pedoman-sistem-kualifikasi-pon-xxi-2024-
Berita

Pertemuan Bahas Sistem Kualifikasi PON Pertama Kali Digelar untuk Tingkatkan Kualitas PON XXI/2024 Aceh – Sumut

 

PON XXI ACEH-SUMUT – Wakil Ketua I KONI Pusat Suwarno menutup kegiatan berjudul “Penyusunan Pedoman Sistem Kualifikasi Cabang Olahraga (cabor) Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh–Sumatera Utara 2024.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh KONI Pusat itu berlangsung pada 24-25 Oktober 2022 di Merlynn Park Hotel, Jakarta Pusat. Sebelumnya, Suwarno resmi membuka kegiatan tersebut di tempat dan peserta yang sama, yakni para Technical Delegate (TD) Cabor PON XXI/2024 Aceh-Sumut.

“Ini merupakan satu kegiatan yang selama ini belum pernah kita lakukan dalam rangka menuju PON. Hasil PON di Jawa Barat (2016) dan PON Papua 2021 menghasilkan apa yang kita lakukan hari ini. Kaitannya dengan persiapan untuk menuju pra-kualifikasi atau babak kualifikasi menuju PON dan sekaligus bagaimana kita menyusun Technical Hand Book (THB),” kata Suwarno.

Bicara mengenai koridor atau peraturan umum, kini cabor mengikuti aturan KONI sedangkan yang lebih rinci atau khusus merujuk pada aturan cabor masing-masing.

Sebelumnya KONI Pusat tidak dilibatkan pada kualifikasi PON XX/2021 Papua, sehingga muncul berbagai evaluasi. Kali ini diharapkan semuanya disiapkan dengan matang serta dikomunikasikan sebaik-baiknya supaya penyelenggaraan pertandingan lancar.

KONI Pusat tak berhenti dengan penyelenggaraan kegiatan kali ini. Namun perlu sosialisasi kepada KONI Provinsi yang bertanggung jawab terhadap kontingennya masing-masing.  “Saya kira ini peluang yang sangat bagus karena untuk menyatukan satu pemahaman satu persepsi yang sama, sehingga nanti tidak ada hal-hal yang tidak sama di dalam penyelenggaraan PON. Hasil dari kegiatan dua hari ini akan kita lanjutkan dengan kita mengundang KONI Provinsi yang nantinya akan menghadirkan kontingen masing-masing terkait dengan persiapan atlet,” sambung Suwarno.

Kegiatan kali ini terbukti membuahkan satu kesepakatan hasil kebersamaan cabor berdiskusi.  “Ada beberapa diskusi. Ada persamaan persepsi di bela diri. Ada ketidaktahuan tapi ada juga yang mengisi itu,” kata Wakil Kepala Bidang (Wakabid) Pembinaan Prestasi (Binpres) KONI Pusat, Puang Syamsuddin. Ada satu syarat yang disepakati bersama oleh cabor bela diri, yakni atlet harus terbukti bebas dari narkoba.

Melihat persyaratan tersebut, Suwarno tegaskan agar cabor Binaraga pastikan atletnya bebas doping sebelum ikuti kualifikasi PON XXI Aceh-Sumut 2024. Para atlet harus dinyatakan negatif atas tes Doping. Satu sanksi yang besar menanti Binaraga bila nantinya ada atlet yang terbukti Doping pada PON mendatang.
“Ini merupakan terobosan-terobosan, harapannya PON yang akan datang semakin baik,” ujar Suwarno.*

IMG-20221024-WA0021-1536×1024
Berita

Waketum I KONI Pusat Tekankan Pentingnya Pedoman Sistem Kualifikasi pada PON XXI/2024 Aceh – Sumut

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) menggelar kegiatan “Penyusunan Pedoman Sistem Kualifikasi Cabang Olahraga (cabor) Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh – Sumatera Utara (Sumut).
Wakil I Ketua Umum (Ketum) KONI Pusat Mayjen TNI Purn Dr.Suwarno resmi membuka kegiatan tersebut pada 24 Oktober 2022 di Merlynn Park Hotel, Jakarta Pusat.
Suwarno sampaikan bahwa pedoman pertandingan atau Technical Hand Book (THB) adalah satu hal yang penting. Begitu juga Technical Delegate (TD) yang turut menentukan keberhasilan penyelenggaraan pertandingan sejak masa persiapan.
Baginya, TD harus ditentukan sedini mungkin dan tidak disarankan untuk diganti. THB juga harus disusun sebaik mungkin dan lengkap sebagai pedoman pelaksanaan pertandingan. Pertandingan dapat berjalan lancar dan sukses bila merujuk pada THB yang disusun dengan matang oleh para TD.
KONI Pusat bertekad PON yang akan datang harus lebih baik dari yang sebelumnya. Oleh karenanya, persiapan harus dilakukan maksimal sejak kualifikasi. Jika kualifikasi PON berjalan lancar, PON juga akan sukses penyelenggaraan.
Sederhananya, sukses PON diawali dengan THB dan TD yang baik sejak persiapan sebelum kualifikasi.
Di sisi lain, kualifikasi yang baik akan meloloskan atlet-atlet terbaik Indonesia untuk tampil pada PON. Dengan begitu, atlet yang akan menjadi juara PON adalah yang terbaik di Indonesia dan pantas mewakili Indonesia di kancah dunia. Inilah harapan KONI Pusat, membuat PON sebagai multievent puncak di Tanah Air yang mana juaranya adalah atlet terbaik bangsa.