara ini adalah narasumber dari berbagai permasalahan yang muncul di lapangan, saudara-saudara adalah bagian dari solusi terbaik dari berbagai permasalahan yang muncul di lapangan,” jelas Ketum KONI Pusat.

Ketum KONI Pusat berharap PON dapat menghasilkan atlet-atlet berprestasi Indonesia yang akan membanggakan nama bangsa dan negara. “Mari kita buka pemikiran Bangsa Indonesia, bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang harkat martabat nya terjaga, salah satunya dengan prestasi olahraganya yang membuat kita dipandang di dunia,” tambahnya.

PON XXI Aceh-Sumut 2024 mempertandingkan 65 cabor, Aceh mempertandingkan 33 cabang olahraga dengan 42 disiplin yang melibatkan 6287 atlet dan 3158 ofisial, sedangkan Sumut mempertandingkan 34 cabang olahraga dengan 46 disiplin dengan 6618 atlet dan 3320 ofisial. Diantaranya ada cabang olahraga yang diselenggarakan di dua provinsi. Seluruh atlet akan berlaga pada 1042 nomor pertandingan di 10 kabupaten/kota baik di Aceh maupun Sumut.

Sebaran Kabupaten/Kota di Aceh antara lain Banda Aceh, Aceh Besar, Sabang, Pidie, Aceh Utara, Aceh Timur, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Barat, dan Aceh Tenggara. Sedangkan sebatan Kabupaten/Kota di Sumut antara lain Medan, Deli Serdang, Karo, Binjai, Langkat, Serdang Bedagai, Pematang Siantar, Simalungun, Toba, dan Samosir.

Aceh Jadi Tuan Rumah PON XXI dengan Prinsip Memuliakan Tamu

Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara (Sumut) Tahun 2024 merupakan puncak pembinaan olahraga di Tanah Air. PON XXI kali ini menjadi PON yang tercatat sejarah karena dilaksanakan di dua provinsi sekaligus yaitu Aceh dan Sumut. Muncul pertanyaan terkait PON di Aceh yang memiliki keistimewaan karena menerapkan Syariat Islam.

Hal tersebut menjadi salah satu topik pembahasan antara Kemenpora, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat selaku penyelenggara dan Panitia Besar PON XXI wilayah Aceh yang juga pemerintah provinsi Aceh. Diskusi tersebut dilakukan dalam program Forum Merdeka Barat (FMB 9) yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Pertanyaan tentang Syariat Islam dan kaitannya dengan PON dijawab oleh Iskandar, Wakil Harian II PB PON XXI wilayah Aceh yang hadir virtual dalam Program FMB 9. Iskandar tegaskan siap menerima seluruh kontingen dengan baik.

“Inilah yang menggelitik semua orang, pada dasarnya syariat Islam Rahmatan Lil Alamin. Aceh menjadi tempat semua kalangan, untuk warga seluruh negara,” katanya.

“Cabang olahraga di Aceh sudah kami perhitungan dengan KONI, tidak ada potensi jika olahraga itu tidak sebagaimana mestinya,” sambungnya,

“Aceh akan berkomitmen untuk menerima seluruh masyarakat Indonesia dengan berbagai latar belakang, oleh karenanya Aceh siap menjamu para tamu dari berbagai daerah yang hadir dalam PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024, karena memuliakan tamu merupakan tradisi kami,” tambahnya.

Salah satu yang strategis adalah, Aceh menjadi tempat Presiden RI Joko Widodo membuka resmi PON XXI Aceh-Sumut 2024, tepatnya di Stadion Harapan Bangsa Lhong Raya Kota Banda Aceh. Disampaikan bahwa akan ada kejutan pada kegiatan tersebut. “Opening ceremony menjadi tahapan yang paling ditunggu oleh seluruh masyarakat Indonesia, nantinya Aceh akan memberikan kejutan pada Opening Ceremony,” tutur Iskandar, Wakil Harian II PB PON XXI wilayah Aceh yang juga hadir virtual dalam Program FMB 9.

Pembicara lainnya Ketua Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah) PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024 Mayjen TNI Purn Dr. Suwarno, S.IP., M.Sc menjelaskan bahwa persiapan yang dilakukan menuju penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024 harus lebih ekstra.

