IMG-20240822-WA0051-1024×651
AcehBeritaSumut

Ketum KONI Pusat Tegaskan Jajarannya Harus Selalu Siap untuk Sukseskan PON XXI Aceh-Sumut 2024

Tinggal 17 hari lagi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara Tahun 2024 dibuka resmi oleh Presiden RI Joko Widodo. Persiapan semakin matang dan seluruh pihak terlibat harus siap melaksanakan PON XXI Aceh-Sumut 2024, dengan kondisi apa pun. Salah satunya yang siap melakukan tugasnya adalah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat selaku penyelenggara PON XXI Aceh-Sumut 2024.

“Kita ini datang untuk menyukseskan PON XXI Aceh-Sumatera Utara Tahun 2024,” tegas Ketum KONI Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman tanggal 22 Agustus 2024 di Hotel Bellezza, Jakarta.

“PON ini merupakan multievent nasional terbesar di Indonesia yang digelar setiap empat tahun sekali, PON Papua sebelumnya berjalan dengan sangat baik, dimana itu diselenggarakan di tengah masa Covid-19, namun bisa menjadi kenangan yang membanggakan karena menunjukan bahwa kita dapat bangkit bahkan dimasa sulit,” kata Ketum KONI Pusat.

“Apapun yang terjadi, apapun dinamikanya, KONI Pusat sebagai penyelenggara, kita harus selalu siap,” tambah Marciano pada kegiatan ‘Pembekalan oleh Ketua Umum KONI Pusat kepada Panwasrah, Keabsahan, dan Dewan Hakim yang akan Bertugas pada PON XXI Aceh-Sumut 2024’.

Pada pembekalan tersebut, Ketum KONI Pusat memberikan arahan kepada jajaran Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah), Komisi Keabsahan dan Dewan Hakim.

“Jangan berangkat ke daerah operasi kita (Aceh dan Sumut), dengan keraguan di diri anda,” pesannya.

Dinamika PON XXI Aceh-Sumut 2024 menjadi tantangan tersendiri. Terlebih PON XXI pertama diselenggarakan di dua provinsi, dengan melibatkan 20 kabupaten/kota di kedua provinsi. Bandingkan PON XX / 2021 di Papua yang melibatkan 4 kabupaten/kota.

“Pada PON XXI ini di samping diselenggarakan di dua provinsi, pesertanya 38 provinsi, PON XXI ini dilaksanakan bersamaan dengan pemilihan kepala daerah sehingga dinamika di daerah ini juga terus berkembang,” jelas Marciano.

KONI Pusat harus fokus melakukan tugasnya. “Tugas utama kita dari games operation, yang merancang KONI Pusat, kemudian Games Result System juga harus bagus,” pesan Ketum KONI Pusat. Adapun tugas KONI Pusat yang mayoritas sudah selesai dari Panwasrah antara lain;

  • Penyusunan cabor, nomor pertandingan, kuota atlet,
  • Peralatan pertandingan di venue,
  • Pelaksanaan pembangunan dan renovasi venue pertandingan,
  • Penyusunan Technical Handbook (THB),
  • Pendaftaran peserta PON XXI (longlist, entry by sport, entry by number)

Di samping itu ada juga tugas Komisi Keabsahan dan Dewan Hakim.

“Apabila Panwasrah, Komisi Keabsahan dan Dewan Hakim solid, Insya Allah PON XXI Aceh-Sumut 2024 ini akan berjalan dengan baik, karena saudara-saudara ini adalah narasumber dari berbagai permasalahan yang muncul di lapangan, saudara-saudara adalah bagian dari solusi terbaik dari berbagai permasalahan yang muncul di lapangan,” jelas Ketum KONI Pusat.

Ketum KONI Pusat berharap PON dapat menghasilkan atlet-atlet berprestasi Indonesia yang akan membanggakan nama bangsa dan negara. “Mari kita buka pemikiran Bangsa Indonesia, bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang harkat martabat nya terjaga, salah satunya dengan prestasi olahraganya yang membuat kita dipandang di dunia,” tambahnya.

PON XXI Aceh-Sumut 2024 mempertandingkan 65 cabor, Aceh mempertandingkan 33 cabang olahraga dengan 42 disiplin yang melibatkan 6287 atlet dan 3158 ofisial, sedangkan Sumut mempertandingkan 34 cabang olahraga dengan 46 disiplin dengan 6618 atlet dan 3320 ofisial. Diantaranya ada cabang olahraga yang diselenggarakan di dua provinsi. Seluruh atlet akan berlaga pada 1042 nomor pertandingan di 10 kabupaten/kota baik di Aceh maupun Sumut.

Sebaran Kabupaten/Kota di Aceh antara lain Banda Aceh, Aceh Besar, Sabang, Pidie, Aceh Utara, Aceh Timur, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Barat, dan Aceh Tenggara. Sedangkan sebatan Kabupaten/Kota di Sumut antara lain Medan, Deli Serdang, Karo, Binjai, Langkat, Serdang Bedagai, Pematang Siantar, Simalungun, Toba, dan Samosir.