“PON XXI Aceh-Sumut 2024 merupakan PON pertama yang dilakukan di 2 provinsi. Hal ini membutuhkan kesiapan penyelenggaraan yang lebih karena Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah) berkewajiban untuk melakukan koordinasi, visitasi, pembinaan teknis, CDM pertama dan kedua, serta dipenghujung PON dilaksanakan Delegation Registration Meeting,” ujar Ketua Panwasrah PON XXI Aceh-Sumut 2024 yang hadir dalam program FMB9 sebagai narasumber.

Turut hadir sebagai narasumber Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) Dr. Surono, S.Pd, M.Pd, berharap PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024 kali ini akan ada rekor yang dipecahkan oleh para atlet.

“Kami berharap pada PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024 ini akan ada pemecahan rekor baik nasional maupun internasional yang diraih oleh para atlet PON nanti,” Harap Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora RI.

Saat ini progres venue di Aceh sudah selesai, hanya beberapa yang memasuki tahap finalisasi, dan Pemerintah Aceh juga tengah melakukan persiapan upacara pembukaan PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024.

WhatsApp Image 2024-08-21 at 15.56.49 (1)
AcehBeritaSumut

Venue Hampir Rampung, Aceh Siap Gelar PON XXI

Jakarta, FMB9 – Sebagai salah satu tuan rumah PON XXI Aceh-Sumut 2024, Aceh terus bekerja keras untuk mempersiapkan segala infrastruktur pendukung. Dengan persiapan yang telah mencapai tahap akhir Aceh berkomitmen untuk memberikan yang terbaik, baik dari sisi infrastruktur maupun pelaksanaan event.

Mayjen TNI Purn. Dr. Suwarno, Ketua Panitia Pengawas dan Pengarah PON XXI Aceh-Sumut menyatakan persiapan di Aceh sudah mencapai tahap finalisasi, dengan fokus utama pada kesiapan venue dan fasilitas pendukung lainnya.

“Kami telah melakukan finalisasi di berbagai sektor, baik dari segi infrastruktur maupun sarana pendukung. Venue-venue utama yang akan digunakan dalam PON XXI sudah siap digunakan, dengan persentase kesiapan mencapai 95%,” ujarnya dalam Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema ‘PON XXI Aceh-Sumut: Dorong Prestasi Atlet di Tengah Syariat Islam’, Rabu (21/8).

Salah satu venue yang menjadi pusat perhatian, yakni Stadion Harapan Bangsa di Banda Aceh, yang akan menjadi tempat upacara pembukaan PON XXI. Stadion ini telah menjalani renovasi besar-besaran dan kini hanya menyisakan sedikit pekerjaan pada bagian luar stadion​.

“Tinggal beberapa bagian luar yang harus diselesaikan, namun kami optimis semua akan siap pada waktunya,” imbuh dia.

PON XXI ini menjadi istimewa karena untuk pertama kalinya diadakan di dua provinsi sekaligus. Aceh dan Sumatera Utara masing-masing akan menjadi tuan rumah bagi berbagai cabang olahraga.

Di Aceh sendiri, selain di Banda Aceh, beberapa pertandingan juga akan digelar di sembilan kabupaten/kota lainnya, seperti Lhokseumawe yang akan menggelar pertandingan Paralayang.

“Kami mengupayakan agar standar venue dan peralatan sesuai dengan regulasi yang ditetapkan oleh induk cabang olahraga. Semua pihak di Aceh dan Sumut telah bekerja keras untuk memastikan kelancaran jalannya PON kali ini,” terang Suwarno.

Di samping itu, ia melanjutkan, Aceh juga telah mempersiapkan berbagai fasilitas pendukung untuk memastikan kelancaran pelaksanaan PON. Dalam hal ini, pemerintah pusat dan daerah bekerja sama untuk menyediakan berbagai sarana yang dibutuhkan.

Sebanyak 26 venue di Aceh telah disiapkan dengan dukungan dari APBD Aceh, sementara 18 venue lainnya mendapat bantuan dari pemerintah pusat​.

Menurut Suwarno, persiapan yang matang ini tidak hanya bertujuan untuk suksesnya penyelenggaraan, tetapi juga untuk menciptakan pengalaman yang berkesan bagi seluruh kontingen dan tamu yang datang ke Aceh.

Suwarno berharap PON XXI di Aceh dan Sumatera Utara akan menjadi tonggak penting dalam sejarah olahraga Indonesia, sekaligus mendorong lahirnya atlet-atlet berkualitas yang siap berlaga di kancah internasional​.

Dengan segala persiapan yang terus dikebut, harapan besar ditumpukan pada PON XXI ini untuk tidak hanya menjadi ajang kompetisi olahraga, tetapi juga sebagai sarana mempererat persatuan dan menunjukkan kemajuan infrastruktur di Aceh dan Sumut.