Aceh Jadi Tuan Rumah PON XXI dengan Prinsip Memuliakan Tamu

Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara (Sumut) Tahun 2024 merupakan puncak pembinaan olahraga di Tanah Air. PON XXI kali ini menjadi PON yang tercatat sejarah karena dilaksanakan di dua provinsi sekaligus yaitu Aceh dan Sumut. Muncul pertanyaan terkait PON di Aceh yang memiliki keistimewaan karena menerapkan Syariat Islam.

Hal tersebut menjadi salah satu topik pembahasan antara Kemenpora, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat selaku penyelenggara dan Panitia Besar PON XXI wilayah Aceh yang juga pemerintah provinsi Aceh. Diskusi tersebut dilakukan dalam program Forum Merdeka Barat (FMB 9) yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Pertanyaan tentang Syariat Islam dan kaitannya dengan PON dijawab oleh Iskandar, Wakil Harian II PB PON XXI wilayah Aceh yang hadir virtual dalam Program FMB 9. Iskandar tegaskan siap menerima seluruh kontingen dengan baik.

“Inilah yang menggelitik semua orang, pada dasarnya syariat Islam Rahmatan Lil Alamin. Aceh menjadi tempat semua kalangan, untuk warga seluruh negara,” katanya.

“Cabang olahraga di Aceh sudah kami perhitungan dengan KONI, tidak ada potensi jika olahraga itu tidak sebagaimana mestinya,” sambungnya,

“Aceh akan berkomitmen untuk menerima seluruh masyarakat Indonesia dengan berbagai latar belakang, oleh karenanya Aceh siap menjamu para tamu dari berbagai daerah yang hadir dalam PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024, karena memuliakan tamu merupakan tradisi kami,” tambahnya.

Salah satu yang strategis adalah, Aceh menjadi tempat Presiden RI Joko Widodo membuka resmi PON XXI Aceh-Sumut 2024, tepatnya di Stadion Harapan Bangsa Lhong Raya Kota Banda Aceh. Disampaikan bahwa akan ada kejutan pada kegiatan tersebut. “Opening ceremony menjadi tahapan yang paling ditunggu oleh seluruh masyarakat Indonesia, nantinya Aceh akan memberikan kejutan pada Opening Ceremony,” tutur Iskandar, Wakil Harian II PB PON XXI wilayah Aceh yang juga hadir virtual dalam Program FMB 9.

Pembicara lainnya Ketua Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah) PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024 Mayjen TNI Purn Dr. Suwarno, S.IP., M.Sc menjelaskan bahwa persiapan yang dilakukan menuju penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024 harus lebih ekstra.

“PON XXI Aceh-Sumut 2024 merupakan PON pertama yang dilakukan di 2 provinsi. Hal ini membutuhkan kesiapan penyelenggaraan yang lebih karena Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah) berkewajiban untuk melakukan koordinasi, visitasi, pembinaan teknis, CDM pertama dan kedua, serta dipenghujung PON dilaksanakan Delegation Registration Meeting,” ujar Ketua Panwasrah PON XXI Aceh-Sumut 2024 yang hadir dalam program FMB9 sebagai narasumber.

Turut hadir sebagai narasumber Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) Dr. Surono, S.Pd, M.Pd, berharap PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024 kali ini akan ada rekor yang dipecahkan oleh para atlet.

“Kami berharap pada PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024 ini akan ada pemecahan rekor baik nasional maupun internasional yang diraih oleh para atlet PON nanti,” Harap Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora RI.

Saat ini progres venue di Aceh sudah selesai, hanya beberapa yang memasuki tahap finalisasi, dan Pemerintah Aceh juga tengah melakukan persiapan upacara pembukaan PON XXI Aceh-Sumut Tahun 2024.

WhatsApp Image 2024-08-21 at 15.56.49 (1)
AcehBeritaSumut

Venue Hampir Rampung, Aceh Siap Gelar PON XXI

Jakarta, FMB9 – Sebagai salah satu tuan rumah PON XXI Aceh-Sumut 2024, Aceh terus bekerja keras untuk mempersiapkan segala infrastruktur pendukung. Dengan persiapan yang telah mencapai tahap akhir Aceh berkomitmen untuk memberikan yang terbaik, baik dari sisi infrastruktur maupun pelaksanaan event.

Mayjen TNI Purn. Dr. Suwarno, Ketua Panitia Pengawas dan Pengarah PON XXI Aceh-Sumut menyatakan persiapan di Aceh sudah mencapai tahap finalisasi, dengan fokus utama pada kesiapan venue dan fasilitas pendukung lainnya.

“Kami telah melakukan finalisasi di berbagai sektor, baik dari segi infrastruktur maupun sarana pendukung. Venue-venue utama yang akan digunakan dalam PON XXI sudah siap digunakan, dengan persentase kesiapan mencapai 95%,” ujarnya dalam Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema ‘PON XXI Aceh-Sumut: Dorong Prestasi Atlet di Tengah Syariat Islam’, Rabu (21/8).

Salah satu venue yang menjadi pusat perhatian, yakni Stadion Harapan Bangsa di Banda Aceh, yang akan menjadi tempat upacara pembukaan PON XXI. Stadion ini telah menjalani renovasi besar-besaran dan kini hanya menyisakan sedikit pekerjaan pada bagian luar stadion​.

“Tinggal beberapa bagian luar yang harus diselesaikan, namun kami optimis semua akan siap pada waktunya,” imbuh dia.

PON XXI ini menjadi istimewa karena untuk pertama kalinya diadakan di dua provinsi sekaligus. Aceh dan Sumatera Utara masing-masing akan menjadi tuan rumah bagi berbagai cabang olahraga.

Di Aceh sendiri, selain di Banda Aceh, beberapa pertandingan juga akan digelar di sembilan kabupaten/kota lainnya, seperti Lhokseumawe yang akan menggelar pertandingan Paralayang.

“Kami mengupayakan agar standar venue dan peralatan sesuai dengan regulasi yang ditetapkan oleh induk cabang olahraga. Semua pihak di Aceh dan Sumut telah bekerja keras untuk memastikan kelancaran jalannya PON kali ini,” terang Suwarno.

Di samping itu, ia melanjutkan, Aceh juga telah mempersiapkan berbagai fasilitas pendukung untuk memastikan kelancaran pelaksanaan PON. Dalam hal ini, pemerintah pusat dan daerah bekerja sama untuk menyediakan berbagai sarana yang dibutuhkan.

Sebanyak 26 venue di Aceh telah disiapkan dengan dukungan dari APBD Aceh, sementara 18 venue lainnya mendapat bantuan dari pemerintah pusat​.

Menurut Suwarno, persiapan yang matang ini tidak hanya bertujuan untuk suksesnya penyelenggaraan, tetapi juga untuk menciptakan pengalaman yang berkesan bagi seluruh kontingen dan tamu yang datang ke Aceh.

Suwarno berharap PON XXI di Aceh dan Sumatera Utara akan menjadi tonggak penting dalam sejarah olahraga Indonesia, sekaligus mendorong lahirnya atlet-atlet berkualitas yang siap berlaga di kancah internasional​.

Dengan segala persiapan yang terus dikebut, harapan besar ditumpukan pada PON XXI ini untuk tidak hanya menjadi ajang kompetisi olahraga, tetapi juga sebagai sarana mempererat persatuan dan menunjukkan kemajuan infrastruktur di Aceh dan Sumut.

“Semoga semua berjalan lancar, dan PON kali ini bisa menjadi yang terbaik dari segi penyelenggaraan dan prestasi,” tutup Suwarno penuh harap.

WhatsApp Image 2024-08-21 at 15.51.05
AcehBeritaSumut

PON XXI, Aceh Terbuka Tanpa Sekat Perbedaan Suku dan Agama

Jakarta, FMB9 – Dalam kerangka semangat Islam yang membawa manfaat bagi semua kalangan, Aceh siap menjadi tuan rumah PON XXI Aceh-Sumut 2024 dengan komitmen penuh untuk merangkul setiap perbedaan dan memberikan sambutan hangat kepada seluruh peserta.

Wakil Ketua Harian II PB PON XXI Wilayah Aceh, Iskandar menegaskan bahwa Aceh akan menjadi tempat yang inklusif dan terbuka bagi semua orang, tanpa memandang latar belakang agama atau suku.

“Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin yang membawa manfaat bagi semua kalangan. Kami menjamin bahwa Aceh menjadi tempat bagi semua kalangan dan warga negara. Bagi kami, perbedaan agama bukan hal baru dan kita tidak menjadikannya sebagai sekat. Masyarakat Aceh adalah masyarakat terbuka yang menerima segala perbedaan,” ujar Iskandar dalam Forum Merdeka 9 (FMB9) dengan tema “PON XXI Aceh-Sumut Dorong Prestasi Atlet di Tengah Syariat Islam”, Rabu (21/8).

Iskandar melanjutkan, meski sebagai provinsi yang menegakkan Syariat Islam, Aceh sudah melakukan persiapan matang untuk menyambut para tamu dari seluruh Indonesia yang memiliki beragam latar belakang agama maupun budaya.

“Kami telah berkoordinasi dengan Majelis Permusyawaratan Ulama dan masyarakat adat Aceh, memastikan bahwa kami siap menjadi tuan rumah yang terbaik,” tambahnya.

Tak hanya itu, Iskandar mengungkapkan bahwa seluruh bupati di 10 lokasi yang akan menjadi tempat pertandingan, bersama Forkompinda, siap mendukung dan memberikan kesan terbaik untuk acara ini.

“Secara umum, kami membagi tempat di Banda Aceh dan Aceh Besar untuk turut memeriahkan PON ini. Kami siap dengan infrastruktur, sosial budaya, dan ekonomi,” tambahnya.

Berkah PON XXI untuk Aceh

Iskandar menambahkan, penyelenggaraan PON XXI juga membawa berkah tersendiri bagi masyarakat Aceh. Sebagai contoh Stadion Harapan Bangsa, yang akan menjadi venue utama untuk pembukaan PON, berada di lokasi strategis di tengah pemukiman masyarakat.

Menurut Iskandar, saat ini stadion ini tak hanya menjadi pusat kegiatan olahraga tetapi juga menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Aceh.