“Semoga semua berjalan lancar, dan PON kali ini bisa menjadi yang terbaik dari segi penyelenggaraan dan prestasi,” tutup Suwarno penuh harap.

WhatsApp Image 2024-08-21 at 15.51.05
AcehBeritaSumut

PON XXI, Aceh Terbuka Tanpa Sekat Perbedaan Suku dan Agama

Jakarta, FMB9 – Dalam kerangka semangat Islam yang membawa manfaat bagi semua kalangan, Aceh siap menjadi tuan rumah PON XXI Aceh-Sumut 2024 dengan komitmen penuh untuk merangkul setiap perbedaan dan memberikan sambutan hangat kepada seluruh peserta.

Wakil Ketua Harian II PB PON XXI Wilayah Aceh, Iskandar menegaskan bahwa Aceh akan menjadi tempat yang inklusif dan terbuka bagi semua orang, tanpa memandang latar belakang agama atau suku.

“Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin yang membawa manfaat bagi semua kalangan. Kami menjamin bahwa Aceh menjadi tempat bagi semua kalangan dan warga negara. Bagi kami, perbedaan agama bukan hal baru dan kita tidak menjadikannya sebagai sekat. Masyarakat Aceh adalah masyarakat terbuka yang menerima segala perbedaan,” ujar Iskandar dalam Forum Merdeka 9 (FMB9) dengan tema “PON XXI Aceh-Sumut Dorong Prestasi Atlet di Tengah Syariat Islam”, Rabu (21/8).

Iskandar melanjutkan, meski sebagai provinsi yang menegakkan Syariat Islam, Aceh sudah melakukan persiapan matang untuk menyambut para tamu dari seluruh Indonesia yang memiliki beragam latar belakang agama maupun budaya.

“Kami telah berkoordinasi dengan Majelis Permusyawaratan Ulama dan masyarakat adat Aceh, memastikan bahwa kami siap menjadi tuan rumah yang terbaik,” tambahnya.

Tak hanya itu, Iskandar mengungkapkan bahwa seluruh bupati di 10 lokasi yang akan menjadi tempat pertandingan, bersama Forkompinda, siap mendukung dan memberikan kesan terbaik untuk acara ini.

“Secara umum, kami membagi tempat di Banda Aceh dan Aceh Besar untuk turut memeriahkan PON ini. Kami siap dengan infrastruktur, sosial budaya, dan ekonomi,” tambahnya.

Berkah PON XXI untuk Aceh

Iskandar menambahkan, penyelenggaraan PON XXI juga membawa berkah tersendiri bagi masyarakat Aceh. Sebagai contoh Stadion Harapan Bangsa, yang akan menjadi venue utama untuk pembukaan PON, berada di lokasi strategis di tengah pemukiman masyarakat.

Menurut Iskandar, saat ini stadion ini tak hanya menjadi pusat kegiatan olahraga tetapi juga menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Aceh.

“Stadion Harapan Bangsa, sebagai venue utama, sudah hampir siap dengan hanya sedikit finishing yang perlu dilakukan. Stadion ini, sudah seperti Senayan yang dipenuhi masyarakat setiap akhir pekan, akan kami tata lebih baik lagi karena ini adalah investasi yang sangat berharga,” jelasnya.

Pentingnya venue yang berkualitas tidak hanya untuk penyelenggaraan PON tetapi juga untuk manfaat jangka panjang bagi Aceh. Iskandar menekankan Stadion Harapan Bangsa akan menjadi peluang bagi Aceh untuk kompetisi dan pembinaan atlet.

“Kami menyambut gembira jika venue ini dapat dilanjutkan sebagai pusat pelatihan nasional (pelatnas). Kami akan menyusun strategi agar event olahraga berlangsung di venue yang tersedia, meningkatkan pendapatan asli daerah, dan menciptakan efek ganda bagi ekonomi lokal,” ujar Iskandar.

Di samping itu, Iskandar juga menggarisbawahi pentingnya penyelenggaraan PON XXI dalam membantu UMKM di Aceh. Untuk itu, pihaknya telah mengkonsolidasi Dinas Koperasi dan UMKM Aceh agar pesta olahraga nasional ini dapat menjadi sarana bagi UMKM untuk berkontribusi dan mengambil manfaat ekonomi.

“Pada prinsipnya, semua masyarakat yang membuka usaha kami ajak serta,” katanya.