“Stadion Harapan Bangsa, sebagai venue utama, sudah hampir siap dengan hanya sedikit finishing yang perlu dilakukan. Stadion ini, sudah seperti Senayan yang dipenuhi masyarakat setiap akhir pekan, akan kami tata lebih baik lagi karena ini adalah investasi yang sangat berharga,” jelasnya.

Pentingnya venue yang berkualitas tidak hanya untuk penyelenggaraan PON tetapi juga untuk manfaat jangka panjang bagi Aceh. Iskandar menekankan Stadion Harapan Bangsa akan menjadi peluang bagi Aceh untuk kompetisi dan pembinaan atlet.

“Kami menyambut gembira jika venue ini dapat dilanjutkan sebagai pusat pelatihan nasional (pelatnas). Kami akan menyusun strategi agar event olahraga berlangsung di venue yang tersedia, meningkatkan pendapatan asli daerah, dan menciptakan efek ganda bagi ekonomi lokal,” ujar Iskandar.

Di samping itu, Iskandar juga menggarisbawahi pentingnya penyelenggaraan PON XXI dalam membantu UMKM di Aceh. Untuk itu, pihaknya telah mengkonsolidasi Dinas Koperasi dan UMKM Aceh agar pesta olahraga nasional ini dapat menjadi sarana bagi UMKM untuk berkontribusi dan mengambil manfaat ekonomi.

“Pada prinsipnya, semua masyarakat yang membuka usaha kami ajak serta,” katanya.

Dengan semua persiapan dan komitmen yang telah dilakukan, Iskandar berharap PON XXI akan menjadi tonggak sejarah bagi penyelenggaraan acara olahraga di Indonesia. Termasuk dapat membuat para peserta hingga wisatawan yang hadir terkesan terhadap Aceh.

“Kami siap menjadi tuan rumah yang baik dan memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi semua peserta dan pengunjung. Semoga sukses PON ini tidak hanya menciptakan prestasi olahraga tetapi juga memberikan dampak positif bagi ekonomi kerakyatan dan memperkuat hubungan sosial di masyarakat,” tutupnya.

WhatsApp Image 2024-08-21 at 15.56.50 (2)
AcehBeritaSumut

Infrastruktur PON XXI Dukung Pembinaan Atlet Muda Potensial

Jakarta, FMB9 – Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Surono, menegaskan penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut 2024 memiliki peran penting dalam mendukung masa depan olahraga Indonesia. Salah satunya diharapkan infrastruktur dan sarana yang telah dibangun dapat dimanfaatkan di waktu-waktu mendatang, baik untuk kompetisi event nasional dan internasional maupun pembinaan jangka panjang.

“Setiap infrastruktur dan sarana yang dibangun di PON ini sebaiknya dipergunakan secara berkelanjutan untuk pembinaan dan kompetisi. Ini bukan hanya tentang menyelenggarakan acara besar, tapi bagaimana kita memastikan bahwa infrastruktur ini memberikan manfaat jangka panjang bagi atlet dan pengembangan olahraga,” ujar Surono dalam Forum Merdeka 9 (FMB9) dengan tema “PON XXI Aceh-Sumut Dorong Prestasi Atlet di Tengah Syariat Islam”, Rabu (21/08).

Surono mengatakan, penggunaan venue PON secara berkelanjutan sangat penting, khususnya dalam konteks pembinaan atlet-atlet muda potensial. Sebab prestasi olahraga merupakan sebuah proses panjang yang memerlukan waktu dan kesinambungan.

“Olahraga itu berkelanjutan, tidak bisa hanya fokus pada satu atau dua tahun saja. Kuncinya adalah pembinaan yang tidak terputus. Jika kita ingin atlet kita berprestasi di tingkat dunia, maka pembinaannya harus mengikuti standar internasional,” jelas Surono.

Tak hanya itu, PON Aceh-Sumut 2024 juga bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan juga berfungsi sebagai platform seleksi untuk berbagai ajang olahraga internasional, termasuk SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade. Surono berharap PON Aceh-Sumut 2024 akan melahirkan atlet-atlet berprestasi dan menjadi tonggak sejarah bagi perkembangan olahraga nasional.

“Kami berharap PON Aceh-Sumut ini bisa menjadi tonggak sejarah. Ke depan, cabang olahraga (cabor) yang berprestasi di Olimpiade akan menjadi prioritas di PON. PON harus menjadi puncak prestasi nasional dengan catatan bahwa pola pembinaan dan kompetisi berjalan sesuai dengan aturan internasional federasi,” ujarnya.

Persiapan Infrastruktur PON

Sejauh ini persiapan Aceh dan Sumut dari sisi infrastruktur telah siap digunakan. Pembangunan ini didukung pula oleh Kementerian PUPR yang akan membantu pembangunan dan renovasi sarana prasarana di kedua provinsi. Selain itu,, Kemenpora juga telah menganggarkan dana untuk peralatan pertandingan dan perangkat pertandingan, serta untuk pembukaan dan penutupan PON.

“Kemenpora membantu secara teknis dengan alokasi anggaran. Selain itu, Kementerian PUPR akan mendukung pembangunan sarana dan prasarana, termasuk pembangunan baru dan renovasi berbagai venue di Aceh dan Sumut,” katanya.

Karena itu, Surono berharap PON Aceh-Sumut 2024 tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga menjadi pusat pembinaan yang memperkuat ekosistem olahraga di Indonesia.

“Kami berharap PON ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi tetapi juga menjadi pusat pembinaan yang dapat memperkuat ekosistem olahraga di Indonesia, dengan dukungan dari semua pihak yang terlibat,” tutupnya..

WhatsApp Image 2024-08-21 at 15.56.50
AcehBeritaSumut

Pemerintah Renovasi 18 Venue di Aceh Demi Sukseskan PON XXI

Jakarta, FMB9 – Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 bukan hanya sekadar ajang kompetisi olahraga terbesar di Indonesia. Lebih dari itu, event ini menjadi tonggak sejarah baru dalam pengembangan prestasi olahraga nasional, sekaligus menjadi investasi jangka panjang bagi pembangunan daerah, dalam hal ini Aceh dan Sumatera Utara. 

Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Surono, menegaskan bahwa baik pemerintah pusat maupun daerah telah berkomitmen dengan anggaran yang signifikan untuk membangun dan merenovasi berbagai venue serta fasilitas olahraga. Hal ini mencerminkan keseriusan pemerintah dalam menyediakan infrastruktur yang memadai dan berstandar internasional.

“Salah satu bukti nyata komitmen pemerintah adalah renovasi 18 venue di Aceh. Upaya ini tidak hanya bertujuan untuk menyukseskan PON XXI, tetapi juga untuk memastikan bahwa infrastruktur yang dibangun dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan olahraga lainnya di masa depan,” jelas Surono dalam Forum Merdeka 9 (FMB9) dengan tema “PON XXI Aceh-Sumut Dorong Prestasi Atlet di Tengah Syariat Islam”, Rabu (21/8)

Menurut Surono, fasilitas ini diharapkan akan terus digunakan untuk pembinaan atlet jangka panjang dan menjadi tuan rumah berbagai kompetisi, baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Setiap sarana dan prasarana yang dibangun harus dimanfaatkan secara berkelanjutan untuk pembinaan dan kompetisi olahraga,” ujarnya.

Selain itu, Kemenpora juga memberikan dukungan berupa peralatan olahraga dan teknis. Anggaran yang dialokasikan cukup besar, dengan rincian Rp138 miliar untuk peralatan di Aceh dan Rp101 miliar di Sumatera Utara. 

Selain itu, anggaran sebesar Rp74 miliar di Sumut dan Rp72 miliar di Aceh telah dialokasikan untuk perangkat pertandingan, termasuk wasit dan juri. 

Kemudian Kemenpora juga menyiapkan anggaran sebesar Rp60 miliar untuk upacara pembukaan di Aceh, sementara Rp40 miliar dialokasikan untuk upacara penutupan di Sumut. 

Kesiapan Aceh 

Dengan konsep yang berbeda dari sebelumnya dengan melibatkan dua provinsi sekaligus, PON kali ini menyajikan tantangan dan peluang yang berbeda. Ketua Panitia Pengawas dan Pengarah PON XXI Aceh-Sumut, Mayjen TNI Purn. Dr. Suwarno, menekankan pentingnya koordinasi dan persiapan yang matang dalam penyelenggaraan PON kali ini.

“Berbeda dengan PON sebelumnya yang hanya melibatkan satu provinsi, PON Aceh-Sumut melibatkan 10 kabupaten/kota di masing-masing provinsi. Hal ini tentu saja membutuhkan koordinasi yang lebih kompleks dan intensif,” paparnya.

Sejak awal, panitia telah melakukan berbagai upaya untuk memastikan kesiapan seluruh pihak. Mulai dari bimbingan teknis, visitasi, hingga simulasi pertandingan, semua dilakukan secara terstruktur dan sistematis.

Di samping itu, panitia juga melakukan efisiensi anggaran dengan mengoptimalkan penggunaan anggaran yang ada. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa seluruh venue, peralatan, dan panitia telah siap menyambut para atlet dan ofisial dari seluruh Indonesia.

Sementara itu, Wakil Ketua Harian II PB PON XXI Wilayah Aceh, Iskandar, mengungkapkan kesiapan Aceh untuk menjadi tuan rumah PON telah mencapai 95%. Seluruh kabupaten/kota di Aceh juga telah menyiapkan segala fasilitas yang dibutuhkan, mulai dari akomodasi hingga transportasi.

“Seluruh bupati dan wali kota siap mendukung, melayani sepenuh hati. Siap infrastruktur, sosial budaya, dan ekonomi untuk menjadi tuan rumah,” ujar dia.

PON XXI yang diselenggarakan pada 8-20 September 2024 ini diharapkan menjadi ajang kompetisi yang meriah dengan partisipasi atlet-atlet terbaik dari seluruh Indonesia yang akan berlaga di berbagai cabang olahraga. Selain sebagai ajang unjuk kemampuan para atlet, PON XXI juga menjadi momentum untuk mempromosikan keindahan dan keragaman budaya Aceh dan Sumut kepada para pengunjung dari seluruh negeri.