Dengan semua persiapan dan komitmen yang telah dilakukan, Iskandar berharap PON XXI akan menjadi tonggak sejarah bagi penyelenggaraan acara olahraga di Indonesia. Termasuk dapat membuat para peserta hingga wisatawan yang hadir terkesan terhadap Aceh.

“Kami siap menjadi tuan rumah yang baik dan memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi semua peserta dan pengunjung. Semoga sukses PON ini tidak hanya menciptakan prestasi olahraga tetapi juga memberikan dampak positif bagi ekonomi kerakyatan dan memperkuat hubungan sosial di masyarakat,” tutupnya.

WhatsApp Image 2024-08-21 at 15.56.50 (2)
AcehBeritaSumut

Infrastruktur PON XXI Dukung Pembinaan Atlet Muda Potensial

Jakarta, FMB9 – Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Surono, menegaskan penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut 2024 memiliki peran penting dalam mendukung masa depan olahraga Indonesia. Salah satunya diharapkan infrastruktur dan sarana yang telah dibangun dapat dimanfaatkan di waktu-waktu mendatang, baik untuk kompetisi event nasional dan internasional maupun pembinaan jangka panjang.

“Setiap infrastruktur dan sarana yang dibangun di PON ini sebaiknya dipergunakan secara berkelanjutan untuk pembinaan dan kompetisi. Ini bukan hanya tentang menyelenggarakan acara besar, tapi bagaimana kita memastikan bahwa infrastruktur ini memberikan manfaat jangka panjang bagi atlet dan pengembangan olahraga,” ujar Surono dalam Forum Merdeka 9 (FMB9) dengan tema “PON XXI Aceh-Sumut Dorong Prestasi Atlet di Tengah Syariat Islam”, Rabu (21/08).

Surono mengatakan, penggunaan venue PON secara berkelanjutan sangat penting, khususnya dalam konteks pembinaan atlet-atlet muda potensial. Sebab prestasi olahraga merupakan sebuah proses panjang yang memerlukan waktu dan kesinambungan.

“Olahraga itu berkelanjutan, tidak bisa hanya fokus pada satu atau dua tahun saja. Kuncinya adalah pembinaan yang tidak terputus. Jika kita ingin atlet kita berprestasi di tingkat dunia, maka pembinaannya harus mengikuti standar internasional,” jelas Surono.

Tak hanya itu, PON Aceh-Sumut 2024 juga bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan juga berfungsi sebagai platform seleksi untuk berbagai ajang olahraga internasional, termasuk SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade. Surono berharap PON Aceh-Sumut 2024 akan melahirkan atlet-atlet berprestasi dan menjadi tonggak sejarah bagi perkembangan olahraga nasional.

“Kami berharap PON Aceh-Sumut ini bisa menjadi tonggak sejarah. Ke depan, cabang olahraga (cabor) yang berprestasi di Olimpiade akan menjadi prioritas di PON. PON harus menjadi puncak prestasi nasional dengan catatan bahwa pola pembinaan dan kompetisi berjalan sesuai dengan aturan internasional federasi,” ujarnya.

Persiapan Infrastruktur PON

Sejauh ini persiapan Aceh dan Sumut dari sisi infrastruktur telah siap digunakan. Pembangunan ini didukung pula oleh Kementerian PUPR yang akan membantu pembangunan dan renovasi sarana prasarana di kedua provinsi. Selain itu,, Kemenpora juga telah menganggarkan dana untuk peralatan pertandingan dan perangkat pertandingan, serta untuk pembukaan dan penutupan PON.

“Kemenpora membantu secara teknis dengan alokasi anggaran. Selain itu, Kementerian PUPR akan mendukung pembangunan sarana dan prasarana, termasuk pembangunan baru dan renovasi berbagai venue di Aceh dan Sumut,” katanya.

Karena itu, Surono berharap PON Aceh-Sumut 2024 tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga menjadi pusat pembinaan yang memperkuat ekosistem olahraga di Indonesia.

“Kami berharap PON ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi tetapi juga menjadi pusat pembinaan yang dapat memperkuat ekosistem olahraga di Indonesia, dengan dukungan dari semua pihak yang terlibat,” tutupnya..