WhatsApp-Image-2024-08-20-at-14.17.39-1536×1152
AcehBeritaSumut

Menkominfo RI dan KONI Pusat Berkolaborasi untuk Sukseskan Publikasi PON XXI Aceh-Sumut 2024

Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara Tahun 2024 harus sukses secara penyelenggaraan, prestasi, perekonomian, administrasi dan juga publikasi. Tanpa publikasi yang baik dan masif, mustahil informasi tentang keberhasilan tersebut sampai ke seluruh masyarakat Indonesia.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memegang peran sentral dalam kaitannya dengan publikasi. Oleh karena itu, Ketum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman mengajak Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi dan jajarannya untuk turut terlibat dalam sukseskan PON XXI Aceh-Sumut 2024.

“Kita ingin menjadikan PON XXI Aceh-Sumut 2024 sebagai multievent olahraga terbesar di Indonesia dan dihadiri Presiden RI Bapak Jokowi dan Wapres Maruf Amin di akhir masa baktinya,” kata Marciano Norman.

PON XXI sangat strategis, karena momentum perpisahan masyarakat Indonesia dengan masa bakti Presiden Joko Widodo dan Wapres Maruf Amin. Selain itu, juga untuk mempersatukan masyarakat Indonesia mendukung kontingennya masing-masing di tahun Pemilu.

Selain PON pertama di dua provinsi, kali ini juga PON terbesar karena pertama kali diikuti kontingen terbanyak yakni 39 provinsi termasuk IKN. Mereka bertanding pada 65 cabang olahraga.

Di Aceh mempertandingkan 33 cabang olahraga dengan 42 disiplin yang melibatkan 6287 atlet dan 3158 ofisial. Sumut mempertandingkan 34 cabang olahraga dengan 46 disiplin dengan 6618 atlet dan 3320 ofisial. Mereka berlaga pada 1042 nomor pertandingan di 10 kabupaten/kota baik di Aceh maupun Sumut.

Diakui juga bahwa Kemenkominfo selalu membantu publikasi PON. “Kita selalu berkoordinasi dengan Kominfo, saya berterima kasih kepada Menkominfo dan jajarannya. Pada PON XX di Papua juga didukung media center yang baik,” jelas Marciano.

Pada pertemuan tersebut, disampaikan juga bahwa masih diperlukan dukungan jaringan. “Di Sumut kita masih ada masalah dengan jaringan,” sebut Ketum KONI Pusat. Alhasil Menkominfo menugaskan Dirjen terkait untuk membantu, begitu juga dengan dukungan publikasi lainnya, seperti Media Center, Diseminasi informasi dan sebagainya.

“Ini gaungnya harus nasional,” tegas Menkominfo.

Menkominfo didampingi oleh Wamen Nezar Patria, Direktur Jenderal Informasi Komunikasi Publik (IKP) Dr. Prabunindya Revta Revolusi, S.T., M.I.K, Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika Ismail, Direktur Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika (PPI) Wayan Toni Supriyanto dan sebagainya.

fisi-utama-e1724043473886
AcehBeritaSumut

Ketum KONI Pusat Resmi Membuka Road to PON XXI sekaligus Ekshibisi Ice Skating di Jakarta Garden City

Pengurus Pusat Federasi Ice Skating Indonesia (PP.FISI) menyelenggarakan ekshibisi sekaligus Road to Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara Tahun 2024, mempertandingkan disiplin Short Track Speed di Oasis Center Arena, AEON Mall Jakarta Garden City pada 19 Agustus 2024.

Ekshibisi tersebut dibuka resmi oleh Ketum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman.

“Saya mengapresiasi para peserta yang terus berupaya dan bekerja keras, saya senang melihat atlet-atlet masa depan Indonesia. Saya yakin salah satu dari anda yang berdiri di hadapan saya, akan berdiri dan membuat bendera Merah Putih dikibarkan dengan diiringi berkumandangnya lagu Indonesia Raya, ” kata Ketum KONI Pusat.

“Sosialisasi yang dilakukan PP.FISI, salah satunya dengan adanya ekshibisi Ice Skating PON XXI, saya berharap ini dapat memperkenalkan kepada masyarakat luas dan ke depan semakin banyak pesertanya,” sambungnya.

Ekshibisi kali ini diikuti sekitar 40 atlet dari 7 provinsi, antara lain Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur. Harapan Ketum KONI Pusat, ke depan jumlah tersebut akan meningkat seiring berhasilnya sosialisasi Ice Skating di seluruh Indonesia. Penyelenggaraan kompetisi Ice Skating ditargetkan akan diikuti mayoritas provinsi di Tanah Air.

Dengan banyaknya pecintanya, maka potensi prestasi juga semakin besar. “Suatu hari nanti Ice Skating akan membuat kita bangga karena prestasi atlet-atletnya,” tegas Ketum KONI Pusat.

Selain rangkaian pertandingan Short Track hari ini, ada juga ekshibisi disiplin Figure yang diselenggarakan di salah satu mall Kota Medan. Baik nomor Short Track dan Figure merupakan nomor yang kerap dipertandingkan di kancah dunia.

Venue di AEON JGC dipilih karena memenuhi kriteria untuk Short Track Speed yang mempertandingkan nomor 500 m, 1000 m, 1500 m, serta nomor Relay.

Ketum PP.FISI Suzan Herawati antusias dengan penyelenggaraan ekshibisi yang merupakan pertama kali untuk Ice Skating Indonesia. Ia berharap ekshibisi sukses agar ke depan Ice Skating dapat dipertandingan pada PON.

“Terima kasih kepada KONI Pusat yang selalu mensupport kami di dalam setiap event ataupun kegiatan, mudah-mudahan eksibisi PON ini bisa memicu atlet-atlet Ice Skating yang ada di Indonesia untuk menjadi terus lebih baik menuju ke PON yang selanjutnya,” terang Suzan.

“Selamat bertanding, semoga bisa membawa nama baik provinsi kalian masing-masing,” sebutnya.

PP.FISI berharap terus didukung dalam melaksanakan tugas-tugas untuk membawa nama Indonesia. “Mudah-mudahan dengan semua yang kami lakukan ini bisa membawa nama Indonesia di Kancah internasional,” sebut Suzan. Setidaknya Indonesia perlu mempersiapkan atlet pada Asian Winter Games 2025 di Harbin, Cina dan SEA Games Thailand 2025.

Video

66bc642a6b2a3-pb-pon-2024-sumut-siapkan-20-media-center-tersebar-di-38-venue-untuk-peliputan-bagi-wartawan_1265_711
AcehBeritaSumut

KONI Pusat, Kemenkominfo, dan PB. PON Sumut Bersinergi untuk Kelancaran Media Peliputan PON XXI Aceh-Sumut 2024

Dalam rangka mempersiapkan media peliputan untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang akan berlangsung di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) pada tahun 2024, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) serta Panitia Besar (PB) PON Sumut, guna memastikan kesiapan bagi media yang akan meliput ajang olahraga nasional tersebut.

Ketua Panwasrah KONI Pusat Bidang Humas Wilayah Sumut, Raja Parlindungan Pane, menegaskan kesiapan Media Center Utama yang berlokasi di Hotel Santika, serta media center yang tersebar di berbagai venue. Beliau menekankan pentingnya keterhubungan antara media nasional, Sumut, dan Aceh, agar kebutuhan para jurnalis terpenuhi dan hasil liputan dapat maksimal.

“Media center harus terintegrasi secara nasional, baik di Sumut maupun Aceh, agar kebutuhan media dapat terlayani dengan baik dan hasil liputan optimal,” ujar Raja Pane, di Gedung Heritage Kantor Gubernur Sumut, Medan.

Untuk memfasilitasi para jurnalis, fotografer, dan broadcaster, diusulkan penyediaan shuttle bus untuk memperlancar akomodasi mereka. Selain itu, beliau juga memastikan pentingnya ketersediaan satelit dan jaringan internet yang baik.

“Untuk di Media Center Utama, juga sebaiknya disiapkan sejumlah program menarik yang nantinya dapat menjadi konsumsi bagi media,” ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kominfo Sumut sekaligus Ketua Bidang Humas, Publikasi, Informasi, dan Teknologi PB PON wilayah Sumut, Ilyas Sitorus, menyatakan bahwa Media Center Utama telah dipersiapkan di lantai dua Hotel Santika dan akan terhubung dengan media center yang tersebar di berbagai venue serta media center di Aceh dan pusat.

“Nantinya akan ada 20 media center di 38 venue di Sumut. Beberapa cabang olahraga yang berlokasi berdekatan akan dilayani oleh satu media center di venue tersebut,” ujar Ilyas.

Terkait akomodasi bagi para media, Ilyas mengungkapkan telah berkoordinasi dengan pihak perhubungan PON XXI Sumut-Aceh. Sebanyak 12 bus dengan kapasitas 20 orang per bus telah disiapkan untuk memudahkan para jurnalis dalam meliput acara.

Ilyas juga menginformasikan bahwa kegiatan peliputan pra PON telah dimulai dengan melibatkan sekitar 20 jurnalis setiap harinya, khususnya dari wilayah Medan dan sekitarnya, yang ditugaskan untuk meliput persiapan PON XXI Aceh-Sumut.

PON XXI Aceh-Sumut di wilayah Sumut akan menyelenggarakan 34 cabang olahraga yang tersebar di 38 venue, dengan sebaran lokasi di 10 kabupaten/kota.

“Sebaran pertandingan dari 34 cabor dan 38 venue tersebut ada di 10 kabupaten/kota yakni Medan, Deliserdang, Karo, Binjai, Langkat, Serdangbedagai, Pematangsiantar, Simalungun, Toba, dan Samosir,” ujarnya.

Sebagai bagian dari persiapan, Ilyas Sitorus bersama tim Humas PB PON Sumut juga memperlihatkan contoh media center yang telah dirancang sesuai standar, yang akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas kerja seperti laptop, kursi, meja, AC, monitor televisi, mikrofon, dan lain-lain. Media center ini juga akan dilengkapi dengan jaringan internet serta fasilitas makanan dan minuman.