WhatsApp Image 2024-08-21 at 15.56.50
AcehBeritaSumut

Pemerintah Renovasi 18 Venue di Aceh Demi Sukseskan PON XXI

Jakarta, FMB9 – Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 bukan hanya sekadar ajang kompetisi olahraga terbesar di Indonesia. Lebih dari itu, event ini menjadi tonggak sejarah baru dalam pengembangan prestasi olahraga nasional, sekaligus menjadi investasi jangka panjang bagi pembangunan daerah, dalam hal ini Aceh dan Sumatera Utara. 

Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Surono, menegaskan bahwa baik pemerintah pusat maupun daerah telah berkomitmen dengan anggaran yang signifikan untuk membangun dan merenovasi berbagai venue serta fasilitas olahraga. Hal ini mencerminkan keseriusan pemerintah dalam menyediakan infrastruktur yang memadai dan berstandar internasional.

“Salah satu bukti nyata komitmen pemerintah adalah renovasi 18 venue di Aceh. Upaya ini tidak hanya bertujuan untuk menyukseskan PON XXI, tetapi juga untuk memastikan bahwa infrastruktur yang dibangun dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan olahraga lainnya di masa depan,” jelas Surono dalam Forum Merdeka 9 (FMB9) dengan tema “PON XXI Aceh-Sumut Dorong Prestasi Atlet di Tengah Syariat Islam”, Rabu (21/8)

Menurut Surono, fasilitas ini diharapkan akan terus digunakan untuk pembinaan atlet jangka panjang dan menjadi tuan rumah berbagai kompetisi, baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Setiap sarana dan prasarana yang dibangun harus dimanfaatkan secara berkelanjutan untuk pembinaan dan kompetisi olahraga,” ujarnya.

Selain itu, Kemenpora juga memberikan dukungan berupa peralatan olahraga dan teknis. Anggaran yang dialokasikan cukup besar, dengan rincian Rp138 miliar untuk peralatan di Aceh dan Rp101 miliar di Sumatera Utara. 

Selain itu, anggaran sebesar Rp74 miliar di Sumut dan Rp72 miliar di Aceh telah dialokasikan untuk perangkat pertandingan, termasuk wasit dan juri. 

Kemudian Kemenpora juga menyiapkan anggaran sebesar Rp60 miliar untuk upacara pembukaan di Aceh, sementara Rp40 miliar dialokasikan untuk upacara penutupan di Sumut. 

Kesiapan Aceh 

Dengan konsep yang berbeda dari sebelumnya dengan melibatkan dua provinsi sekaligus, PON kali ini menyajikan tantangan dan peluang yang berbeda. Ketua Panitia Pengawas dan Pengarah PON XXI Aceh-Sumut, Mayjen TNI Purn. Dr. Suwarno, menekankan pentingnya koordinasi dan persiapan yang matang dalam penyelenggaraan PON kali ini.

“Berbeda dengan PON sebelumnya yang hanya melibatkan satu provinsi, PON Aceh-Sumut melibatkan 10 kabupaten/kota di masing-masing provinsi. Hal ini tentu saja membutuhkan koordinasi yang lebih kompleks dan intensif,” paparnya.

Sejak awal, panitia telah melakukan berbagai upaya untuk memastikan kesiapan seluruh pihak. Mulai dari bimbingan teknis, visitasi, hingga simulasi pertandingan, semua dilakukan secara terstruktur dan sistematis.

Di samping itu, panitia juga melakukan efisiensi anggaran dengan mengoptimalkan penggunaan anggaran yang ada. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa seluruh venue, peralatan, dan panitia telah siap menyambut para atlet dan ofisial dari seluruh Indonesia.

Sementara itu, Wakil Ketua Harian II PB PON XXI Wilayah Aceh, Iskandar, mengungkapkan kesiapan Aceh untuk menjadi tuan rumah PON telah mencapai 95%. Seluruh kabupaten/kota di Aceh juga telah menyiapkan segala fasilitas yang dibutuhkan, mulai dari akomodasi hingga transportasi.

“Seluruh bupati dan wali kota siap mendukung, melayani sepenuh hati. Siap infrastruktur, sosial budaya, dan ekonomi untuk menjadi tuan rumah,” ujar dia.

PON XXI yang diselenggarakan pada 8-20 September 2024 ini diharapkan menjadi ajang kompetisi yang meriah dengan partisipasi atlet-atlet terbaik dari seluruh Indonesia yang akan berlaga di berbagai cabang olahraga. Selain sebagai ajang unjuk kemampuan para atlet, PON XXI juga menjadi momentum untuk mempromosikan keindahan dan keragaman budaya Aceh dan Sumut kepada para pengunjung dari seluruh negeri.