“Karena kapasitas ruangan terbatas, hanya media yang memiliki ID Card khusus yang diperbolehkan masuk ke dalam media center. Di sana juga akan ada dua petugas volunteer yang siap membantu kebutuhan para awak media,” tambahnya.

1-e1723702864336
AcehBeritaSumut

Pertajam Program Publikasi, Rapat Harmonisasi Media Center PON XXI wilayah Aceh Digelar

Bertepat dengan 24 hari sebelum Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 resmi dibuka tanggal 8 September 2024, sebuah rapat harmonisasi terkait publikasi digelar di kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTS) Aceh.

“Kami ingin melihat perkembangan, dan melakukan harmonisasi agar dalam pelaksanaannya tidak terjadi tumpang tindih,” terang Bambang Dwi Anggono, Direktur Informasi Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (IK PMK) Kementerian Kominfo.

Harmonisasi menjadi penting agar seluruh fungsi dapat berjalan sinergis. Sebagai gambaran, pada multievent olahraga yang lalu, terdapat dua media center sehingga tidak efisien. Hal tersebut yang perlu dihindari.

Direktur IK PMK juga sampaikan akan turut menggaungkan keberhasilan pemerintah selama 10 tahun bidang olahraga, kepemudaan, pendidikan, kesehatan, dan kebudayaan.

“PON XXI ini menjadi fokus perhatian semua pihak sehingga menjadi kewajiban kita untuk menyampaikan keberhasilan,” tegas pria yang akrab disapa Ibeng.

Selain itu disampaikan juga rencana menggelar program Forum Merdeka Barat (FMB) 9 untuk menyampaikan informasi terkait media pada PON XXI Aceh-Sumut 2024.

Ketua bidang Media dan Humas Panwasrah PON XXI wilayah Sumut Raja Parlindungan Pane menyambut baik dukungan Kementerian Kominfo.

Ketua bidang Media dan Humas Panwasrah PON XXI wilayah Aceh Tirto Prima Putra menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Kementerian Kominfo yang telah memberikan dukungan terhadap PON dari waktu ke waktu. Media Center yang didukung Kementerian Kominfo bertujuan mendongkrat produktivitas publikasi yang positif ke seluruh Indonesia.

Adapun secara konsep ideal, terdapat tiga jenis Media Center yang tengah diharmonisasi serta diupayakan. Pertama adalah Media Center Utama yang menjadi pusat publikasi di tingkat provinsi dengan fasilitas terlengkap. Media Center Utama didukung oleh Kementerian Kominfo, baik di Aceh yang bertempat di Hotel Hermes dan juga di Sumut yang ada di Hotel Santika Dyandra. Rencananya Media Center Utama dibuka tanggal 6-21 September 2024.

Kedua adalah Media Center Satelit yang menjadi penyangga Media Center Utama, yang keberadaannya mendukung beberapa venue cabang olahraga sekitarnya. PB.PON XXI wilayah bertanggung jawab atas Media Center Satelit, namun dapat dilakukan dengan kolaborasi berbagai pihak dengan bimbungan KONI Pusat.

Ketiga adalah fasilitas media di tingkat venue yakni Mixed Zone, yang berada dekat arena pertandingan / upacara penghormatan pemenang (UPP). Di venue sendiri juga akan dilengkapi area kerja wartawan. Tanggung jawab mewujudkannya ada pada PB.PON XXI wilayah, namun juga tidak dapat dilakukan, akan diselenggarakan dengan berkolaborasi dengan pihak lain.

Seluruh Media Center ditargetkan akan terhubung melalui video conference sehingga dapat dilakukan dialog dari tempat yang berbeda di waktu yang sama.

Disampaikan juga pentingnya SDM dan juga program di fasilitas media center. Bersama akan dibangun redaksi bersama yang hasilnya akan disebarkan untuk dimanfaatkan seluruh media. Setiap hari harus ada program yang narasumbernya adalah kontingen, panitia pertandingan cabang olahraga, PB.PON XXI, KONI Pusat, K/L, dan sebagainya. Hal tersebut terwujud dengan kolaborasi yang baik, tentunya diiringi semangat Bersatu Kita Juara.

Terlebih PON XXI Aceh-Sumut 2024 juga menjadi momentum perpisahan masa bakti Presiden Joko Widodo dan Wapres Maruf Amin, di samping pemersatu setiap provinsi untuk kembali bersatu di tahun Pemilu. Pada PON XXI yang strategis ini, publikasi juga dilakukan bersamaan dengan sosialiasi keberhasilan 10 tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

Pada kesempatan tersebut, Saifullah Abdulgani, Kepala Sub Bidang Informasi dan Media jelaskan bahwa seluruh venue akan diperkuat tenaga peliput, dan fotografer. Targetnya publikasi setiap cabang olahraga dapat terwujud.

Kadiskominfo Aceh Marwan Nusuf yang turut hadir menyinggung masalah pengelolaan akreditasi media. Ia berharap media yang berada di garda terdepan untuk publikasi, harus dikelola dengan baik, lebih baik dari PON sebelumnya.